Minggu lalu saya menghadiri akad nikah dan resepsi pernikahan sepupu dengan menggunakan adat Sunda. Karena kedua mempelai berasal dari suku yang sama tentu saja tidak sulit untuk menentukan adat mana yang akan digunakan. Baik pakaian pengantin, keluarga maupun upacara adat juga menggunakan adat Sunda.
Untuk mempermudah semua prosesi diadakan di gedung yang sama. Untuk akad nikah diadakan di Masjid yang berada di komplek yang sama dengan gedung resepsi pernikahan. Dengan diadakan di tempat yang sama selain irit waktu juga transportasi dan bisa menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
Keluarga pengantin wanita tentu saja sudah berada di gedung tempat resepsi terlebih dahulu sebagai tempat menerima calon pengantin laki-laki. Sudah sejak subuh calon pengantin wanita sudah dirias dengan mengggunakan pakaian berwarna putih untuk akad nikah.
Saat rombongan calon pengantin laki-laki dan keluarganya datang di gedung pernikahan sudah disambut oleh orang tua calon pengantin perempuan diiringi oleh penari-penari dengan berpakaian seperti merak dan Ki Lengser.
Allhamdulillah prosesi awal dan yang wajib berjalan dengan lancar yaitu akad nikah. Pengantin laki-laki dengan lancar mengucapkan Ijab Kabul lalu diiringi penyerahan mas kawin dan seserahan dari keluarga pengantin laki-laki ke keluarga pengantin perempuan.
Mapag Panganten (Penjemputan Pengantin) adalah Upacara Adat Sunda yang biasa dilakukan untuk menjemput pengantin masuk kedalam gedung pernikahan dan duduk di pelaminan. Kalau jaman dulu sih mapag panganten ditujukan untuk penjemputan calon pengantin pria.
Pada prosesi Mapag Panganten ada salah satu tokoh yang lucu yaitu Ki Lengser. Seorang yang memerangkan aki-aki atau kakek-kakek yang akan mengawal dan memimpin acara ini. Ternyata kemarin ada pula Nyi Lengser (Nenek Lengser). Gaya-gaya mereka yang lucu membuat penonton tertawa tetapi tidak mengurangi rasa khidmat prosesi pernikahan. Tujuannya untuk mencairkan suasana tegang antara pengantin dan kelaurganya. Tahu sendiri kan kalau menghadapi pernikahan rasanya campur aduk, ada senang, sedih, deg-degan dan lain-lain.
Semacam acara penjemputan diawali dengan sekelompok penari pria yang membawa payung untuk menyambut pengantin dan memayungi mereka untuk berjalan menuju pelaminan. Beberapa orang penari dengan menggunakan pakaian merak menar dihadapan pengantin dan penonton. Lalu mereka mengiringi pengantin dan kedua orang tua untuk duduk di kursi pelaminan.
![]() |
Niatnya Mau foto Tim Lengser eh malah ada yang ikutan juga :) |
Asyiknya sih saat ini kalau mau menggunakan adat apapun tidak perlu repot lagi bisa menyerahkan pada satu Wedding Organizer mereka yang akan mengurus semuanya. Salah satu panduan untuk mendapatkan inspirasi seputar pernikahan adalah Bridestory. Dari sini kita bisa menentukan prosesi pernikahan seperti apa yang cocok dan diminati.
www.bridestory.com
Fanpage: thebridestoryID
Twitter: @TheBrideStory
IG: thebridestory
Pinterest: thebridestory
22 Comments
aku juga pernah nih, ikutan acara seperti ini. yang jadi nenek-neneknya juga laki-laki. jadi lompat lompatan sana sini. kontra banget sama pakaian dan dandanan seorang nenek. :D
ReplyDeleteKalo adat sunda saya suka lagunya sama apa ya namanya, kalo jawa nembang berbalas pantun. Atau Betawi balas pantung. Yang bawain orang tua.
ReplyDeletePernikahan adat di Indonesia ini memang menarik ya mbak, bangsa kita memang kaya banget dengan budaya
ReplyDeleteSelamat buat sepupunya
ReplyDeleteserunya itu pas saweran, bocah-bocah pada ngumpulin receh deh
ReplyDeleteadat nya beda2 yaa mama lidya, itu di sunda seperti itu keren yaa :D
ReplyDeleteSaya pernah ngikutin prosesinya pernikahan adat Sunda sekali dan itu seruuuu.. Hihihi.
ReplyDeletehi hi hi
ReplyDeletesaya mah sering hadir ke acara nikahan adat sunda, secara keluarga dari ibu asli sunda :)
eh liat videonya jadi kepikiran, kalo kapan2 sudara/sepupu ada yang nikah pengen rekam juga ah mbak...
nyi lengser,penasaran sama sosoknya hehehe....seru juga kalau ada kupon hadiahnya,makin meriah pastinya
ReplyDeletesetiap ada punya keunikan tersendiri ya dan selalu asik buat dilihat
ReplyDeletewah iya lengser...pernah denger Mbak, tapi aku belum pernah mengikuti upacara pernikahan adat sunda. Kalau jawa sering. Sekarang semuanya serba cepat ya Mbak, konsep pernikahan, souvenir dan pakaian apa yang mau dikenakan. Beruntung ada bridestory, jadi menikah gak ribet musingin tema
ReplyDeleteSaweran sekarang emang makin keren, suka ada doorprize juga yg hadiahnya gede nilainya.
ReplyDeleteSuka aja ngeliat upacara adat.
Weh2 lumanyun ribettt
ReplyDeleteSaya baru tahu model mapag penganten ala pengantin Jawa. So far, menarik banget isi protokolnya, pakai bahasa jawa halus banget
ReplyDeleteMba ini orang Sunda apa Jawa? :D
ReplyDeleteAsli saya bingung kalo bahasa Sunda...
Mbak, aku nggak paham bahasanya, tapi cantik ya pengantinnya. Acaranya juga menarik banget, baru sekali ikut menikmati mapag penganten Sunda dulu, udah lama sih
ReplyDeletesetiap daerah memiliki adat yg berbeda-beda ya...
ReplyDeleteAssalaamu'alaikum wr.wb, mbak Lidya... ternyata acara pernikahan Sunda itu nampak unik. Namun ada juga yang bersamaan dengan adat orang Melayu dulu-dulu semasa saya kecil iaitu menabur wang dan gula-gula setelah melakukan tepung tawar pengantin. Semoga sepupu mbak selamat dunia akhirat dan diredhai Allah SWT. Aamiin. salam manis dari Sarikei, Sarawak.
ReplyDeleteAku paling suka deh lihat prosesi mapag penganten by Ki Lengser. Tariannya menurutku komedi gitu ya, jadi menarik.
ReplyDeleteUpacara adat yang selalu kaya falsafah ya Jeng, jadi kenangan indah bagi pasangan pengantin. Sala.
ReplyDeleteTiap daerah punya adat sendiri-sendiri. Prosesi nya banyak juga ya adat Sunda ini.
ReplyDeleteResepsi pernikahan dengan budaya Sunda akan lebih kental jika makanan yang disajikan juga khas Sunda. Menggunakan bahasa Sunda dan diselingi dengan adat Sunda saat resepsi. Kalau masalah pakaian, itu pasti nomer wahid.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya