Tips Membeli Rumah yang Cocok untuk WFH

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, istilah Work From Home (bekerja dari rumah) semakin populer dan semakin sering kita dengar. Tapi selain karena pandemi, popularitas Work From Home (WFH) juga menanjak karena fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk bekerja seperti teknologi dan internet, kini sudah semakin terjangkau.

Tips Membeli Rumah yang Cocok untuk WFH



Dengan hadirnya sejumlah teknologi ini sudah barang tentu memudahkan kita untuk, menerima atau berkirim data, melakukan live conference, hingga berkomunikasi dua arah secara real time, semakin mudah untuk dilakukan dengan biaya yang rendah.

Bagi mereka yang sebelumnya sudah terbiasa bekerja di kantor dan merasa jenuh dengan suasana kantor, WFH mungkin akan terdengar sangat menarik untuk dicoba. Tapi pada kenyataanya, WFH tidaklah seindah yang kita bayangkan.

Karena bekerja dari rumah justru memiliki tantangan yang lebih berat. Jadi, meskipun kedengarannya menarik, karena kita tidak perlu bangun pagi dan buru-buru pergi ke kantor untuk menghindari macet di jalan, tapi WFH juga tidak selalu mudah untuk dijalankan.

Faktor yang Perlu Diwaspadai saat WFH


Jika tidak direncanakan dan dipersiapkan secara matang, bekerja dari rumah (WFH) justru bisa menurunkan produktivitas. Berdasarkan pengalaman saya pribadi yang sudah bekerja dari rumah selama lebih dari 5 tahun, berikut adalah 3 faktor yang paling mempengaruhi produktivitas kita ketika memilih untuk bekerja dari rumah.

1. Kurang Disiplin

Menurunnya tingkat kedisiplinan biasanya disebabkan karena tidak ada pengawasan seperti saat di kantor. Karena merasa tidak diawasi, tidak jarang karyawan memulai pekerjaan terlalu siang.
Saya sendiri, meski sudah bekerja dari rumah cukup lama, dan tahu bawah ‘disiplin’ adalah salah satu kunci sukses WFH, namun godaan untuk bekerja “kapan aja gue mau” itu masih sulit buat dihindari. Nggak jarang juga produktivitas yang menurun gara-gara kelamaan istirahat (tidur siang).

2. Gangguan di Rumah

Gangguan di rumah bisa berasal dari lingkungan atau bisa juga dari anggota keluarga seperti anak-anak. Saya sendiri pernah punya pengalaman bekerja dari rumah dengan lingkungan yang sangat berisik, karena waktu itu tetangga saya sedang merenovasi rumah.

Dan, bagi orang tua seperti saya yang sudah punya anak. Gangguan dari anak-anak sudah pasti tidak bisa dihindari. Jika anak-anak masih kecil, mereka akan menjadi gangguan yang konstan dan tidak bisa dihindari.

Berdasarkan pengalaman saya pribadi, untuk menghindari gangguan (lingkungan) kita perlu memiliki ruang kerja khusus. Ruang kerja tersebut harus bisa meredam suara dari luar dan menawarkan privasi yang cukup.

Kalau anak-anak, selama ini saya selalu berusaha meng-handle-nya sendiri. Tapi kalau benar-benar dibutuhkan, kita bisa menyewa babysitter selama jam kerja berlangsung.

3. Minim Peralatan

Untuk menjaga produktivitas kerja saat WFH, peralatan yang kita miliki di rumah harus lengkap dan memadai. Selain harus punya peralatan elektronik yang memadai, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah jaringan internet.

Untuk beberapa jenis pekerjaan, peran koneksi internet yang stabil dan cepat sangat vital, sehingga jaringan internet tidak boleh diabaikan.

Tips Membeli Rumah untuk WFH


Meski WFH sudah semakin jamak dilakukan, namun membeli rumah untuk WFH tidaklah mudah. Sebabnya karena, sebagian besar rumah yang dibangun di Indonesia mayoritas hanya dirancang untuk tempat tinggal saja, bukan untuk mendukung kegiatan bekerja dari rumah.

Kalau Kamu ingin membeli rumah untuk WFH, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar WFH bisa nyaman dan produktivitas tetap optimal.

1. Perhatikan Lingkungan Sekitarnya

Pastikan lingkungan rumah yang dipilih cukup tenang. Hindari rumah yang dekat dari bengkel las, bengkel kendaraan bermotor, dekat dari pabrik, pusat perbelanjaan, dan pusat pelayanan masyarakat.

2. Pastikan Jaringan Internet Tersedia

Rumah yang menawarkan lingkungan tenang kebanyakan ada di pinggir kota. Jika memilih rumah di pinggir kota, pastikan jaringan internet yang dibutuhkan tersedia. Khususnya jaringan internet yang menggunakan kabel. Pasalnya, jaringan internet nirkabel tergolong masih mahal dan seringkali tidak stabil saat cuaca buruk.

3. Pastikan Rumah Memiliki Ruang Ekstra

Membuat ruang kerja di rumah tidak semudah yang kita pikirkan. Karena kita tidak bisa begitu saja mengubah ruang yang ada, seperti kamar tidur menjadi ruang kerja misalnya.

Justru, menggunakan kamar tidur sebagai kantor harus dihindari. Sebabnya adalah karena, kamar tidur adalah tempat istirahat. Kehadiran peralatan kerja seperti gadget di kamar tidur justru bisa mengganggu waktu istirahat. Di samping itu, hal ini bisa menyebabkan kita kesulitan untuk memisahkan antara waktu kerja dan waktu beristirahat.

Menggunakan kamar tidur untuk bekerja juga bisa mengganggu privasi. Terlebih jika kamar tersebut sering digunakan tidur oleh anggota keluarga yang lain untuk istirahat.

4. Pastikan Anggaran untuk Beli Rumah Cukup

Tentukan anggaran yang realistis sebelum mulai mencari rumah. Ingatlah bahwa pembelian rumah melibatkan biaya yang tidak sedikit.

Selain harus mempertimbangkan harga jual, kita juga perlu mempertimbangkan bea AJB dan Balik Nama di Notaris, pajak, asuransi, biaya pemeliharaan, dll.

https://www.mortgagecalculator.uk/



Jangan sampai anggaran yang dibutuhkan untuk membeli rumah melampaui batas anggaran bulanan, agar tidak menghadapi tekanan keuangan yang berlebihan di masa depan.
Saran saya, hitung kembali penghasilan dan hitung semua pengeluaran bulanan secara terperinci. Kalau mau gampang, pakai saja kalkulator yang ditawarkan oleh situs https://www.mortgagecalculator.uk/ untuk menghitung apakah income bulanan sudah memenuhi syarat atau belum.

Kalau membutuhkan kalkulator yang lebih lengkap, yang menyediakan penghitungan Gaji reguler, Gaji lembur, Bonus, serta penghasilan tambahan lainnya, atau kalkulator yang dilengkapi dengan penghitungan utang serta cicilan, bisa menggunakan kalkulator https://www.mortgagecalculator.uk/affordability/

Kalkulator di situs mortgagecalculator.uk ini sejatinya dirancang untuk menghitung anggaran dan hipotek untuk pasar real estate di Inggris, namun, (menurut saya) bisa juga dipakai untuk menghitung anggaran yang kita butuhkan untuk membeli rumah di Indonesia.

5. Masukkan Rencana Masa Depan Sebagai Bahan Pertimbangan

Hal lain yang menurut saya sangat penting untuk diperhatikan ketika kita ingin membeli rumah, khususnya rumah untuk WFH adalah mempertimbangkan rencana di masa depan.
Contoh rencana yang saya maksud adalah, rencana menambah anggota keluarga. Pasalnya, saat anak-anak menginjak usia remaja mereka harus belajar mandiri dan tidur di kamar terpisah untuk mendapatkan privasi yang cukup.

Penutup


Membeli rumah untuk WFH adalah sebuah keputusan besar. Oleh sebab itu, kita perlu membuat perencanaan yang matang dan membuat pertimbangan sebaik mungkin, agar bisa rumah yang dibeli nanti sesuai dengan kebutuhan. Dan, agar tidak menimbulkan masalah keuangan di masa depan. Dengan perencanaan yang matang dan pertimbangan yang cermat, saya yakin kamu tidak akan kesulitan untuk mewujudkan impian membeli rumah yang cocok untuk WFH.

Post a Comment

0 Comments