Buruk-buruk Papan Jati Sebuah Ungkapan Berbahasa Daerah

Pak Belalang Cerewet sedang mengadakan kontes Sadar Hati yang merupakan akronim dari bahaSA DAeRah HArus di minaTI. Pak Rudy mengajak kita untuk tetap minat terhadap bahasa daerah karena bahasa daerah ini sudah banyak diminati orang asing. Peserta diminta menuliskan sebuah pepatah atau ungkapan berbahasa daerah.

Buruk-buruk Papan Jati


Pentingnya Mengebal Bahasa Daerah


Kalau saya sendiri saat ngobrol bersama keluarga masih menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa sunda. Kalau anak-anak walaupun mengerti tapi di rumah kami menggunakan bahasa Indonesia karena kalau menggunakan bahasa daerah ada dua bahasa yang harus dipelajari. 

Kebetulan beberapa hari yang lalu sedang ngobrol sama saudara-saudara di rumah. Tiba-tiba saudaraku mengeluarkan suatu pepatah yang isinya "Buruk buruk papan jati ka sobat atawa ka baraya mah sok hayang ngahampura bae lamun aya kasalahan teh."

Maksud dari pepatah ini adalah sesama saudara atau keluarga pasti ada ketidakcocokan bahkan kadang suka ada sedikit ribut-ribut tetapi harus bisa saling memaafkan . 

Kalau di artikan ke dalam bahasa Indonesia sejelek-jeleknya papan jati, kalau sesama saudara kalau ada kesalahan  pasti bawaannya ingin memberi maaf.

Bisa juga diartikan papan dari kayu jati walaupun sudah jelek tapi punya kekuatan yang bagus. Sesama saudara walaupun bagaimana keadaannya tapi punya ikatan darah yang kuat.

Sesama keluarga jangan saling mengejek atau menjelekkan keburukan keluarga di depan orang lain. Sejelek-jeleknya mereka masih saudara sendiri. Karena itu merupakan aib keluarga juga sebisa mungkin ditutupi dan saling menjaga silaturahmi.

Contoh terdekat mungkin bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari, misalnya kalau kesal dengan saudara jangan langsung di jadikan status di media sosial atau di BBM :) kayanya kurang enak di baca apalagi semua keluarga yang ada di kontak akan membaca.

Buruk-buruk Papan Jati sebuah ungkapan berbahasa daerah yang berisi sebuah pepatah juga sebagai pengingat untuk aku supaya bisa menjaga hubungan baik dengan saudara dan keluarga.




“Tulisan ini disertakan dalam kontes GA Sadar Hati – Bahasa Daerah Harus Diminati”


Post a Comment

17 Comments

  1. Lumayan... dapat pepatah baru hehehe....

    lain ladang lain ilalang juga ya mbak :)

    ReplyDelete
  2. Papan jati walau pun buruk namun tetap berharga lo Mba,…… semoga bahas daerah seperti ini bisa di terapkan bukan hanya menjadi sebuah selogan juga, seperti tanaman jati yang tidak akan mampu melupakan akarnya ya Mba.

    Salam

    ReplyDelete
  3. ihhik aku banget itu suka curcol distatus *kikir2 kuku

    ReplyDelete
  4. Terima kasih atas partisipasi Sahabat. Mohon dilengkapi syarat yang belum ya :)

    ReplyDelete
  5. apalagi kalo lagi kesal curhatnya ke medsos ya mak...

    ReplyDelete
  6. Buruk-buruk papan jati, biar buruk, ya tetap jati, mahal harganya, hehehhe

    ReplyDelete
  7. Bener banget Mba Lid. Buruk-buruk papan jati. Harganya mahal banget. Hahahaha.

    ReplyDelete
  8. Aku pernah curhat di medsos gak yaa.. hehe

    ReplyDelete
  9. papan jati mau buruk juga tetep mahaaal *lah malah ngomongin harga :p

    ReplyDelete
  10. Temenku sering sekali mengumbar masalahnya di sosmed

    ReplyDelete
  11. saling memaafkan itu wajib ya mbak lid,,,

    ReplyDelete
  12. Betul mak, seburuk-buruknya kayu jati tetap berharga. Seburuknya saudara tetap berharga. Nggak punya saudara itu nggak enak.

    ReplyDelete
  13. Iya, mba. Jati awet banget. Walo jelek pun bisa dibikin jadi cantik lagi

    ReplyDelete
  14. baru aja ngalamin, ada saudara yang marah ke saudara lainnya dan nyindir-nyindir lewat status bbm *loh, kok jadi curcol* hihihi...

    ReplyDelete
  15. Wah baru tahu artinya buruk-buruk papan jati . Makasi tulisannya ya mak, jadi nambah ilmu :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya