Hampir tiap hari aku memberikan madu pada anak-anak, kadang-kadang juga memberikan habat untuk daya tahan tubuhnya. Aa dan Ade sih suka-suka saja waktu diberikan madu yang rasanya manis. Untuk habat Aa bisa memakannya langsung sedangkan Ade dicampur menggunakan madu. Tidak ada maksud lain sih pemberian madu ini hanya ingin mereka tetap sehat saja.
Pernah suatu saat aku mengingatkan Aa dan Ade untuk minum madu dulu yuk, supaya gak sakit ucapku begitu. Disaat yang sama mamaku bilang sebaiknya kalimatnya diganti menjadi minum madu dulu yuk supaya tetap sehat.
Setelah aku pikir-pikir ada betulnya juga ya ucapan mamaku, sebaiknya aku menggunakan sugesti positif dengan kalimat positif pula dengan harapan anak-anak sehat. Apa yang aku ucapkan adalah doa, aku ingin anak-anak senantiasa sehat tentu saja aku harus selalu bisa memilih kata dan kalimat yang positif untuk mereka.
Pembelajaran kecil yang aku ambil hikmahnya dari mamaku.
63 Comments
wah pelajaran baru ini Lid aku kayanya juga sering menggunakan kalimat negatif daripada kalimat positif mudah2an bisa mulai deh menggunakan kalimat positif karena perbedaannya berasa ya?
ReplyDeleteSAngat inspiratif meskipun sangat sederhana...terima kasih atas inspirasi nya
Deleteiya juga ya mbak, lbh baik dg kalimat positif. seperti jangan makan sambil berdiri, diganti yuk makan sambil duduk. mksh ya mbak sdh share ...
ReplyDeleteIya ya, bener kalimat harus yang positif.
ReplyDeleteMadu dan kalimat2 positif, kombinasi perfect dalam menyehatkan lahir dan batin anak kita, Mbak Lid :)
ReplyDeletedua mama yang hebat, mama calvin yang berbagi dan mamanya mama calvin yang bijak;))
ReplyDeleteHabat itu apa bun? :|
ReplyDeleteDan, sama, orang tua saya juga bilang "supaya sehat", bukan "biar ga sakit"~ :)
Setahu saya, habat itu biji. Benar enggak, Mbak?
DeleteBener banget, Mba, sugesti positif dengan kalimat positif yaaa.
ReplyDeletesetuju mbk,saya juga sekarang belajar mensugesti...eh kok sama ya,suka minum madu kalo pagi ^^,kalo lagi nggak fit sebelum tidur juga minum saya mbk :D
ReplyDeleteMadu memiliki banyak khasiat dan lebih berkhasiat lagi jika diminum dengan air, sesendok madu campur dengan segelas air... kutulis dalam bukuku terbaru di link ini
ReplyDeleteBenar mbak. Selain itu juga orang tua perlu mengurangi penggunaan kata "jangan".
ReplyDeleteContoh : jangan bandel, jangan nakal, jangan telat, dsb.
bisa diganti dengan : jadi anak yang baik, datang tepat waktu, dsb.
Jempol buat mamanya mbak Lidya. ^_^
ReplyDeleteBener mbak, kalimat positif bikin pikiran kita juga positif ya mbak.
ReplyDeleteiya... emang harus selalu berusaha positif ya :)
ReplyDeletesegala sesuatu itu kan bersumber dari fikiran ya Mbak, jadi klo diberi sugesti yang baik akan menjadi baik juga kan ya Mbak :)
ReplyDeleteiya better kata jangan diganti kata lainnya ya....
ReplyDeleteSama mbak, kalo nawarin makan, saya juga masih sering begitu, Diana, banyak makan ya biar nggak sakit, hehehe.. Mau diubah ah.
ReplyDeleteHal positif akan membawa hasil positif juga Mbak?
ReplyDeletekatanya ngelarang pun gak boleh pake kalimat negative lho, Mbak.
ReplyDeleteMisalnya daripada kita bilang " Jangan lari-lari, nanti jatuh " mending bilang " jalan aja yuk pelan-pelan. Ntar jatuh lhoo" gitu katanya.
Teh benar sekali itu.. Saya pun masih belajar berkomunikasi positif dengan anak :)
ReplyDeleteSugesti positf dengan kalimat positif memang harus tetap di mainakn dalam kehiudpan kita. Dan hal ini dapat memberikan kekuatan hal positif dari kehiduapn kita juga ya Mba. Trims artikelnya.
ReplyDeleteSalam
setuju dgn mamanya mba... :)
ReplyDeleteharus latihan yah mbak... aku jg lagi berusaha membiasakan diri... be positive,,, ;-)
ReplyDeletesetuju mba, kalimat positif lbh baik meski saya jg msh sering lupa :D
ReplyDeletebetul, kita harus memberikan sugesti positif terhadap diri kita dan lingkungan sekitar kita
ReplyDeleteKatanya semesta tidak mengenal kata tidak terhadap kalimat ataupun doa kita...
ReplyDeletebisa di coba nih ka, aku juga lagi belajar berpikir positif , gak gampang sih hehe.. mulai dr kata2 berarti yaaa (y)
ReplyDeleteKami sekarang juga berupaya keras untuk menggunakan kalimat positif instead of bilang jangan ini tidak itu Mba Lid. Semoga bisa konsisten ya. :D
ReplyDeleteSetuju Mbak.. memang ada baiknya kita selalu berusaha merubah kalimat yang ada negativenya menjadi lebih positive ya..
ReplyDeletesetuju :)
ReplyDeletekalimat positif, membuahkan hasil pikir positif dan insyaAllah hasilnya pun positif ya Lidya
ReplyDeletemakin kagum dengan Mamanya PasCal yg smart dan luar biasa ini :)
salam hangat utk keluarga
semoga selalu sehat ...
salam
Aduh jadi inget, beli madu satu botol besar udah berbulan-bulan gak disentuh. Hadeeeh
ReplyDeleteTapi konon, kalimat negatif (larangan) juga bisa memberi sugesti pada objek sasaran. Umpamanya, "Jangan makan permen!" Justru akan membuat si anak penasaran seperti apa rasanya permen itu :)
ReplyDeletesetuju..., mbak ;)
ReplyDeletebener mbak, kalau kita mengucapkan kalimat positif pasti berdampak positif juga, sebaliknya bila hal negatif kita lontarkan, kemungkinan kejadian buruk akan terjadi. saya pernah mengalaminya, dan membuat saya introspeksi tak mau mengulanginya lagi....
ReplyDeletekalimat positif bikin pikiran kita juga positif ya mbak. - Banget Positif - iya.....
ReplyDeleteIya mb... Harus selalu postif kalo bicara mb... Setidaknya supaya hasilnya juga demi kebaikan.
ReplyDeletehmmm setuju jeung.
ReplyDeletememang sebisa mungkin kita usahakan untuk berfikiran positif dan mengucapkan hal2 yg positif :)
Siip.. sepakat Mak... :)
ReplyDeleteSetuju sekali mba...dan tetap terus berpikir positif :)
ReplyDeleteSalam kenal ya mba Lydia :)
wah, tfs mbak.. kadang2 susah banget buat hilangin yg negatif2..... sepertinya 2014 mari mencanankan sebagai tahun berfikiran positif hehehhehehe
ReplyDeletebener banget mbak, kalimat positif itu bikin lebih enak dengernya loh mbak walaupun tidak ada yang salah juga dengan kalimat biar tidak sakit... tapi jauh lebih menenangkan dengan kalimat biar sehat
ReplyDeleteah betul, sedang berusaha menghindari kata2 "jangan" skr noted hindari kata2 negatif :D
ReplyDeleteIya juga ya. Sip2, akan lebih sering kasih kalimat positif ke anak2ku juga. Makasiii ^_^
ReplyDeleteiya ya mba bener juga, kalo selintas terlihat sama aja tapi kalo di teliti bener yg kata mama nya
ReplyDeleteAku juga suka diingeten untuk hal - hal begini Mak...sayang sayangya sering lupa...yg terlontar seringnya malah kalimat negatif..hiks !
ReplyDeletewah mbak lid mama yang baik...
ReplyDelete^ ^
ucapan seorang ibu bs jd doa ya...
^ ^
ahh iyaa..setuju banget ama kalimatnya...lebih baik pake kata sehat ya daripada sakit... ;))
ReplyDeletealhamdulillah dapat pencerahan di sini. memang sesuatu yang positif akan membuat pikiran dan tindakan kita jadi positif juga
ReplyDeleteSeharusnya memang begitu ya Jeng
ReplyDeleteKita harus merubah kata"tetapi" menjadi kata"dan"
"Nilai bagus tetapi kalau kamu belajar lebih giat lagi pasti akan lebih bagus"
Salam hangat dari Surabaya
seperti menghipnotis dengan sugesti yang baik ya...
ReplyDeleteYa ...
ReplyDeleteSugesti positif ...
walaupun kelihatannya sepele ...
namun memberikan dampak yang tidak kecil dihati sanubari kita
asal dibiasakan sejak dini
salam saya Mbak
(4/2 : delapan)
Saya sudah coba beberapa hari yang lalu, dan memang lebih enak didengar. :)
ReplyDeleteMampir balik ya.. :)
makasiii mbaaa.. mengingatkan lagii :)
ReplyDeleteapa kabaar? kangen mba lidya :*
Hal ini tentu sama dengan "Yuk, belajar ya agar tidak bodoh...!" tentu kita milih "Yuk, belajar ya agar jadi anak pintar..!" Kadang kita tidak menyadari akan pentingnya pemilihan kalimat positif ini. Makasih banyak ya, Mbak, telah mengingatkan hal ini.
ReplyDeleteBelajar sugesti positif dari mama Calvin. Hatur nuhun Jeng
ReplyDeleteMbaaak... bener lho.. aku pernah ikut pelatihan, katanya otak lebih menerima kata positif..
ReplyDeletemakasih diingetin ya...
anakku kalo disuruh mengkonsumsi sesuatu yg gk biasa, selalu tanya, makan/minum ini biar apa bu?
ReplyDeletejawabku sebisa mgkin kalimat positif, supaya tulangnya kuat, dll :)
kayak kalimat larangan gini ya mbak: ""jangan manjat2, nanti jatuh loh!".... eh, malah beneran jatuh.
ReplyDeleteSuka kelepasan menggunakan kalimat negatif itu kalau terbiasa dengan lingkungan (misalnya kantor) yg suka negatif juga. Sama anak memang harus pinter2 ya berbahasa, agar yang tertanam di kepalanya juga baik..
ReplyDeleteBener banget mak, tapi untuk emak2 ceriwis dan ceplas-ceplos kaya daku kadang kelupaan dan kelepasan mulu #ngeles :v
ReplyDeletekata-kata positif seperi inilah yang seringkali disampaikan para motivator pendidikan keluarga, hanya saja kita seringkali secara nggak sengaja melakukan hal-hal negatid yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya