Kalau ditanya apakah kental manis itu susu atau bukan, sebagian orang akan dengan yakin menjawab bahwa kental manis adalah susu. Namun, sebagian lagi, terutama yang sudah mendapatkan informasi dari ahli, akan berkata sebaliknya: kental manis bukanlah susu. Sebagai seorang blogger yang sering menghadiri acara sosialisasi kesehatan, baik secara online maupun offline, saya pun pernah mendengar penjelasan bahwa kental manis bukanlah susu.
Edukasi seperti ini dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, bertujuan agar masyarakat, khususnya para ibu, tahu fakta yang sebenarnya dan tidak lagi memberikan kental manis kepada anak sebagai pengganti susu. Kental manis hanyalah minuman manis yang kandungan utamanya adalah gula, tanpa kandungan gizi yang mendukung tumbuh kembang anak. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang memiliki persepsi keliru, terpengaruh oleh iklan yang telah lama beredar. Namun, beberapa tahun terakhir, pemerintah dan berbagai yayasan kesehatan mulai gencar mengkampanyekan kebenaran ini dan bahkan melarang produsen kental manis untuk menyebut produk mereka sebagai susu.
Para ahli gizi dan kesehatan telah mengungkapkan berbagai fakta tentang kental manis. Di dalamnya, terkandung sekitar 40-50 persen gula. Jika dikonsumsi secara rutin, apalagi oleh anak-anak, akan meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Selain itu, konsumsi gula yang berlebihan dapat merusak gigi. Saya pun pernah melihat sebuah postingan di Instagram yang mengingatkan, "Pernah ngira kalau kental manis itu = susu?" Di situ, dijelaskan dengan gamblang bahwa kental manis bukanlah susu dan orang tua disarankan mengikuti prinsip gizi seimbang dalam memberikan asupan untuk anak-anaknya.
Membicarakan soal gizi dan kesehatan, sebenarnya masyarakat memiliki banyak cara untuk mendapatkan informasi yang benar, salah satunya lewat platform edukasi gizi. Dalam hal ini, sangat relevan bila kita mengenal Ayu Fauziyyah Adhimah, seorang generasi muda inspiratif yang telah memberikan kontribusi besar dalam bidang kesehatan, khususnya melalui edukasi gizi. Ayu Fauziyyah adalah salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra, yang diakui atas usahanya dalam mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai gizi dan kesehatan.
Mengenal Ayu Fauziyyah Adhimah
Ayu Fauziyyah Adhimah adalah pendiri dari Gizipedia Indonesia, sebuah platform edukasi gizi yang berfokus pada kesehatan dan nutrisi. Platform ini dirancang untuk menyebarkan pengetahuan gizi yang benar kepada masyarakat, dan diisi oleh tim ahli gizi yang berpengalaman, termasuk dietisien dan nutrisionis yang telah terdaftar di Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Gizipedia Indonesia berdiri sejak September 2019 dan telah menjadi rujukan terpercaya bagi masyarakat yang ingin belajar tentang gizi secara mendalam.
Ayu tidak sendirian dalam mengelola Gizipedia. Ia bekerja bersama Yusrina Husnul, yang juga merupakan salah satu pendiri, dan Salsabila Fasya, yang bergabung pada tahun 2023. Ketiga perempuan ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dalam bidang gizi dan bekerja secara daring dari kota yang berbeda. Ayu berdomisili di Sidoarjo, Jawa Timur; Yusrina di Yogyakarta; dan Salsa di Blitar, Jawa Timur.
Awal Mula Berdirinya Gizipedia Indonesia
Ide untuk mendirikan Gizipedia muncul dari keresahan Ayu dan rekan-rekannya terhadap kurangnya platform yang memungkinkan ahli gizi, mahasiswa gizi, dan masyarakat umum berdiskusi dan mendapatkan informasi gizi yang valid. Di era digital ini, banyak orang lebih percaya pada informasi dari influencer yang tidak memiliki latar belakang gizi atau kesehatan, dibandingkan mendengarkan para ahli yang kompeten di bidangnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri, terutama ketika informasi yang salah dapat berdampak pada pola makan dan kesehatan masyarakat.
Gizipedia hadir sebagai jawaban untuk menyebarkan informasi gizi yang tepat, mudah dipahami, dan dapat diakses oleh semua kalangan. Ayu dan timnya berharap, dengan adanya platform ini, mereka bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan bekerja sama dengan berbagai sektor untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Salah satu inovasi yang mereka gagas adalah pembuatan aplikasi dengan rumus perhitungan gizi, yang akan sangat membantu para ahli gizi dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efisien.
Kontribusi Ayu Fauziyyah dalam Meningkatkan Kesadaran Gizi
Sebagai seorang ahli gizi, Ayu berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi yang seimbang. Gizipedia Indonesia kerap mengunggah konten edukatif di media sosial, yang berisi penjelasan tentang kandungan gizi dalam makanan, tips pola makan sehat, serta informasi yang benar tentang berbagai produk pangan, termasuk kental manis. Selain itu, platform ini juga membuka sesi konsultasi gizi online bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai kebutuhan gizi mereka.
Tak hanya itu, Gizipedia sering mengadakan webinar dan workshop daring yang melibatkan para ahli gizi dan masyarakat umum. Dalam sesi-sesi tersebut, Ayu dan timnya memberikan pemahaman tentang gizi seimbang, cara membaca label makanan, hingga dampak konsumsi gula berlebih. Hal ini sangat penting, terutama bagi orang tua, agar mereka bisa lebih bijak dalam memilih asupan untuk anak-anak mereka. Menurut Ayu, edukasi mengenai gizi harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah tempat pertama anak belajar tentang pola makan dan kesehatan.
Penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra
Berkat kontribusi besarnya dalam bidang kesehatan, terutama edukasi gizi, Ayu Fauziyyah menerima penghargaan SATU Indonesia Awards dari Astra. Penghargaan ini diberikan kepada generasi muda Indonesia yang telah berkontribusi dalam memajukan bangsa melalui inovasi dan aksi nyata. Dalam bidang kesehatan, Ayu diakui sebagai sosok inspiratif yang berperan aktif dalam mengubah cara pandang masyarakat tentang gizi. Dedikasinya dalam menyebarkan informasi yang benar tentang nutrisi, serta usahanya dalam membangun Gizipedia Indonesia, membuatnya layak menerima apresiasi ini.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan atas usaha Ayu, tetapi juga menjadi dorongan bagi para pemuda lain untuk terlibat aktif dalam perubahan positif di masyarakat. Ayu berharap, ke depannya semakin banyak generasi muda yang peduli pada isu kesehatan dan gizi, serta mampu berkolaborasi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Harapan dan Rencana Ke Depan
Keberhasilan Ayu dan Gizipedia Indonesia tidak membuat mereka berpuas diri. Di masa mendatang, Ayu berharap bisa mengembangkan platform ini agar lebih mudah diakses oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Salah satu rencananya adalah dengan menyediakan konten dalam berbagai bahasa daerah, agar pesan mengenai pentingnya gizi yang seimbang bisa lebih mudah dipahami oleh masyarakat di pelosok negeri.
Selain itu, Ayu dan timnya juga berencana untuk meningkatkan kerja sama dengan lembaga kesehatan dan pemerintah, serta terus melakukan inovasi dalam penyajian informasi gizi. Dengan semakin banyaknya tantangan kesehatan seperti obesitas dan diabetes di Indonesia, Ayu percaya bahwa edukasi gizi yang tepat dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak dari masalah-masalah ini.
Penutup: Inspirasi dari Ayu Fauziyyah
Perjalanan Ayu Fauziyyah sebagai penerima penghargaan SATU Indonesia Awards di bidang kesehatan menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan. Dedikasi dan semangatnya dalam membangun platform edukasi gizi menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya mereka yang memiliki minat di bidang kesehatan dan ingin memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.
Ayu mengajarkan kita bahwa setiap aksi kecil, jika dilakukan dengan niat yang tulus dan konsisten, dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan sekitar. Semoga ke depan, akan lahir lebih banyak sosok inspiratif seperti Ayu yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih sehat dan sejahtera.
Referensi:
https://www.astra.co.id/satu-indonesia-awards
https://gizipedia.net/
https://www.instagram.com/gizipedia.id/
1 Comments
Semenjak tahu SKM itu adalah gula, saya semakin ingin tahu kandungan apa saja yang selalu makan.. Dari diri sendiri dulu yang mulai lebih care terhadap kesehatan sendiri..
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya