Di Sekitar Rumahku



Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama.


Dunia anak sebagian besar di habiskan dengan bermain, dengan permainan yang positif tentunya. Kalau jaman dahulu anak-anak bebas dan leluasa bisa bermain dilapangan atau di taman-taman. Namun saat ini sedikit sekali lahan tempat bermain untuk anak khususnya di perumahan-perumahan yang agak padat penduduknya. Begitu pula ditempatku tinggal. Ada sih lapangan didekat rumah tapi aku lebih suka anak-anak bermain disamping rumah agar bisa aku perhatikan dan kontrol takutnya ada apa-apa.

Disamping rumahku ada jalanan yang kebetulan jalan masuknya di beri portal jadi mobil tidak bisa masuk kesitu, kecuali motor bisa masuk lewat celah sempit persis disamping pintu pagar rumahku. Nah diportal itulah biasanya aku menunggu anak-anak bermain sepeda.

Dijalan samping rumah inilah tempat biasa anak-anak bermain sepeda maupun lari-larian. Kalau didepan rumah banyak sekali kendaraan lalu lalang jadi sebagai orang tua agak khawatir melepas anak bermain sendiri diluar. Dijalan ini pula dulunya Pascal dan Alvin sewaktu bayi di jemur pada pagi hari. Atau sekedar jalan-jalan menggunakan strollerya.

Didalam perumahan yang aku tinggali ini ada beberapa sekolahan dan salah satunya adalah sekolah SMK dimana muridnya banyak sekali. Biasanya depan jalan rumahku ini digunakan murid-murid sekolah tersebut untuk olah raga lari. Untuk mereka yang masuk pagi akan berolah raga pagi hari begitu pula untuk yang bersekolah siang hari mereka akan berolah raga sore hari. 

Kalau hari sekolah jalanan depan rumahku ini begitu ramai dilalui orang baik anak sekolah yang sedang berolah raga maupun kendaraan yang lewat bagi mereka yang akan berangkat bekerja. Perumahanku ini biasanya dijadikan jalan alternatif dari perumahan lain menuju Pintu Gerbang Tol Bekasi Timur. Ada pengendara yang sopan tentu mereka akan berhati-hati dan menjalankan kendaraannya dengan perlahan. Tapi adapula pengendara yang ugal-ugalan dan menjalankan kendaraanya dengan kencang.

Saat ini buah jambu didepan rumahku sedang berbuah, seperti sebelum-sebelumnya buahnya sangat lebat sehingga membuat yang melintas akan tergoda dan memetik buah jambu tersebut. Biasanya anak-anak sekolah yang sedang melintas berolah raga sambil lewat mereka akan memetik jambu sambil teriak "bu minta jambunya ya" Aku sih sudah mengikhlaskan silakan saja siapapun boleh memetik jambunya asal dari luar pagar.

Anak-anak sekolah itu juga tidak jarang mereka mampir di penjual nasi uduk di depan rumahku. Padahal tugas mereka harus berlari berkeliling loh, tapi mungkin karena lapar mereka mampir untuk makan nasi uduk dahulu disana. 

Yang agak mengganggu adalah pada saat siang atau sore hari dijam mereka pulang sekolah. Kebanyakan dari mereka membawa motor untuk pergi ke sekolah. Saat pulang sekolah dengan serentak banyak motor lewat depan rumahku. Biasalah kebanyakan anak sekolah mereka akan membawa motornya dengan kencang. Ya mau bagaimana lagi, aku hanya bisa selalu waspada dan hati-hati saja disaaat jam pulang sekolah itu.

Oh ya pintu pagar rumahku yang terbuat dari besi sangat membantu aku dalam proses pengamanan dirumah loh. Kalau yang belum biasa membuka pintu pagar ini mereka akan kesulitan mendorong pintu pagarnya. Otomatis harus pemilik rumah yang membuka pintu kalau ada tamu kerumah. Aku kurang suka kalau tamu langsung membuka pintu pagar sendiri dan mengetuk pintu rumah. Membuat aku kaget dan takut, apalagi kalau tamu itu laki-laki. Biasanya aku akan menegur dengan sopan memintau beliau untuk memanggil aku dari luar pintu pagar. Tapi sejak kejadian itu suamiku meminta aku selalu menggembok pintu pagar, kalau pintu rumah sih selalu dalam keadaan terkunci.



Post a Comment

12 Comments

  1. akhirnya ikutan lomba blogger makassar juga....pagar rumah memang menjadi tameng paling terdepan dalam mengamankan rumah kita,
    selamat berlomba..salam sukses selalu :-)

    ReplyDelete
  2. Sama mbak, sejak punya 2 anak, pintu pager selalu aku gembok. Pernah kejadian petugas PLN mau nyatet pemakaian listrik, main slonong boy aja, padahal aku didalem ga pake jilbab. Sibuk deh lari kesana kemari cari jilbab :((

    ReplyDelete
  3. biasanya, kalo di komplek sih ada arena prosotan bu'e..
    kalo nggak, ada tempat maen futsal yang notabene adalah tempat sepedahan itu tadi, cuma di kasih gawang dari sendal.

    :D

    ReplyDelete
  4. intinya emang kalo anak main harus selalu diawasi ya... soalnya emang kita harus selalu waspada aja...

    ReplyDelete
  5. sudah lama gak kesini.. ternyata ada rumah baru :)

    ReplyDelete
  6. Kalau rumahnya dekat jalan raya, ngeri juga ya.

    ReplyDelete
  7. Kok sama sih Mbak, nyeritain ttg pager :)

    ReplyDelete
  8. sy malah rumahnya gak ada pager Lid. Hihi

    ReplyDelete
  9. wow...sukses deh ngontesnya... :)

    ReplyDelete
  10. Sepertinya ramai sekali ya, harus extra hati2 kalo anak2 bermain ya, mba...

    ReplyDelete
  11. Wahh.. ada dagang nasi uduk di depan rumah ya mba LId? kapan2 mau dunk ditraktir *Pecinta nasi uduk mode :ON*

    ReplyDelete
  12. Thanks ya infonya, btw gue juga suka dengan tulisan ente yang selalu menarik

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya