[Ketika Balitaku Punya Adik] Ketika Pascal punya Alvin




Cerita berawal ketika jagoanku Pascal berumur 3 tahun 3 bulan. Saat itu di bulan juli tahun 2009 aku dinyatakan positif hamil. Antara siap dan tidak, di satu sisi kami menginginkan untuk menambah anak. Disisi yang lain kami masih mempunyai seorang anak yang masih balita. Apalagi saat itu jagoanku baru saja satu bulan masuk sekolah playgroup. Tentu saja masih membutuhkan perhatian yang sangat besar dari kami orang tuanya.

Tentang kehamilanku ini, Pascal tentu saja kami beritahukan. Dan memang jauh sebelum aku hamil lagi, kami sudah mempersiapkan segala kemungkinan kelak nanti Pascal akan mempunyai adik. Seperti hal nya balita lain, Pascal juga senang akan mendapatkan seorang adik.

Dirumah kami memang tidak memiliki seorang asisten rumah tangga (ART),semua kami kerjakan bersama antara aku dan suami. Bukannya kami tidak mau mencari ART, tetapi kami merasa nyaman untuk hidup tanpa ART. Di awal kehamilanku yang kedua ini pastilah ada sedikit kendala tanpa adanya ART, apalagi aku mempunyai seorang anak Balita.

Allhamdulillah, semua masih bisa aku atasi. Dimulai dari mengurus rumah, memasak, mengantar Pascal sekolah hingga menemani Pascal belajar dan bermain, walaupun sesekali mengalami morning sickness. Apalagi di bulan berikutnya sudah memasuki bulan Ramadhan, tentunya akan terasa makin berat. Untuk mengatasi kemungkinan kelelahan, akhirnya untuk urusan makan kami menggunakan jasa catering rumahan. Cukup membantu juga, jadi waktuku bersama Pascal masih ada. Apalagi Pascal termasuk anak yang cukup aktif bergerak dan bertanya, ini yang bisa membuat aku cepat merasa lelah selama kehamilan ini.

Tidak dapat dipungkiri,walaupun Pascal senang akan mendapatkan seorang adik, terkadang keluar juga sifat jeleousnya. Tetapi sejak diberitahukan akan mempunyai adik, Pascal tidak pernah minta digendong mamanya lagi. “Kasihan ada dede bayinya” begitu ucap Pascal. Disekolah pun Pascal cerita kepada teman dan gurunya bahwa dia akan mempunyai adik, tidak disangka ternyata untuk ukuran Pascal yang kurang bersosialisai dapat mengungkapkan apa yang ingin dia ungkapkan disekolah.

Selama kehamilan ini , kami berusaha mengikutsertakan Pascal dalam segala hal. Pada saat control ke Dokter Kandungan, Pascal kami bawa. Disana dia melihat calon dede nya melalui mesin USG,sembari dia terus bertanya semua alat-alat yang ada diruangan dokter. Begitupula pada saat dirumah, kami terus mengikutsertakan Pascal dalam segala hal. Kadang dia membacakan cerita keperut aku, dia akan merasa senang apabila merasakan gerakan dari dalam perut. Tidak lupa juga Pascal berdoa diperutku, calon adiknya juga diperlihatkan hasil gambar-gambar Pascal.

Namanya anak balita, terkadang juga akan bersikap diluar kendali kita. Entah dia rewel atau lainnya. Apalagi kalau Pascal sedang dalam keadaan sakit, tentu saja akan bertambah rewel. Meski lelah,terkadang aku merasa kesal juga, itu hal yang wajar bukan. Allhamdulillah suamiku sangat mambantu sekali dalam segala hal. Apabila aku menginginkan suatu makanan tidak segan untuk mencari dan membelikannya. Biasanya Pascal akan ikut dan tidak lupa membelikan aku susu,buat dede bayi katanya.

Disaat kehamilanku berumur 3 bulan, aku juga merasakan pulang mudik ke Semarang tempat mertuaku. Banyak yang menghawatirkan keadaanku karena mudik sedang hamil. Allhamdulillah semua baik-baik saja. Entah aku karena aku nya fit atau karena disugesti agar semua baik-baik saja.

Disaat kehamilanku memasuki minggu ke36-37 ada tanda-tanda air ketubanku sudah berkurang. Dan benar saja tanggal 22 Maret 2010 pukul 12 malam ketubanku pecah. Aku langsung membangunkan suamiku dan Pascal. Pascal diberitahu bahwa dia akan ikut ke rumah sakit karena dede bayinya akan lahir.

Dirumah sakit, selagi suamiku mengurus semua administrasi rumah sakit, Pascal ikut ke dalam ruang persalinan yang sebenarnya tidak diperbolehkan. Tetapi karena tidak ada yang jaga akhirnya Pascal diperbolehkan masuk, sembari menunggu kakek dan neneknya datang. Pascal tetap saja banyak tanya diruang persalinan,untungnya susternya baik, Pascal diajak mengobrol juga. Aku suruh tidur di tempat tidur berdua aku, dia tidak mau. Oh ya aku harus menunggu pagi untuk dilakukan operasi cesar untuk mengeluarkan bayinya.

Tepat di hari senin tangal 22 Maret 2010 pukul 8.10 putera kami yang kedua lahir lebih cepat dari semestinya yang diperkirakan lahir pada bulan April.Mungkin karena ingin menyamain kakaknya Pascal yang lahir dibulan maret. Pas sekali di umur Pascal yang ke 4 dia mempunyai adik yang terpaut umur 4 tahaun.Putera kami yang kedua diberi nama Alvin Khwarizmi Nugroho. Nama ini terinspirasi dari nama Ilmuwan Islam abad ke-7 , Al-Khwarizmi, beliau ini Ilmuwan Matematika, Astronomi & Geografi. Tidak jauh dari nama kakaknya Pascal yang diambil dari Ilmuwan besar Prancis, Blaisse Pascal.


Tiga hari setelah kelahiran Alvin, aku dan Alvin pulang kerumah. Mulai lah terjadi kerepotan. Dari awalnya Pascal yang sudah bisa tidur sendiri sekarang maunya tidur bersama-sama aku dikamar. Belum lagi dia maunya dekat-dekat dengan adiknya terus yang otomatis Alvin terganggu. Sempat stress dan kesal juga. Pascal sempat di bawa kerumah kakek dan neneknya untuk mengurangi kerepotan aku. Tetapi aku merasakan kehilangan padahal baru saja pergi 2 hari.

Sedikit demi sedikit aku mulai mengerti dan terus belajar untuk mengatasi sifat jealous Pascal. Aku mencoba mengikutsertakan Pascal dalam segala hal. Sewaktu memandikan Alvin,atau dalam segala hal. Pascal senang dimintai tolong demi kepentingan adiknya. Kalau Alvin mau mandi dengan senang hati Pascal menyiapkan segala sesuatunya. Bahkan kalau Alvin pup, pascal tidak dimintai tolong,akan ngambek.

Ada beberapa peristiwa lucu setelah Alvin lahir. Kalau sedang muncul jealousnya Pascal minta nenen juga, atau terkadang dia tidur di stroller yang kebetulan memang itu stroller Pascal sewaktu bayi dulu. Yang lebih menyenangkan lagi kalau Pascal membacakan buku untuk Alvin. Allhamdulillah Pascal sudah lancer membaca jadi Alvin bisa sering-sering mendengarkan Pascal menceritakan buku-buku miliknya. Pernah juga Pascal membacakan cerita sebelum tidur,dan akhirnya Alvin tertidur pulas, bukan main senangnya Pascal. Ternyata hal kecil kelihatannya tapi cukup berarti buat Pascal.
Dan yang tidak disangka Pascal saat ini lebih mandiri dari sebelumnya. Kesekolah naik jemputan,tapi setiap sabtu aku masih meluangkan waktu untuk mengantar dan jemput sehingga Pascal tidak akan merasa tersisihkan.
Pascal paling suka kalau mengajak ngobrol Alvin,dan adiknya tertawa terbahak-bahak.Memang awalnya Alvin tidak merespon tapi lama-lama kenal mungkin.

Dari dini juga kita memberitahu Pascal untuk berhati-hati dengan semua mainan dan benda-benda kecil pada saat didekan Alvin. Akan sangat berbahaya kalau dimakan Alvin. Soal memberi makanan juga Pascal mengerti kalau adiknya hanya minum ASI saat ini. Yang nantinya akan dilanjut dengan MPASI. Pascal juga tahu kalau Alvin tidak boleh diberi makanan sembarangan. Hanya mama nya saja yang boleh memberikan makanan.

Allhamdulillah semua bisa aku lalui, dari awal kehamilan, melahirkan sampai saat ini. Semua ini atas bantuan dan dukungan penuh suami. Suamiku tidak segan-segan membantuku dalam urusan rumah tangga. Suami juga yang selalu mengingatkan untuk menjaga makanku, agar kebutuhan ASI untuk Alvin tercukupi. Terkadang suamiku membelikan makanan kesukaanku.

Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba Ketika Balitaku Punya Adik

Post a Comment

16 Comments

  1. Mam..salah ketik ya ? Bukannya dinyatakan positif hamil Juli 2009? :D . Wah...ternyata salah satu cara untuk mengatasi ke-jealous- an kakak ke adik dengan melibatkan kakak dalam mengurusi adik ya? Lucu juga ya Aa Pascal ikut nenen dan tdr di stroller :D . Maksih sharingnya ya mam, semoga menang nih. Aku gak ikut soalnya belum punya pengalaman jd agak kurang mengena kalau menceritakan pengalaman org lain, lagian adiknya Dita lagi on process di bikin hahaha belum jadi2 nih :D

    ReplyDelete
  2. Wah...bener2 ortu yang perhatian ke anaknya, dalam hal apapun selalu menyertakan anak2nya ! Hebat deh...o ya moga aja tulisan ini menang ya ^_*

    ReplyDelete
  3. Keren deh tulisannya, kalo menang traktir ya...
    Tulisannya berguna nih buat nay kalo punya adik nanti :)

    ReplyDelete
  4. @ bundit : thanks sudah dikoreksi :)

    ReplyDelete
  5. wah, ternyata banyak suka dukanya ya?
    semoga menang ya mba?

    ReplyDelete
  6. suka duka punya anak yang beda umurnya deketan ya... :D

    ReplyDelete
  7. Nice story, mam... Tks buat ceritanya, jadi bisa membuat aku belajar gimana nanti kalo Raja punya dedek :D

    Semoga menang ya mbak... ^_^

    ReplyDelete
  8. Farrell aja sekaramg udah ribut pengen punya adek..tapi aku kok belom siap juga yahh...Moga menang yah bun tulisan ini

    ReplyDelete
  9. thanks for sharing nih mam .. sebenernya kalo kita tanamin anak akan jadi kaka sejak dd dalam kandungan , Insya Allah gak cemburu or ngerasa di dua'in .. Insya Allah di jalanin kalo dah ada dd di perutkyuu .. hue hue he ..

    ReplyDelete
  10. bagus bener sharingannya nich..salut dech buat Lidya ma suami yang heubat bener.. juga Pascal yang pinter dan pengertian...

    ReplyDelete
  11. sama kayak yang lain
    salut sama Mbak Lidya
    bisa survive tanpa PRT sama sekali.
    pasti suaminya juga jempolan tuh, mau berbagi tugas rumah tangga

    ReplyDelete
  12. salut untuk usaha gigihnya. slmt menjadi sekolah terbaik.

    ReplyDelete
  13. salut untuk usaha gigihnya. slmt menjadi sekolah terbaik.

    ReplyDelete
  14. wah emang anak2 suka jealous kalo baru dpt adik.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya