Family time week end kemarin kami nonton film Inside Out yaitu sebuah film bergenre animasi untuk semua umur produksi dari Pixar dan Walt Disney Pictures yang rilis tanggal 19 Agustus 2015 lalu.
Kisah singkatnya dari film ini adalah saat Riley yang baru saja pindah rumah dari Midwest ke San Fransisco karena pekerjaan ayahnya. Uniknya setiap tokoh di film ini mempunyai lima manifestasi emosi di pusat kesadarannya. Emosi tersebut ada Joy, Sadness, Fear, Disgust, Anger.
Joy mendominasi emosinya Riley, sementara tokoh lain tidak mengetahui apa manfaat mereka. Saat Riley pindah ke sekolah barunya di Midwest kelima emosi ini ribut dan saling ingin memberikan jalan untuk Riley agar bisa beradaptasi.
Saat Joy dan Sadness hilang dari pusat kendali maka akan muncul sikap depresi pada Riley sehingga mengakibatkan kemarahan. Ternyata Sadness itu diperlukan untuk memberitahukan Riley saat memberikan bantuan. Apakah Riley bisa kembali ke emosi awalnya lagi ya di tonton aja ya kelanjutan ceritanya :).
Hal-hal yang manarik di film ini adalah semua memori yang ada disimpan dalam sebuah bola-bola memori. Ada pula core memori yang harus di pertahankan untuk mengendalikan emosi Riley.
Untuk Ade yang berumur 5 tahun dia suka film ini walaupun agak berfikir namun mengandung banyak makna di dalamnya. Kalau kata Aa film ini menceritakan cara kerja otak yang dikemas dalam film kartun.
Sebenarnya emosi-emosi yang ada pada diri kita bisa dikendalikan sendiri ya. Dalam menghadapi segala kejadian kita bisa memilih bagaimana cara bersikap. Memilih sikap positif atau negatif. Contohnya saat Riley pindah ke lingkungan baru, dia bisa memilih untuk bahagia atau tidak.
Dalam film ini juga mengajarkan pentingnya sebuah keluarga yang dekat pada anaknya. Ada pulau-pulau yang mewakili island personality dan harus tetap dijaga yaitu, keluarga, persahabatan, kejujuran, hockey, dan goofball (kelucuan).
Kelima emosi ini saling berhubungan dan bermanfaat bagi tiap orang. Emosi Sadness pun kadang-kadang di perlukan untuk mengekspresikan kesedihan kita asal tidak berlarut-larut dan bisa mengendalikannya sehingga tidak berlebihan.
Melalui film ini juga kita sebagai orang tua bisa mengajarkan pentingnya arti kejujuran, walaupun sedih karena kehilangan teman-teman di lingkungan lama bukan berarti boleh mengambil uang dari dompet orang tua demi kembali lagi lingkungan lama.
Akibat jika tidak bisa mengatur emosi maka kita bisa kehilangan personality sebagaimana yang di gambarkan pada film Inside Out melalui Personality Island. Kehilangan teman, skill, kepercayaan bahkan mainan kereta yang dimiliki oleh Riley.
Kisah singkatnya dari film ini adalah saat Riley yang baru saja pindah rumah dari Midwest ke San Fransisco karena pekerjaan ayahnya. Uniknya setiap tokoh di film ini mempunyai lima manifestasi emosi di pusat kesadarannya. Emosi tersebut ada Joy, Sadness, Fear, Disgust, Anger.
Joy mendominasi emosinya Riley, sementara tokoh lain tidak mengetahui apa manfaat mereka. Saat Riley pindah ke sekolah barunya di Midwest kelima emosi ini ribut dan saling ingin memberikan jalan untuk Riley agar bisa beradaptasi.
Saat Joy dan Sadness hilang dari pusat kendali maka akan muncul sikap depresi pada Riley sehingga mengakibatkan kemarahan. Ternyata Sadness itu diperlukan untuk memberitahukan Riley saat memberikan bantuan. Apakah Riley bisa kembali ke emosi awalnya lagi ya di tonton aja ya kelanjutan ceritanya :).
Hal-hal yang manarik di film ini adalah semua memori yang ada disimpan dalam sebuah bola-bola memori. Ada pula core memori yang harus di pertahankan untuk mengendalikan emosi Riley.
Untuk Ade yang berumur 5 tahun dia suka film ini walaupun agak berfikir namun mengandung banyak makna di dalamnya. Kalau kata Aa film ini menceritakan cara kerja otak yang dikemas dalam film kartun.
Sebenarnya emosi-emosi yang ada pada diri kita bisa dikendalikan sendiri ya. Dalam menghadapi segala kejadian kita bisa memilih bagaimana cara bersikap. Memilih sikap positif atau negatif. Contohnya saat Riley pindah ke lingkungan baru, dia bisa memilih untuk bahagia atau tidak.
Dalam film ini juga mengajarkan pentingnya sebuah keluarga yang dekat pada anaknya. Ada pulau-pulau yang mewakili island personality dan harus tetap dijaga yaitu, keluarga, persahabatan, kejujuran, hockey, dan goofball (kelucuan).
Kelima emosi ini saling berhubungan dan bermanfaat bagi tiap orang. Emosi Sadness pun kadang-kadang di perlukan untuk mengekspresikan kesedihan kita asal tidak berlarut-larut dan bisa mengendalikannya sehingga tidak berlebihan.
Melalui film ini juga kita sebagai orang tua bisa mengajarkan pentingnya arti kejujuran, walaupun sedih karena kehilangan teman-teman di lingkungan lama bukan berarti boleh mengambil uang dari dompet orang tua demi kembali lagi lingkungan lama.
Akibat jika tidak bisa mengatur emosi maka kita bisa kehilangan personality sebagaimana yang di gambarkan pada film Inside Out melalui Personality Island. Kehilangan teman, skill, kepercayaan bahkan mainan kereta yang dimiliki oleh Riley.
20 Comments
bagus ya ceritanyaa.. ada unsur penjelasan ttg EQ jg kayaknya yaa..
ReplyDeleteWaaah ini film yang dibilang Chila pengen nonton. Mudah-mudahan masih tayang.
ReplyDeleteMenarik nih filmya, banyak bahasan2 psikologi
ReplyDeleteWah, tambah 1 lg ni review ttg "Inside Out". Makin bulat tekad utk nonton akhir pekan nt. Thx, Mbak Lia
ReplyDeleteFilmnya bagus juga ya, ada pencerahan dalam isi cerita. Menarik nih mbak :D
ReplyDeletedari belum rilis..fai udah kepengin nonton nih..sayangnya masih belum kesampaian...baguskah???
ReplyDeleteWah filmnya unik yah kapan2 pengen nonton
ReplyDeleteAku blm nonton film ini *emgn gak pernah nonton film sih..hehe
ReplyDeleteKeren filmnya, Lidya...nilai-nilai yang diajarkan jadi dapet banget karena ditayangkan dalam sebuah animasi menarik...
ReplyDeletepengen nonton ini kemaren penasaran pas ada tayangannya di net..
ReplyDeleteAku belum nontoooon....!! *cry*
ReplyDeleteFIlm ini keren banget emang ya Mbak :D
ReplyDeleteklo kami nonton battle of suroboyo...keren...hehehe
ReplyDeletewah,belum sempat nonton ini
ReplyDeleteWah harus nonton nih. Anak2 udah nanyain aja kapan ke bioskop
ReplyDeleteIni si maska jg minta nonton Inside Out, duh.. Gk bisa aku kayaknya, baru mbrojol je :v
ReplyDeleteAku suka banget film ini. Moral story untuk anak2nya dapet banget. Yang tua gini aja jadi ikut mikir
ReplyDeleteFilm ini cocok ditonton anak-anak ya. Blom ngecek nih sudah tayang belum film ini di tempatku :)
ReplyDeleteAnak-anak saya pasti suka film ini. Emaknya juga.... :D
ReplyDeletehmm gitu ya, jadi pengen nonton :-)
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya