Menjadi ibu rumah tangga merupakan keputusanku sejak menikah tahun 2005 lalu, apalagi 3 bulan kemudian Allhamdulillah diberikan kesempatan mengandung anak pertama.Setidaknya dengan menjadi ibu rumah tangga aku bisa mengurus keluarga dan anak-anakku sendiri tanpa harus bimbang meninggalkan mereka untuk bekerja.
Semua ilmu dan hal baru yang didapat oleh Pascal dan Alvin berasal dari rumah. Pascal mengenal sholat dan mengaji pertama kali dari rumah, begitu pula dengan belajar membaca pertama kali dari rumah.
Aku dan suami sepakat untuk tidak membebani anak dengan segala macam les atau kursus. Bukan bermaksud mengina kepada anak-anak yang mengikuti berbagai macam les. Selain kendala waktu juga biaya, faktor inilah kenapa Pascal tidak mengikuti macam-macam les.
Dengan demikian aku bisa membagi waktu antara Pascal dan Alvin. Saat ini Pascal hanya mengikuti mengajidi TPA saja dari senin hingga jum'at,tapi tidak pernah full 5 hari dia mengaji, dilihat kondisi Pascal dan Alvin apakah lelah atau tidak.
Ternyata ada kepuasan sendiri bisa mengajarkan semua hal ke anak-anak ya, itu sih menurut aku loh. Tidak mudah memang mengajarkan membaca,berhitung, mengaji pada anak-anak untuk awal mulanya. Tapi dengan kunci yang konsisten Allhamdulillah bisa memperoleh hasil yang maksimal. Disaat ini teman-temannya Pascal sibuk les untuk mengejar ketertinggalan membaca dan menulis untuk test masuk SD (Sekolah Dasar) nanti, Pascal masih bisa main-main dan tidur siang setelah pulang sekolah.
Saat ini Alvin sudah agak besar, waktu luangku makin sedikit. Waktu luang yang biasanya aku pergunakan untuk ngeblog dan blogwalking pada saat Alvin tidur dan Pascal sedang sekolah. Aku mau hidupku, kucurahkan untuk bisa mendidik anak-anakku sendiri, menjadi guru untuk anak sendiri. Mudah-mudahan diberikan kelancaran dan kesabaran dalam mendidik mereka Ya Allah. Aku rela waktu ngeblogku berkurang hanya karena mereka. Allhamdulillah punya suami yang pengertian, aku masih bisa menikmati Me Time, kalau hari libur suami bersedia menjaga anak-anak jika aku ada keperluan keluar rumah seperti minggu lalu untuk kopdar. Hitung-hitung refreshing dan mengecharge kembali batere yang sudah kosong.
Pelajaran yang saya dapat dengan menjadi guru untuk anak sendiri adalah kesabaran yang dimiliki harus extra besar.Umur 33 yang terbilang tua bukan berarti aku tau dan pintar dalam segala hal apalagi untuk mendidik anak, TIDAK. aku harus terus belajar, dan belajar terus. Karena dalam mendidik anak dan menjadi sabar itu tidak ada sekolahnya, semua harus dijalani dan dilalui.
Semua ilmu dan hal baru yang didapat oleh Pascal dan Alvin berasal dari rumah. Pascal mengenal sholat dan mengaji pertama kali dari rumah, begitu pula dengan belajar membaca pertama kali dari rumah.
Aku dan suami sepakat untuk tidak membebani anak dengan segala macam les atau kursus. Bukan bermaksud mengina kepada anak-anak yang mengikuti berbagai macam les. Selain kendala waktu juga biaya, faktor inilah kenapa Pascal tidak mengikuti macam-macam les.
Dengan demikian aku bisa membagi waktu antara Pascal dan Alvin. Saat ini Pascal hanya mengikuti mengajidi TPA saja dari senin hingga jum'at,tapi tidak pernah full 5 hari dia mengaji, dilihat kondisi Pascal dan Alvin apakah lelah atau tidak.
Ternyata ada kepuasan sendiri bisa mengajarkan semua hal ke anak-anak ya, itu sih menurut aku loh. Tidak mudah memang mengajarkan membaca,berhitung, mengaji pada anak-anak untuk awal mulanya. Tapi dengan kunci yang konsisten Allhamdulillah bisa memperoleh hasil yang maksimal. Disaat ini teman-temannya Pascal sibuk les untuk mengejar ketertinggalan membaca dan menulis untuk test masuk SD (Sekolah Dasar) nanti, Pascal masih bisa main-main dan tidur siang setelah pulang sekolah.
Saat ini Alvin sudah agak besar, waktu luangku makin sedikit. Waktu luang yang biasanya aku pergunakan untuk ngeblog dan blogwalking pada saat Alvin tidur dan Pascal sedang sekolah. Aku mau hidupku, kucurahkan untuk bisa mendidik anak-anakku sendiri, menjadi guru untuk anak sendiri. Mudah-mudahan diberikan kelancaran dan kesabaran dalam mendidik mereka Ya Allah. Aku rela waktu ngeblogku berkurang hanya karena mereka. Allhamdulillah punya suami yang pengertian, aku masih bisa menikmati Me Time, kalau hari libur suami bersedia menjaga anak-anak jika aku ada keperluan keluar rumah seperti minggu lalu untuk kopdar. Hitung-hitung refreshing dan mengecharge kembali batere yang sudah kosong.
Pelajaran yang saya dapat dengan menjadi guru untuk anak sendiri adalah kesabaran yang dimiliki harus extra besar.Umur 33 yang terbilang tua bukan berarti aku tau dan pintar dalam segala hal apalagi untuk mendidik anak, TIDAK. aku harus terus belajar, dan belajar terus. Karena dalam mendidik anak dan menjadi sabar itu tidak ada sekolahnya, semua harus dijalani dan dilalui.
![]() |
Dua murid setiaku |
![]() |
Fathan, Azizah dan uminya |
Artikel ini diikutsertakan pada Giveaway Pertama “Anakku Sayang” yang diadakan oleh blog rumah mauna.
39 Comments
Pertamax lagi!!
ReplyDeleteMbak kayaknya syaratnya ada yg kurang deh, fotonya si Fthan belum tampil tuh, daripada kena dis nanti kan sayang :P
ReplyDeleteDuh seneng ya Mbak bisa mengurus anak-anak walau super capek menjadi Ibu..
ReplyDeleteTapi bagaimanapun si anak pasti bahagia mempunyai Ibu sebaik dan seperhatian Mbak Lid..
senengnya yah 24 jam bersama anak, jadi pinginnn...
ReplyDeleteMemang ibu itu adalah madrasah pertama anak-anak
menjadi panutan dan guru bagi anak adalah hal yang harus org tua jaga.. supaya kelak anak kita menjadi orang yang hebat...
ReplyDeleteTUgas tersulit ibu adalah mendidik anak dan memastikan ketrampilan dasarnya dikuasai.
ReplyDeleteSemoga sukses kontesnya ya mbak.
memang beda anak penitipan dengan anak penjagaan ya mb.
ReplyDeleteAku jug alagi kerja extra dimalam hari dan di hari libur bun, bersama dini untuk belajar bersama.
memang begitulah mba, bagi orangtua hal penting pertama dalam keluarga adalah bagaimana memberikan pendidikan untuk anak-anaknya. Pendidikan religius yang mendasar, menjadi point mendasar bagi anak, sebelum mereka mendalaminya lagi di sekolah-sekolah formal yang lebih khusus dalam pelajarannya.
ReplyDeleteMba lia, apa kabar? udah lama gak mampir kesini... masih inget sayakah? :)
ReplyDeleteJustru menjadi ibu rumah tangga adalah profesi terberat, Jeng, namun menjadi terindah ketika kita mengerjakannya dengan ikhlas dan demi anak-anak tercinta :)
ReplyDeleteSalam sayang buat Cal-Vin yaaa.....
pu senang dengan aktivitas mbak lidya yang luar biasa, semangat terus kita berjuang sama2 ya mbak...
ReplyDeleteAh pastinya menyenangkan ya Teh jd guru buat anak2 tercinta, Orin jg pgn kek gituh..
ReplyDeletedan aku juga banyak belajar darimu mbak. terima aku jadi muridmu... guru. hehe
ReplyDeleteBisa mendidik anak sendiri memang memberikan kepuasan batin yg tak terkira ya mbak...
ReplyDeleteShasa sendiri tak aku ikutkan aneka macam les saat masuk SD.
Saat kelas 1 SD dia hanya TPA.
Masuk kelas 2 SD dia ikut TPA dan les Inggris.
Baru setelah kelas 5 semester 2 lesnya aku tambah dg les matematika dan renang.
Setelah kelas 6, les matematikan dan renang aku hentikan. Aku ganti dengan les mata pelajaran (Matematika, IPA, IPS dan PKN).
Senangnya bisa selalu mendampingi kedua buah hatinya mbak..
ReplyDeletesemoga menang kontesnya ya... :)
Hebat mbak hihihi~ semoga nanti aku bisa ngajarin macem-macem ke anakku. *loh kapan emang punya anaknya hehehe*
ReplyDeleteWahhh selamat ngontes...semoga menang ya mbak...
mau digimanain juga, didikan di rumah memang paling baik
ReplyDeletekarena yang tahu keinginan kita sepenuh hati kan cuman orang tuanya
mengandalkan pendidikan sekolah kayaknya gabisa 100%
wong mereka terikat kurikulum yang kadang tak menyentuh sisi sisi yang kita butuhkan dari si anak
ALL in 1 ya mbak
ReplyDeleteSebagai istri, ibu, guru, Cleaning service dll semua dikerjakan sendiri. Selain bisa mengirit biaya juga bisa bersama buah hati setiap hari :)
wah ini pelajaran juga buat fitly bakalan jadi ibu rumah tangga. entar konsultasi ama mbak juga yah.
ReplyDeletedi ajarin ngeblog ngak anak nya mbak?
Menjadi ibur rumah tangga itu sangat kompleks, dan memberikan ilmu baru buat anak itu rasanya memang luar biasa, Lidya. Saya setuju.
ReplyDeleteSelamat ikutan lomba ya, sukses!
senang kalau punya ibu yang meluangkan banyak waktu untuk anaknya, ga kaya sheno :")
ReplyDeleteDua jempol buat full time mom yang seperti ini...
ReplyDeleteSalut banget Mbak Lidya...
mari berjuang bersama menjadi guru pertama dan terbaik untuk anak-anak kita.
ReplyDeletesemangat!!!
semoga sukses mba :D
ass
ReplyDeletememang kita orang tua dirumah sebagai Guru teladan untuk anak-anak kita.
sip mba.
pengetahuan yang diperoleh anakanak paling banyak dari rumah. dan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak adalah dari orangtuanya.
ReplyDeleteibu itu sekolah pertama buat anak2nya ya mbak... sukses kontesnya ya
ReplyDeleteSubhanallah, salut sama mbak lidya...jadi ibu rumahtangga yang hebat untuk 2 jagoan, saya juga bekerja dan sering galau mbak kalo kinan kurang kasih sayang dan juga kurang ilmu dari rumah, alhamdulilah Utinya sendiri yang jaga jadi agak sedikit tenang, tentang belajar dirumah untuk anak anak ini yang saya salut banget, thanks sharingnya mbak pasti berguna untuk saya pakai bekal untuk mengajarkan kinan dirumah :) kayak seperti cara belajar huruf dan membacanya kak pascal yang mbak lidya sampaikan dulu lewat evamart puzzle...coba diikuti untuk kinan..thanks yah mbak komenntya diblog
ReplyDeleteMemang seorang ibu adalah guru terbaik bagi kita,. apapun tentang ibu selalu menjadi yang no satu,.
ReplyDeletembak lidya..pascal..alvin... miss u all..:-)
ReplyDeletebener banget mb lidya..sejatinya rumah itu adalah madrasah belajarnya anak.... makasih mbak cerita2nya...
Jempol buat Mbaku nih..
ReplyDeleteSemoga sehat selalu,
tetep jadi Super Mom..
*teman seprofesi,senasib*
Smangat..!!
Sukses ya Ngontesnya..
keep cepirit ya bu besarkan si cal-vin nya... :)
ReplyDeleteibu memang guru terbaik bagi anak2nya.
ReplyDeleteSukses kontesnya ya mbak..
ReplyDeleteMudah-mudahan menang ^__^
Memang seorang ibu adalah guru terbaik untuk anak-anak ya mbak. Saya juga walopun bekerja tapi berusaha setiap malam mendampingi Raja untuk bermain dan belajar :)
ReplyDeleteSalam buat dua jagoannya yang pinter-pinter ya mbak :)
Didikan rumah memang yg terbaik.
ReplyDeleteBaik ibu rumah tangga atau ibu bekerja selalu bisa memberikan pelajaran untuk anak2nya, walaupun tentu berbeda kapasitas dan materinya pula..... good for you mbak, bisa langsung mengajar dan mengurus anak.
Murid setianya ganteng2 ya, hehe...
ReplyDeleteBahagianya jadi IRT itu ya seperti Mbak Lid ini :)
Sucses ya kontesnya ...
aku gemesss lihat Alvin
ReplyDeleteiyyaaa rasanya seneng banget kalo anak kita mendapat sesuatu untuk pertama kalinya di rumah :)
ReplyDeletekalo aira sukanya lewat lagu, jadilah emaknya harus kreatif bikin lirik lagu dengan suara yg sember bin cempreng, biarlah mungkin di telinga aira suaraku merdu kali yah =P
menjadi ibu rumah tangga itu berat ya mbak... aku blm bisa menjadi ibu yg baik rasanya.. hiks..
ReplyDeletemsh suka nyerah kalau ngajarin anak... msh suka nggak sabar dll.. dll..
lewat blogwalking spt ini kadang juga merupakan recharge energi buat aku supaya tetap semangat utk belajar menjadi lebih baik lagi..
thanks for sharing mbak Lid...
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya