Pentingnya Dukungan Sekolah Untuk Manajemen Kebersihan Menstruasi

“Manajemen Kebersihan Menstruasi adalah Perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode mesntruasi, dan memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga – Program Pemantauan Bersama WHO / UNICEF”

Pernah ga sih waktu jalan trus tiba-tiba tamu bulanan datang, dan lupa bawa pembalut? Sering pastinya ya. Saya pun begitu, sudah beberapa kali mengalaminya dan panik mencari  pembalut, karena harus membeli dulu di supermarket atau drug store yang ada di tempat yang sedang saya kunjungi seperti pusat perbelanjaan, bahkan pernah saya mencari pembalut di bandara. Di beberapa mal besar sih enak, pernah menemukan vending machine di toilet  yang berisi pembalut. Andai di banyak tempat seperti ini ya, jadi saat menstruasi dating  tidak panik lagi.




Itu cerita tentang kesulitan mencari pembalut, cerita lainnya yang berhubungan dengan menstruasi pastinya banyak, seperti kesulitan mencari air yang bersih, sabun dan lainnya. Ini biasa ditemukan di fasilitas umum seperti terminal, stasiun, bahkan di sekolah walaupun tidak semua lokasi seperti itu. Dengan demikian manajemen kebersihan menstruasi tidak dapat terpenuhi untuk wanita. Padahal itu adalah hak bagi perempuan dan anak perempuan.

Mengenai Manajemen Kebersihan Menstruasi itu sendiri sebenarnya saya juga baru tahu, setelah Rabu, 31 Mei 2017 lalu saya menghadiri talkshow di Penang Bistro, Oak Wood untuk memperingati Hari Kesehatan Menstruasi Sedunia yang jatuh tiap tanggal 28 Mei. Indonesia sendiri melalui Kementerian Kesehatan RI baru pertama kalinya memperingati hari tersebut.

Dipicu dengan banyaknya kasus infeksi pada area kewanitaan yang ditemukan pada perempuan seperti keputihan, gatal-gatal, perih, dan lainnya. Ini diakibatkan oleh kebersihan area kewanitaan yang tidak baik sehingga memicu ketidakseimbangan pH pada area kewanitaan dan menyebabkan infeksi.

Hasil riset juga menemukan berbagai hal yang salah dan perlu diperbaiki mengenai menstruasi diantaranya adalah :
  • Tidak sering mengganti pembalut saat menstruasi.
  • Tidak terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
  • Tidak mengerti menstrual hygiene management saat menstruasi pertama. Dulunya orang tabu membicarakan menstruasi sehingga kurang informasi yang benar dan tepat.
  • Masih banyak mitos yang berkembang tentang mesntruasi seperti tidak melakukan kegiatan fisik, tidak boleh keramas atau memotong kuku dan mitos-mitos lainnya.
Dari riset tersebut masih banyak kesalahan yang dilakukan oleh masyarakat, salah satunya  tentang mitos seperti larangan keramas saat haid. Apa jadinya coba kalau haid selama satu minggu dan kita tidak keramas? Yang ada malah gatal-gatal, padahal selama menstruasi justru kesehatan harus dipelihara.

Dulu, anak perempuan yang mengalami menstruasi pertama kalinya, kurang dibekali dengan pengetahuan dan ilmu tentang ini. Banyak orang tua yang tidak memberikan penjelasan pada anaknya, mungkin karena mereka juga tidak tahu dan kurang informasi yang benar mengenai menstruasi.

Dari talkshow yang saya hadiri kemarin diharapkan bisa membagi cerita dan informasi sedikit kepada semua mengenai kesehatan menstruasi. Di cara tersebut hadir sebagai pembicara Pada acara tersebut hadir sebagai pembicara yaitu dr. Eni Gustina, MPH dari Kementerian Kesehatan dan dr. Botefilia, SpOG KFER.



Ternyata penting sekali edukasi tetang kesehatan menstruasi ini, apalagi buat anak-anak perempuan di sekolah. Menurut dr. Eni Gustina, sebaiknya di sekolah juga mendukung MKM ini. Tidak hanya menyediakan toilet, tetapi harus dijaga kebersihannya dan melengkapi dengan fasilitas standard seperti  tempat sampah, sabun, tisu, dan bahkan seharusnya murid diberikan kemudahan dalam mendapatkan pembalut. Banyak loh saat mereka datang bulan tidak membawa pembalut, akhirnya mereka panik mencari kemana-mana. Belum lagi mereka harus kebingungan untuk membuang pembalut dan membersihkan tangan karena tidak ada sabun atau antiseptik lainnya.

Ganti Pembalut Secara Berkala Maksimal 3-4 Jam Sekali.

Statement di atas wajib loh dilakukan karena normalnya jumlah darah haid sekitar 25-65 ml. Saat menstruasi jumlah bakteri buruk di daerah kewanitaan tingkat keasaman pH meningkat. Ini penting buat perempuan menjaga kebersihan daerah kewanitaannya agar tetap bersih dan tidak lembab. Salah satu caranya adalah penggunaan antiseptik yang mengandung Povidone – Ione yang dapat mengurangi jumlah bakteri buruk dan mengembalikan kondisi flora bakteri natural pada daerah kewanitaan.

Antiseptik yang dapat digunakan seperti BETADINE Femine Hygiene sebagai antiseptic kewanitaan untuk mengatasi gejala infeksi seperti gatal, iritasi ringan, bau tak sedap, dak keputihan. Penggunaan antiseptik hanya pada area luar saja ya dan hanya saat diperlukan saja, bukan setiap hari.

Untuk mendukung Menejemen Kesehatan Menstruasi, ada 6 tips untuk menjaga kesehatan area kewanitaan dari dr. Botefilia yaitu :
  • Untuk organ kewanitaan bagian dalam tidak perlu menggunakan sabun.
  • Tidak menggunakan panty yang mengandukan parfume.
  • Periksa ke Ginekologi minal satu tahun sekali untuk melakukan papsmer, apalagi untuk yang sudah menikah.
  • Menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun.
  • Jangan lupa untuk mengganti pembalut untuk beberapa jam sekali.
  • Mempertahankan pH vagina yang sehat yaitu 3,4 – 4.

Menejemen Kebersihan Menstruasi tidak hanya wajib untuk perempuan saja loh, tetapi laki-laki pun perlu tahu. Gunanya untuk menginfromasikan atau mendukung istri atau anak-anak saat mengalami menstruasi.




Post a Comment

2 Comments

  1. Yup, harus sering ganti pembalut ya, apalagi saat sedang banyak darah haid keluar.

    ReplyDelete
  2. kegiatan kaya gini harusnya di dukung pemerintah...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya