"De, minum madu dulu yuk!" Ajak saya pagi itu pada Alvin tidak lama setelah dia bangun tidur.
Kebiasaan minum madu pada keluarga kami sudah berlangsung sejak lama. Pokoknya setiap harinya paling tidak satu sendok makan madu dikonsumsi termasuk buat anak-anak.
Madu dihasilkan dari nektar bunga yang sedang mekar lalu dihisap oleh lebah dan kemudian difermentasikan. Dibalik rasanya yang manis, ternyata madu mengandung vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Manisnya madu yang alami pastinya tanpa pemanis buatan yang sehat dikonsumsi oleh kita dan tidak menimbulkan efek samping dalam waktu jangka panjang. Oh ya, walaupun madu aman untuk siapapun, tetapi untuk anak-anak sebaiknya madu dikonsumsi ketika sudah berusia satu tahun ke atas karena umumnya anak di bawah umur satu tahun belum bisa mencerna dengan baik dan untuk menghindari botulisme.
Di dalam Al Quran kebaikan madu juga disebutkan dalam surat An-Nahl yang isinya kurang lebih memberitahukan bahwa dari perut lebah keluar madu yang beraneka warna dan di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Masya Allah Al Quran sendiri saja sudah menyebutkan manfaatnya, makanya kami pun ingin merasakan khasiat dari madu setiap harinya.
Beberapa manfaat madu bagi kesehatan antara lain untuk mendukung pertumbuhan terutama bagi anak-anak. Selain itu madu juga baik sebagai sumber energi serta sistem pencernaan anak. Menurut penelitian madu juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, apalagi saat ini sedang terjadi pandemi di mana kita juga dituntut agar senantiasa sehat agar tidak mudah terserang berbagai penyakit yang bisa melemahkan daya tahan tubuh.
Saat ini kami sedang mengonsumsi madu Dorsata yang berasal dari lebah madu raksasa jenis Apis Dorsata. Populasi lebah Apis Dorsata ini biasanya berada di hutan tropis dan subtropis seperti di Sulawesi, Kalimantan, Papua, Sumatra, dan Nusa Tenggara. Meskipun lebah penghasil madu ini termasuk jenis lebah yang sengatannya membahayakan tetapi menghasilkan madu terbaik atau jenis madu unggulan karena berasal dari hutan yang belum tercemar oleh pestisida dan polusi.
Madu Dorsata ini memiliki tekstur yang lebih encer dibandingkan madu lain yang dihasilkan dari lebah yang dibudidayakan, namun khasiatnya tidak kalah kok. Kandungan madu yang berupa vitamin, mineral, enzim, dan asam serta tanpa pengawet yang baik bagi kesehatan manusia.
Dalam memilih madu untuk dikonsumsi setiap hari, kami memilih pangan lokal. Memilih pangan lokal berarti kita sudah turut serta dalam pangan bijak selain baik untuk kesehatan juga keberlangsungan lingkungan.
WWF-Indonesia juga mempunyai peranan dalam kampanye #PanganBijakNusantara untuk mempengaruhi pola konsumsi dan produksi Pangan Bijak di masyarakat. Kampange Pangan Bijak Nusantara diresmikan pada 22 MEi 2019 lalu bertepatan dengan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dan terdiri dari lima lembaga salah satunya adalah NTFP-EP (Non Timber Forest Products-Exchange Programme ) yaitu Yayasan Pengembangan Sumber daya Hutan Indonesia.
Tahukah teman-teman tentang pangan bijak? Pangan bijak itu mempunyai empat prinsip yaitu :
Untuk mendorong masyarakat senantiasa konsumsi pangan lokal nusantara, Parara hadir di tengah kita dengan menyediakan beragam pangan lokal untuk mendukung Pangan Bijak. Nah, Madu Dorsata yang saya konsumsi ini bisa didapatkan di PARARA - Indonesian Ethical Store.
Selain madu, ada pula sirup pala dari PARARA yang rasanya segar, alami, tanpa pengawet, dan tanpa pemanis buatan yang baik untuk kesehatan. Nutmeg syrup ini diproduksi oleh perempuan-perempuan di Nagari (Desa Adat) Kapujan Koto Berapak, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Dengan mengonsumsi pangan lokal kita juga ikut serta keberlangsungan masyarakat sekitar yang memproduksi sirup pala tersebut.
Kalau teman-teman kesulitan mendapatkan bahan pangan lokal di sekitar rumah bisa order melalui PARARA - Indonesian Ethical Store melalui nomor +62 856-7775-882
Berbagai pangan lokal bisa kamu temukan di PARARA - Indonesian Ethical Store seperti beras hitam Adan Krayan, Rebung Kering, Mia Sagu, Sorgum dan lainnya. Gak cuma bahan pangan lokal saja yang disediakan di sana tapi juga ada makanan yang siap makan dan snack seperti cookies mangrove, brownies sorgum, mie goreng sagu, kolak pisang ubi jelai, nasi bakar hitam dan lainnya.
Bulan Ramadan lalu, Parara - Indonesian Ethical Store juga membuka open order untuk menu takjil lho untuk masyarakat yang mau berbuka menggunakan pangan lokal. Simak aja sosmednya untuk promo-promo lainnya ya.
Nanti setelah masa pandemi berakhir, kamu juga bisa makan langsung di PARARA Kafe yang ada di Kemang Timur. Jadi gak sabar pingin makan di sana menikmati aneka kuliner yang berasal dari pangan lokal.
Gimana, teman-teman suka masak pangan lokal bukan? Tetap jaga kesehatan dengan #PRODUKLOKAL ya!
Kebiasaan minum madu pada keluarga kami sudah berlangsung sejak lama. Pokoknya setiap harinya paling tidak satu sendok makan madu dikonsumsi termasuk buat anak-anak.
Madu dihasilkan dari nektar bunga yang sedang mekar lalu dihisap oleh lebah dan kemudian difermentasikan. Dibalik rasanya yang manis, ternyata madu mengandung vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Manisnya madu yang alami pastinya tanpa pemanis buatan yang sehat dikonsumsi oleh kita dan tidak menimbulkan efek samping dalam waktu jangka panjang. Oh ya, walaupun madu aman untuk siapapun, tetapi untuk anak-anak sebaiknya madu dikonsumsi ketika sudah berusia satu tahun ke atas karena umumnya anak di bawah umur satu tahun belum bisa mencerna dengan baik dan untuk menghindari botulisme.
Di dalam Al Quran kebaikan madu juga disebutkan dalam surat An-Nahl yang isinya kurang lebih memberitahukan bahwa dari perut lebah keluar madu yang beraneka warna dan di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Masya Allah Al Quran sendiri saja sudah menyebutkan manfaatnya, makanya kami pun ingin merasakan khasiat dari madu setiap harinya.
Beberapa manfaat madu bagi kesehatan antara lain untuk mendukung pertumbuhan terutama bagi anak-anak. Selain itu madu juga baik sebagai sumber energi serta sistem pencernaan anak. Menurut penelitian madu juga bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, apalagi saat ini sedang terjadi pandemi di mana kita juga dituntut agar senantiasa sehat agar tidak mudah terserang berbagai penyakit yang bisa melemahkan daya tahan tubuh.
Madu Dorsata dari Sulawesi
Saat ini kami sedang mengonsumsi madu Dorsata yang berasal dari lebah madu raksasa jenis Apis Dorsata. Populasi lebah Apis Dorsata ini biasanya berada di hutan tropis dan subtropis seperti di Sulawesi, Kalimantan, Papua, Sumatra, dan Nusa Tenggara. Meskipun lebah penghasil madu ini termasuk jenis lebah yang sengatannya membahayakan tetapi menghasilkan madu terbaik atau jenis madu unggulan karena berasal dari hutan yang belum tercemar oleh pestisida dan polusi.
Madu Dorsata ini memiliki tekstur yang lebih encer dibandingkan madu lain yang dihasilkan dari lebah yang dibudidayakan, namun khasiatnya tidak kalah kok. Kandungan madu yang berupa vitamin, mineral, enzim, dan asam serta tanpa pengawet yang baik bagi kesehatan manusia.
Pilih Pangan Lokal Untuk Pangan Bijak
Dalam memilih madu untuk dikonsumsi setiap hari, kami memilih pangan lokal. Memilih pangan lokal berarti kita sudah turut serta dalam pangan bijak selain baik untuk kesehatan juga keberlangsungan lingkungan.
WWF-Indonesia juga mempunyai peranan dalam kampanye #PanganBijakNusantara untuk mempengaruhi pola konsumsi dan produksi Pangan Bijak di masyarakat. Kampange Pangan Bijak Nusantara diresmikan pada 22 MEi 2019 lalu bertepatan dengan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional dan terdiri dari lima lembaga salah satunya adalah NTFP-EP (Non Timber Forest Products-Exchange Programme ) yaitu Yayasan Pengembangan Sumber daya Hutan Indonesia.
Tahukah teman-teman tentang pangan bijak? Pangan bijak itu mempunyai empat prinsip yaitu :
Lokal
Banyak lho ragam pangan lokal di Indonesia yang bisa dikonsumsi oleh masyarakatnya dan berasal dari sekitarnya dengan tujuan mencegah kekurangan nutrisi. Sistem pertanian lokal saat ini dikembangkan oleh masyarakat lokal berdasarkan kearifan lokal sehingga bisa memenuhi berbagai bahan pangan bagi masyarakat.Sehat
Dengan mengonsumi pangan alami, organik, dan tidak mengandung pengawet buatan akan menghasilkan pangan yang bergizi dan bermutu tinggi serta sehat bagi kita.Adil
Adil di sini artinya pangan dapat dikonsumsi oleh masyarakat namun produsen juga tetap sejahtera dengan menentukan harga pasar yang adil.Lestari
Jenis pangan yang ditanam berasal dari varietas yang sesuai dengan alam setempat, ramah lingkungan dan dapat berkelanjutan.Temukan Pangan Lokal di PARARA
Pangan lokal adalah bahan pangan yang dapat kita temui di sekitar kita/ dari pekarangan rumah/ dari lingkungan sekitar. Pangan lokal juga merupakan ciri khas suatu daerah.
Untuk mendorong masyarakat senantiasa konsumsi pangan lokal nusantara, Parara hadir di tengah kita dengan menyediakan beragam pangan lokal untuk mendukung Pangan Bijak. Nah, Madu Dorsata yang saya konsumsi ini bisa didapatkan di PARARA - Indonesian Ethical Store.
Selain madu, ada pula sirup pala dari PARARA yang rasanya segar, alami, tanpa pengawet, dan tanpa pemanis buatan yang baik untuk kesehatan. Nutmeg syrup ini diproduksi oleh perempuan-perempuan di Nagari (Desa Adat) Kapujan Koto Berapak, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Dengan mengonsumsi pangan lokal kita juga ikut serta keberlangsungan masyarakat sekitar yang memproduksi sirup pala tersebut.
Kalau teman-teman kesulitan mendapatkan bahan pangan lokal di sekitar rumah bisa order melalui PARARA - Indonesian Ethical Store melalui nomor +62 856-7775-882
Berbagai pangan lokal bisa kamu temukan di PARARA - Indonesian Ethical Store seperti beras hitam Adan Krayan, Rebung Kering, Mia Sagu, Sorgum dan lainnya. Gak cuma bahan pangan lokal saja yang disediakan di sana tapi juga ada makanan yang siap makan dan snack seperti cookies mangrove, brownies sorgum, mie goreng sagu, kolak pisang ubi jelai, nasi bakar hitam dan lainnya.
Bulan Ramadan lalu, Parara - Indonesian Ethical Store juga membuka open order untuk menu takjil lho untuk masyarakat yang mau berbuka menggunakan pangan lokal. Simak aja sosmednya untuk promo-promo lainnya ya.
Nanti setelah masa pandemi berakhir, kamu juga bisa makan langsung di PARARA Kafe yang ada di Kemang Timur. Jadi gak sabar pingin makan di sana menikmati aneka kuliner yang berasal dari pangan lokal.
Gimana, teman-teman suka masak pangan lokal bukan? Tetap jaga kesehatan dengan #PRODUKLOKAL ya!
www.panganbijak.org | Instagram : @Parara.id | Instagram : @Panenrayanusantaraa
18 Comments
Sirup pala?
ReplyDeleteAnget di badan ini. Belum pernah nyicipin pangan-pangan lokal ini.
Kalau manisan pala pernah, sih. Katanya bikin ngantuk, tapi kok saya enggak ya. Hihihi...
Tfs mbak.
aku juga lagi mikirin nih mba, pengen banget pekarangan rumah jadi tempat menanam sayur dan buah lokal, jadi lebih fresh dan sehat pasti makanan yg kita konsumsi
ReplyDeleteAku juga biasa konsumsi madu pagi hari mba..tapi kucamput dg air hangat, biar gak neg. Hehe.. Wah aku baru tahu nih ttg Parara ini. Trimksh infonya mba..
ReplyDeleteDih semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir ya. Biar bisa segera mencicipi makanan olahan langsung di Kafe Kemangnya...
ReplyDeleteAku suka banget sama produk lokal mbak mulai dari pakaian sampai makanan. Nah, kalau bicara soal madu, ini kesukaan semua anggota rumah tapi belum pernah cobain madu Dorsata ini mbak.
ReplyDeletemadu termasuk salah satu yang wajib ada di rumah mbak, karena saya membiasakan suami dan anak untuk minum madu setiap hari minimal 1 sendok, biar kesehatan tetap terjaga
ReplyDeletekebaikan madu ini jadi pengen rutin minum madu lagi nih mba.. makasih sharingnya ya
ReplyDeleteKeluarga kami juga terbiasa mengosumsi madu sejak lama Mbak. Dan emang berasa banget manfaatnya.
ReplyDeleteKlo untuk pangan lokal, saya pernah nyobain mie sagu, rasanya unik, beda dengan mie biasa.
Ternyata negeri kita ini kaya banget ya dengan pangan lokal yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh kita. Makin Cinta dengan pangan lokal.
pas banget lid stok madu di rumah lagi habis, mau nyobain madu sulawesi ini juga.. langsung meluncur deh ke instagramnya panenraya
ReplyDeleteAnakku suka banget sama madu. Cepet habis. Biasanya mereka taruh di roti atau pancake. Kadang di susu. Mereka jarang minum teh, lebih sering susu.
ReplyDeleteWah, sehat-sehat semua nih makanannya Mba Lidya. Aku juga stok madu di rumah. Memang harus utamakan pangan lokal ya karena minim pengawet.
ReplyDeletePackagingnya sangat bagus ya mom. Aku juga selalu konsumsi madu produk lokal, temanku mengolah sendiri. Kalau sirup pala nya aku baru dengar nih. itu gimana rasanya mom?
ReplyDeleteKemarin baru baca mengenai prediksi perekonomian di Indonesia, kak Lia.
ReplyDeleteSepertinya selaras dengan tulisan kak Lia mengenai produk lokal. Kini, bersiap untuk New Normal Life bahwa masyarakat lebih memilih produk lokal daripada produk luar karena lebih terjamin dari kesehatan dan keamanan.
Parara namanya mudah sekali diingat, kak Lia.
Saya pernah membiasakan diri untuk minum madu, tapiii... setelah sekitar 2 minggu semuanya berubah seperti semula: malas... haha
ReplyDeletesalut buat mbak sekeluarga yang masih konsisten
Kalo aku jujur nih mba lagi cari cara supaya doyan madu. Soalnya tau banget madu banyak manfaatnya tapi mulut ini selalu nolak hikhiks
ReplyDeletepadahal madu enak banget loh ya :)
Deleteanak-anakku juga aku biasakan mengonsumsi madu, mbak. aku usahakan juga dari produsen lokal saja, selain bermanfaat juga mendukung pengusaha madu lokal :D
ReplyDeleteSemoga tingkat konsumsi panganan lokal semakin meningkat dan kelak menjadi sebuah budaya.
ReplyDeleteSehingga nantinya kita bisa berdaya di negeri sendiri, setidaknya dalam hal ketahanan pangannya.
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya