Mengendalikan Obesitas Dengan Mengatur Pola Makan dan Aktif Bergerak


Seperti biasa kalau menghadiri talkshow di Kementerian Kesehatan kami selalu diberikan snack pagi dengan makanan yang sehat. Pagi itu saya mendapatkan snack berupa buah yang berisi pisang, salak, jeruk dan anggur. Namanya kementerian kesehatan sudah seharusnya juga memberikan edukasi tentang makanan sehat juga :).

Talkshow yang saya hadiri pada hari Senin, 31 Oktiber 2016 yang bertempat di Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI, Jakarta ini untuk memperingati Wolrd Obesity Day yang jatuh pada tanggal 27 Oktober lalu. Mengambil tema "Atur Pola Makan dan Aktif Bergerak, Kendalikan Obesitas".


Acara talkshow pun dibuka oleh MC yang bercerita kalau di Indonesia sudah berkembang anggapan bahwa punya anak yang gemuk dan chubby itu lucu. Kalau ga gemuk dibilang tidak pintar mengurus anak. Padahal anggapan tersebut belum tentu benar, karena bisa mengarah ke obesitas. Kebetulan MCnya juga dulunya waktu kecil gemuk katanya, tapi berhasil diet demi kesehatan. Cocok sekali nih tema talkshow pagi itu tentang Obesitas pada anak. Cegah anak Indonesia dari kegemukan untuk Indonesia sehat.

Pada kesempatan itu hadir beberapa ahli dibidangnya yaitu Dr. Dwi Yuniarti Daulay, M.Kes , Apt (Pengurus Himpunan Studi Obesitas Indonesia), Dr. Michael Trianto, Sp KO (Dokter Spesialis Kedokteran Olah Raga), Rita Ramayulis, DCN, M. Kes (Persatuan Ahli Gizi - PERSAGI), dan Dr. Lily S, Sulstyowati, MM (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI)

Indonesia termasuk dalam 17 negara di dunia dengan masalah gizi menurut Global Nutrition Report 2014. Terbagi menjadi 37,2% balita pendek, 12,1% balita kurus, 11.9 kegemukan pada balita, dan 28,9% kegemukan pada penduduk diatas 18 tahun. Pendek dan kurus pada balita bisa menghambat kemampuan kognitif dan motoriknya. Sedangkan pada dewasa, kegemukan bisa meningkatkan risiko PTM (Penyakit Tidak Menular). PTM ini bisa terjadi akibat gaya hidup yang akan mengakibatkan penyakit lain-lain di masa akan datang.

Faktor penyebab terjadinya PTM diantaranya adalah :
  • Kurang aktivitas fisik
  • Usia lebih dari 15 tahun merokok
  • Penduduk lebih dari 10 tahun kurang mengkonsumsi sayur dan buah
  • Penduduk lebih dari 10 tahun minum minuman beralkohol
Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Obesitas dipicu adanya perubahan dalam industri makanan yang mudah dan murah didapatkan. Sehingga daya beli makanan di masyarakat menjadi konsumtif. Untuk mencegah obesitas perlu penerapan gaya hidup sehat :
  • Melakukan pengecekan BB/TB. LP secara berkala
  • Diet gizi seimbang dengan menerapkan makan piring sehatku ( T Shape Plate), mengkonsumsi sayur dan buah minimal 5 porsi per hari dan mengkonsumsi rendah gula (4SDM), garam (1sdt), lemak(5SDM)
  • Rajin berolah raga atau beraktivitas fisik
Untuk mengetahui seseorang obesitas atau tidak perlu diadakan pengukuran. Salah satu cara pengukuran adalah dengan mengukur lingkar pinggang. Untuk perempuan lingkar pinggangnya tidak lebih dari 80 cm sedangkan laki-laki tidak lebih dari 90 cm. Jadi cukup mudah bukan untuk mengetahuinya. Perutnya buncit atau tidak nih? :). 

Dalam melakukan aktifitas fisik pada anak dan dewasa sangat penting untuk mencegah obesitas. Dokter Michael Trianto, spKO memberikan cara-cara mudah dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari baik di rumah maupun kantor. Ternyata tidak perlu menggunakan alat olah raga khusus tetapi kita bisa melakukan aktivitas gerak yang bermanfaat.

Kami diajarkan melakukan aktivitas fisik dengan mudah menggunakan kursi seperti gambar dibawah ini: 


Menurut pelitian banyak olah raga saja tidak efektif untuk menurunkan berat badan secara bermakna bagi penderita obesitas. Tetapi olah raga bisa mempertahankan massa otor bebas lemak. Melakukan latihan aerobik akan meningkatkan jumlah dan fungsi mitochondria. Jika tidak mempunyai waktu banyak bisa kok melakukan gerakan aerobic tanpa harus datang ke tempat senam, tetapi bisa menggunakan alat seperti kursi.

Dalam berolah raga sesuaikan dengan tingkat kesehatan dan kemampuan kita. Karena tingkat kemampuan tiap orang pastilah berbeda. Batasi berolahraga tidak lebih dari 1 jam.

Pada prinsipnya berat badan ideal adalah adanya energi yang seimbang antara makanan dan aktivitas. Yang terbiasa MAGER alias males gerak bisa mengakibatkan kegemukan.

Post a Comment

9 Comments

  1. Intinya memnag harus rajin bergeraaak ya mbaaa

    ReplyDelete
  2. Berarti si Kakak udah termasuk dalam kondisi aktif bergerak, soalnya ga bisa diem di rumah juga ahahahaha. Tinggal saya nih yang harus banyak gerak, biar ga obesitas #malahcurhat

    ReplyDelete
  3. Huaaaa aku kurang banget kegiatan fisik. 😫😫

    ReplyDelete
  4. Dah lama juga nih ga olahraga.. tapi justru aku susah bnget pengen gemuk padahal makannya juga dah bnyak tapi tetep aja susah gemuknya..

    ReplyDelete
  5. Okeh..berarti harus bergerak dan porsi makan secukulnya aja. Mager dan laper gak boleh.

    ReplyDelete
  6. Sepertinya harus banyak bergerak lagi nih saya

    ReplyDelete
  7. bener banget mbak, aku yang makannya banyak tapi gak karena selalu aku rutinkan berolahraga 2x dalam seminggu, alhasil berat badanpun ideal.

    ReplyDelete
  8. Aduh aku termasuk yang kurang gerak nih, nggak pernah olah raga.

    ReplyDelete
  9. Ibuku obesitas bertahun-tahun, dan emang benar, kurang gerak salah satu sebabnya. Selain itu kegemaran beliau ngemil kue-kue kecil, juga bikin obesitasnya susah diatasi. Padahal beliau kalau pagi udah sarapan buah aja.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya