Buat pelari yang suka ikutan race, pasti senang sekali akhir-akhir ini sudah mulai banyak race lari yang diselenggarakan secara offline lagi. Setelah dua tahun belakangan selama pandemi banyak yang race offline yang harus dihentikan. Namun ternyata antusias pelari mengikuti race lari online pun tidak kalah banyaknya untuk mengobati rasa kangen mengikuti event lari. Pilih Ikutan Race Lari Offline atau Online? Ini Pilihan Saya.
Ikutan Race Lari Offline
Sejujurnya olahraga lari baru saya geluti semenjak pandemi ini, ternyata menyenangkan. Kalau sebelumnya saya hanya melakukan olahraga renang, yoga, jalan kaki dan bersepeda saja. Tidak mudah dan tidak bisa dilakukan secara singkat agar bisa berlari apalagi mengikuti sebuah race lari. Dibutuhkan latihan yang disiplin dan mencari ilmu dari berbagai tempat termasuk bergabung di komunitas lari, seperti CEO Runner tempat saya bergabung.
Bulan ini saya mengikuti race lari offline dari Milo yang diselenggarakan di GBK, Jakarta. Kalau mau dituruti banyak lho event lari digelar saat ini, tapi gak bisa dong semua diikuti.
Mengikuti sebuah race lari offline itu banyak yang harus dipersiapkan diantaranya adalah fisik, mental, dan dana pastinya. Lho kok mau ya udah cape lari tapi membayar sebuah race? Karena suka banyak pelari yang rela membayar kok, tapi kembali lagi pada kemampuan masing-masing karena bukan hanya masalah dana saja yang harus dipikirkan. Terlalu banyak ikut race juga akan mengganggu latihan lari yang sesungguhnya, apalagi buat saya yang awalnya niat lari itu untuk olahraga dan kesehatan saja.
Tapi gak ada salahnya kok sesekali mengikuti race lari offline, karena itu menyenangkan sekali. Adrenalin mengikuti race lari offline itu berbeda dengan lari sendiri maupun online. Ada tantangan yang harus diikuti ketika mengikuti race yaitu ego dan waktu. Berlarilah sesuai dengan kemampuan, jangan terbawa suasana ingin berlari kencang mengejar pelari lain. Boleh-boleh saja berlari kencang tapi harus dengan latihan dan persiapan sebelumnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah COT (Cut of Time) ketika mengikuti race offline. Gak mungkin dong panitia menunggu peserta lari berjam-jam, maka dari itu ada waktunya juga.
Perasaan senang ketika memasuki garis finish dirasakan oleh para runner saat mengikuti race lari offline. Rasa lelah pun akan terhapus dengan pencapaian yang baru saja diraih. Bukan karena akan mendapatkan medali maupun podium. Kalau buat saya sebuah race ini untuk memacu agar lebih semangat lagi berlatih, karena banyak hal yang harus diperbaiki dan dilatih lagi.
Race Lari Online Pun Tak Kalah Seru
Tak usah bersedih jika tidak bisa mengikuti race lari offline, masih banyak event lari online yang bisa kita ikuti baik yang berbayar maupun gratis.
Ikut event lari offline juga seru kok, tapi harus tetap dilakukan dengan jujur ya, karena masih banyak pelari yang melakukan kecurangan. Yang penting kita niatkan dan jalankan dengan sungguh-sungguh saja, Insya Allah banyak yang bisa diambil dari lari online ini kok.
Dalam mengikuti lari online yang harus disiapkan biasanya adalah sebuah aplikasi tracking lari seperti Strava pada aplikasi smartphone, maupun yang terhubung dari smartwatch. Hasil lari tersebut harus disetorkan pada pihak panitia.
Pencapaian Dari Sebuah Event Lari
Apapun pilihan race yang kita tentukan baik itu online maupun offline pastinya ada pencapaian atau target yang ingin kita capai. Dari sebuah race lari, saya bisa mengukur kemampuan lari salah satunya perolehan waktu dan pace sebagai pembanding dari race atau lari sebelumnya.
Untuk saat ini saya tidak mengincar podium ketika mengikuti race lari, masih jauh dan sadar diri kok karena bukan atlet dan masih harus berlatih lebih giat lagi. Bisa memperbaiki PB (Personal Best) saja sudah merasa senang sekali.
Pada event lari Milo beberapa waktu lalu, saya berhasil meraih PB yaitu untuk jarak 10K bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 6 menit. Waktu tersebut lebih cepat 10 menit dari biasanya dan otomatis memperbaiki pace juga yang rata-rata 6 menuju 7. Senang? Pastinya ini membuat saya lebih semangat lagi. Buat yang tidak menggeluti olahraga lari mungkin masih bingung ya. Apapun pilihan olahraganya, tetap dijalankan dengan happy dan teratur ya teman-teman. Semangat sehat selalu.
Pencapaian JNE Dalam Melayani Pelanggan
Bicara soal pencapaian, JNE juga baru saja meraih pencapaian yang luar biasa lho. Baru-baru ini JNE Semarang meraih penghargaan Industry Marketing Champion Semarang Solo 2022 dan Salesperson of The Year pada ajang penghargaan MarkPlus Festival 2022 JOGLOSEMAR (Jogja, Solo, Semarang).
Nah, penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Hermawan Kartajaya sebagai founder dan Chairman MarkPlus kepada head regional Jateng-DIY JNE. Sedangkan untuk peraih penghargaan Person of The Year diraih oleh Roky Daniar Amiruliyanto diberikan oleh Hendar Prihadi.
Dari penghargaan tersebut JNE sebagai perusahaan logistik yang senantiasa memberikan kebahagiaan bagi orang lain bisa tetap mempertahankan etos kerjanya dan meningkatkannya lebih baik lagi. Pencapaian JNE ini juga tak lepas dari kepercayaan masyarakat pada JNE dalam hal pengiriman barang. Diharapkan kedepannya MarkPlus Festival ini bisa terus bersinergi untuk menghasilkan kinerja yang semakin kreatif, inovatif, entrepreneurship, dan leadership. Hal tersebut sejalan dengan konsep Human 5.0.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya