Kisah Sukses Pemuda Pacitan Membudidayakan Udang Berbasis Teknologi

Siapa sih yang nggak suka udang? Hewan laut yang satu ini terkenal dengan rasanya yang sangat lezat, begitu pula dengan aromanya yang selalu bisa menggugah selera.

Membudidayakan Udang Berbasis Teknologi

Di samping itu, udang juga merupakan salah satu bahan makanan yang mudah diolah menjadi berbagai macam panganan. Mulai dari bakso udang, udang tempura, garlic butter shrimp, udang saus tiram, misoa udang jamur, dll.

Tak hanya itu, masyarakat di Indonesia juga sering memanfaatkan udang sebagai bahan campuran untuk menu makanan seperti nasi goreng, capcay, lumpia, hingga bakwan.

Jenis Udang yang Disukai Masyarakat Indonesia

Vannamei shrimp (litopenaeus vannamei) yang sering disebut sebagai “udang vaname” oleh masyarakat Indonesia, adalah jenis udang yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia untuk dikonsumsi.

Ada beberapa alasan mengapa udang jenis vaname ini sangat disukai oleh masyarakat. Misalnya karena, harganya relatif terjangkau, rasanya sangat enak, serta mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti yang telah saya sebutkan di atas tadi.

Udang vaname memiliki daging yang enak dan empuk. Saking enaknya, udang ini tetap menawarkan cita rasa yang lezat meski hanya diolah dengan basic processing seperti direbus atau dikukus. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya jika udang ini diolah dengan bumbu oleh mereka yang memang ahlinya, dijamin! Rasanya pasti akan akan bikin lidah bergoyang.

Kelezatan udang ini juga bisa dinikmati dengan berbagai metode pengolahan lainnya, semisal digoreng, dibakar, atau dipanggang dengan oven maupun microwave.

Kemudian, selain menawarkan cita rasa yang lezat dan menggugah selera, udang vaname juga dikenal memiliki segudang manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Beberapa contoh manfaat mengkonsumsi udang vaname diantaranya adalah:

  • Bisa membantu meningkatkan fungsi otak. Sebab, di dalam udang vaname terkandung zat besi yang dapat meningkatan jumlah oksigen di dalam darah, dan bisa memperlancar aliran darah

  • Menurunkan risiko penyakit jantung. Udang vaname mengandung asam lemak omega-3 dan astaxanthin yang baik untuk kesehatan jantung

  • Mencegah penyakit osteoporosis, karena mengandung mineral baik

  • Mencegah penuaan dini. Kandungan astaxanthin sudah lama dikenal bisa membantu mencegah penuaan dini atau membuat kita terlihat awet muda

Alasan Udang Vaname Disukai oleh Petani

Selain disukai oleh masyarakat untuk diolah sebagai bahan makanan yang lezat dan bergizi, udang juga disukai oleh para petani untuk dibudidayakan.

Kelebihan udang vaname jika dibandingkan dengan udang lain terletak pada produktivitasnya yang relatif tinggi karena memiliki kelangsungan hidup yang baik. Artinya, udang ini relatif toleran terhadap berbagai macam penyakit.

Selain karena faktor tersebut, udang ini juga sangat disukai oleh para petani atau petambak karena udang ini bisa memanfaatkan seluruh air kolam, mulai dari dasar hingga permukaan.

Tapi, bukan berarti udang vaname bebas dari penyakit dan tidak membutuhkan perawatan yang intensif. Ya, udang vaname juga tidak lepas dari hama penyakit. Inilah alasan mengapa banyak petani udang yang gagal panen.

Paundra Noorbaskoro, seorang pemuda asal Pacitan, adalah salah satu contoh petani udang yang pernah mengalami pahitnya kegagalan saat mencoba membudidayakan udang vaname. Tidak tanggung-tanggung, kegagalannya membudayakan dalam udang vaname membuatnya merugi hingga miliaran rupiah.

Kisah Kegagalan & Kesuksesan Paundra Noorbaskoro Membudidayakan Udang Berbasis Internet

“Pengalaman adalah guru terbaik.” Kata-kata bijak ini sangat tepat untuk menggambarkan pengalaman Paundra Noorbaskoro dalam membudidayakan udang vaname berbasis Internet of Things (IoT).

Kisah Sukses Pemuda Pacitan


Meski kecintaannya pada budidaya udang sangat besar, namun itu saja tidak cukup untuk menghindarkannya dari kegagalan saat berusaha untuk mencoba menggeluti budidaya udang.

1. Pengalaman Paundra Noorbaskoro Gagal Budidaya Udang Vaname

Cerita kegagalan Paundra Noorbaskoro dalam budidaya udang dimulai pada tahun 2018. Ketika itu, berbekal pengalamannya yang sukses membudidayakan ikan, ia mengajak tiga rekannya untuk mencoba peruntungan dengan merintis budidaya udang berbasis aplikasi.

Namun karena minim pengalaman dan tidak punya solusi untuk berbagai masalah yang dihadapinya, bisnis udang yang menelan dana hingga satu miliar lebih tersebut terpaksa harus gulung tikar pada tahun 2020.

Penyebab utama kegagalan Paundra dalam merintis budidaya udang diakuinya karena, ia tidak pandai mengendalikan hama penyakit serta tidak tahu bagaimana cara mengkondisikan air yang ideal untuk budidaya udang.

2. Bangkit dan Sukses Budidaya Udang Vaname Berbasis Internet

Tidak berputus asa, Paundra mencoba kembali peruntungannya dalam budidaya udang. Tapi kali ini, dengan bekal dan persiapan yang lebih matang.

Sebelum memulai membudidayakan udang berskala besar, Paundra terlebih dahulu melakukan penelitian. Tujuannya melakukan penelitian adalah untuk mengetahui solusi dalam menghadapi berbagai hama penyakit yang selama ini kerap menyebabkan udang mati atau gagal panen.

Setelah melakukan riset selama kurang lebih 1 tahun, Paundra sudah memiliki bekal yang dirasanya cukup untuk sukses membudidayakan udang. Nama proses penelitian yang dilakukannya, Paundra berusaha fokus pada 4 hal ini.

  1. Meneliti cara treatment agar udang tidak mudah terserang penyakit seperti, Early mortality syndrome (EMS), White feces syndrome (WFS), hingga penyakit Myo

  2. Meneliti cara mengkondisikan air agar lebih sehat untuk udang

  3. Meneliti cara pemberian pakan, dan

  4. Membuat penelitian instalasi pengolahan air limbah tambak udang

Setelah yakin dengan hasil penelitiannya, setiap data akan dimasukkan ke aplikasi yang terhubung ke internet. Berbekal aplikasi tersebut, Paundra bisa dengan mudah mengantisipasi atau melakukan treatment apabila ada masalah pada kolam atau udangnya.

Hasilnya, di tahun pertama saja (2022), dari 20 kolam budidaya udang vaname yang dimilikinya, setiap kolam bisa menghasilkan 1,7 s.d 2 ton udang dengan keuntungan bersih 50 juta per bulan.

Menjadi Finalis SATU Indonesia Award 2022

Pada tahun 2022, Paundra sudah memiliki 20 kolam budidaya udang vaname yang berada di lahan seluas 10.000 M2. Tak hanya berhasil membudidayakan udang berbasis teknologi. Paundra juga berhasil merancang tambak udang yang ramah lingkungan. Tambak ramah lingkungan ini sendiri menggunakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan sistem Smart Farm Village.

Kesuksesannya tersebut kemudian membawanya menjadi salah satu finalis pada ajang SATU Indonesia Award 2022 yang diprakarsai oleh PT Astra International Tbk.

Kini, tidak hanya Paundra seorang yang menikmati hasil penelitian dan penerapan budidaya udang berbasis teknologi ini. Karena selain dirinya, Paundra juga aktif mengedukasi petani udang di berbagai daerah melalui startup GrowPal.


Post a Comment

0 Comments