Akhir pekan adalah waktu favorit saya untuk long run. Biasanya saya ambil jadwal di hari Sabtu atau Minggu, tergantung aktivitas keluarga. Kalau lagi kosong, saya bisa mulai pagi-pagi sekali. Rute favorit saya lumayan jauh, minimal 10K. Kadang lari sendiri, kadang bareng suami, kadang juga ngajak teman-teman yang pace-nya mirip biar lebih semangat.
Lari itu bukan sekadar olahraga buat saya. Dia jadi semacam ruang untuk ngobrol sama diri sendiri. Napas, detak jantung, langkah kaki semuanya menyatu dalam ritme yang menenangkan. Tapi ada satu hal yang kadang muncul diam-diam, dan rasanya cukup mengganggu: mata kering.
Mata Kering Saat Lari? Saya Pernah Banget Ngalamin
Pertama kali saya sadar mata kering itu gangguan yang nyata, waktu lari sendiri di rute 12K. Cuaca cerah, angin sepoi-sepoi, playlist juga pas banget. Tapi di kilometer ke-8, mata saya mulai terasa aneh. Perih, seperti ada yang nyangkut. Saya pikir karena debu, tapi ternyata rasa itu nggak hilang meski saya coba usap-usap pelan.
Mata jadi sepet, pandangan nggak nyaman, dan saya harus pelan-pelan memperlambat langkah. Fokus terganggu, lari yang harusnya jadi me-time justru bikin saya gelisah. Setelah itu, saya mulai mencari tahu penyebabnya dan ternyata, mata kering saat lari itu bukan hal sepele.
Penyebab Mata Kering Saat Lari Outdoor
Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan mata kering bisa terjadi saat kita berlari, terutama di luar ruangan. Ini beberapa di antaranya:
1. Paparan Cuaca dan Angin
Saat lari di luar ruangan, wajah kita langsung kena angin. Nah, angin ini bisa mempercepat penguapan air mata dari permukaan mata. Apalagi kalau cuacanya panas, mata makin cepat terasa kering. Di sisi lain, lari di cuaca dingin pun bisa berdampak serupa karena udara kering akan mengurangi kelembapan di mata.
2. Kurang Berkedip
Waktu lari, kita cenderung fokus lihat jalanan, baca pace di smartwatch, atau bahkan mantau langkah di aplikasi. Nah, ketika fokus tinggi, tanpa sadar frekuensi kedipan mata kita berkurang. Padahal berkedip itu penting untuk menyebarkan air mata secara merata di permukaan mata. Kalau jarang berkedip, air mata cepat menguap dan mata jadi terasa kering.
3. Lingkungan yang Penuh Polusi
Lari di lingkungan yang berdebu atau banyak kendaraan bisa membuat partikel kecil masuk ke mata. Debu dan polusi ini bisa menyebabkan iritasi ringan yang berujung pada mata sepet, merah, bahkan perih. Makanya saya paling suka lari di taman kota yang sejuk dan bebas polusi.
Solusi Sederhana Tapi Efektif Biar Mata Tetap Nyaman Saat Lari
Setelah tahu penyebabnya, saya mulai lebih perhatian sama kesehatan mata saat lari. Ternyata, ada beberapa cara simpel yang cukup efektif:
🕶️ Gunakan Kacamata Sport
Sekarang saya selalu pakai kacamata hitam saat lari outdoor, apalagi pas matahari lagi terik. Selain buat melindungi dari sinar UV A dan UV B, kacamata juga bantu menghalau angin dan debu yang bisa bikin mata iritasi.
💧 Perhatikan Asupan Cairan
Ternyata, dehidrasi juga bisa bikin mata lebih cepat kering. Jadi selain bawa hydration belt untuk isi ulang cairan tubuh, saya juga pastikan cukup minum air putih sebelum dan sesudah lari.
👁️ Sedia Tetes Mata
Ini yang paling saya andalkan sekarang. Saya selalu bawa Insto Dry Eyes. Ukurannya kecil, jadi gampang diselipin di tas lari atau pinggang pouch. Kalau mata mulai terasa nggak nyaman, tinggal berhenti sebentar, tetesin, dan lari lagi seperti biasa.
Insto Dry Eyes: Solusi Mata Kering Saat Lari
Insto Dry Eyes ini jadi semacam ‘penyelamat’ buat pelari seperti saya. Dia bekerja sebagai air mata buatan yang bisa melumasi mata dan meringankan iritasi akibat kurangnya produksi air mata alami.
Yang saya suka, efeknya cepat. Mata langsung terasa adem dan lembap kembali. Rasanya nyaman, nggak perih, dan nggak mengganggu penglihatan. Jadi saya bisa lanjut lari tanpa harus khawatir terganggu di tengah-tengah latihan.
Tetes mata ini mengandung bahan aktif yang memang dirancang khusus untuk mengatasi kekeringan mata. Kalau kamu pernah ngerasa mata sepet, kering, atau perih habis aktivitas di luar ruangan, coba deh bawa Insto Dry Eyes ke mana-mana. Jangan tunggu sampai mata benar-benar terasa nggak nyaman.
Karena Lari Nggak Cuma Soal Kaki, Tapi Juga Mata
Kita sering terlalu fokus sama sepatu lari terbaik, outfit yang nyaman, atau target pace yang ingin dicapai. Tapi kita lupa, mata juga bagian penting dari perjalanan lari kita.
Bayangkan kalau di tengah race atau latihan panjang, kamu harus melambat karena mata terasa perih. Atau harus berhenti total karena penglihatan jadi kabur. Sayang banget kan?
Makanya, saya sekarang nggak cuma stretching dan cek sepatu sebelum long run, tapi juga pastikan mata saya dalam kondisi siap. Kadang saya tetesin Insto Dry Eyes dulu sebelum mulai lari, terutama kalau cuaca lagi panas atau berangin banget.
Jangan Sepelekan Mata Kering, Apalagi Kalau Kamu Aktif Outdoor
Mata adalah jendela dunia. Dan buat pelari, mata juga jadi salah satu penunjang kenyamanan saat kita berlari menembus kilometer demi kilometer.
Kalau kamu juga suka lari di luar ruangan, entah buat persiapan lomba, jaga stamina, atau sekadar me-time di akhir pekan, coba lebih perhatikan mata kamu. Jangan sepelekan tanda-tanda seperti mata kering, sepet, atau terasa perih.
Sediakan kacamata pelindung, cukup minum, dan selalu bawa Insto Dry Eyes. Karena lari yang nyaman itu bukan cuma soal kecepatan, tapi juga soal perhatian pada tubuh termasuk mata kita.
Makanya, mulai sekarang, jangan tunggu mata terasa perih baru bertindak jaga kenyamanan mata saat lari dengan Insto Dry Eyes, karena #InstoDryEyes bisa bantu atasi mata kering, dan #MataKeringJanganSepelein.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya