Anak Kampung Nelayan Juga Harus Punya Impian

wings food

Anak Kampung Nelayan Juga Harus Punya Impian. Inilah foto anak-anak penerus bangsa yang memiliki impian untuk terus maju dalam mencari ilmu. Mereka adalah anak-anak dari Kampung Nelayan, dari merekalah bangsa ini bisa maju dan berkembang, tetapi harus bisa membangun mimpi terlebih dahulu sebagai langkah awal untuk membangun cita-cita mereka.


Ini adalah catatan perjalanan saya ketika mengunjungi Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi pada tanggal 16 Februari 2016. Menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari kota Bekasi. Dari awal saya sudah niat ingin mengikuti perjalanan CSR yang diadakan oleh Wings Corporation melalui Yayasan Wings Peduli Kasih bersama Econity90. Walaupun tidak bisa memberikan bantuan secara langsung setidaknya saya bisa menginformasikan kepada pembaca. Ini loh di kota kita sendiri masih ada yang butuh bantuan.

Beberapa bulan lalu Wings Food juga sudah melakukan program CSR serupa di Bantar Gebang Bekasi.


Setiba di Desa Hurip Jaya ada perasaan sedih melihat sekitar. Rumah-rumah sederhana, tambak ikan yang lumayan luas, dan ada sedikit bau amis. Tentu saja karena di perkampungan ini mata pencaharian mereka sebagai nelayan. Selain mencari ikan di laut yang kebetulan memang dekat sekali dengan laut Muara Gembong,  mereka juga bekerja mengelola tambak ikan. Muara Gembong berbatasan dengan Laut Jawa, Teluk Jakarta, Kabupaten Karawang dan Kecamatan Babelan. Bisa di bilang ujungnya Kabupaten Bekasi. Wah ternyata di Bekasi ada laut :)


Kalau melihat bangun bangun pada foto di atas, apa sih yang terlintas di pikiran kita? Kalau saya sih menyangka ini adalah bangunan balai pertemuan warga biasa tempat berkumpul warga saat melakukan berbagai kegiatan atau rapat. Ternyata ini salah besar, ini adalah bangunan sekolah setingkat SMP bernama Taman Kelompok Belajar (TKB) Bandeng. Murid-murid yang bersekolah di sini masuknya siang, selain harus membantu orang tuanya terlebih dahulu juga guru pengajarnya diambil dari SD Babelan, kecamatan terdekat dengan Desa Hurip Jaya yang jaraknya lumayan jauh.


Ini adalah Bapak Sukiman pendiri Taman Kelompok Belajar Bandeng, beliau pada tahun 1978 mengepalai salah satu SD di wilayah Babelan. Beliau berasal dari Gunung Kidul, katanya saat itu diminta oleh Bapak Gubernur (Setelah saya googling saat itu Gubernur Jawa Barat adalah Bapak Aang Kunaefi) untuk pindah dan mengajar di daerah ini. Setelah lulus SD murid-murid Bapak Sukiman tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMP karena faktor biaya, jarak yang jauh sekitar 35 kilometer. Untuk itulah Bapak Sukiman bertekad membangun sekolah gratis SMP walaupun dengan sarana dan prasarana yang kurang, tetapi mereka mempunyai semangat sekolah yang luar biasa tingginya.


Menurut Pak Aristo Kristandyo, Group Head of Marketing Communication PT. Sayap Mas Utama (Representative Yayasan Wings Peduli Kasih) bahwa masyarakat di sini kurang mempunyai impian atau cita-cita yang tinggi. Kebanyakan hanya lulusan SMP dan langsung bekerja, bahkan ada yang langsung menikah. Saat anak-anak ditanya apa sih cita-cita mereka? banyak yang menjawab sebagai OB. Gak salah sih pekerjaan ini karena halal bukan. Tetapi Yayasan Wings Peduli Kasih ingin "Membangun Impian Anak Kampung Nelayan" dengan mengenalkan ragam profesi kepada puluhan remaja di desa tersebut.

Kegiatan CSR ini masih bekerjasama dengan Econity90, menurut Rahmat Sutanta, Ketua Dewan Pengurus Econity90,  Bapak Sukiman sangat menginspirasi dan mempunyai cita-cita mulia. Sehingga bersama Wings ingin membangun pendidikan di desa tersebut lebih baik lagi lewat pembangunan sekolah setara SMP.

Tahu Anton Mirzani? beliau personil Jamaican Cafe yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Juga hadir Danie Satrio praktisi Media untuk sharing kepada remaja TKB Bandeng dan membuka wawasan remaja Babelan akan keragaman profesi. Sehingga mereka bisa mempunyai keinginan dan cita-cita setinggi mungkin. Apalagi sebelum acara di mulai anak-anak TKB Bandeng juga memberikan hiburan marawis kepada semua penonton.



Selain memberikan infrastruktur untuk TKB Bandeng, pada kesempatan itu juga dokter Chinde mengedukasi pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Karena keadaan tanah yang lembab, adanya tambak maka kemungkinan besar bakteri masuk melalui cacing. Untuk itulah dokter Chinde memberikan cara mencuci tangan yang benar. NUVO sebagai salah satu sabun kesehatan mendukung penuh acara tersebut. Anak-anak sangat antusias sekali memperhatikan sekaligus mempraktekkan ilmu yang baru saja mereka dapatkan. Kapan sih kita wajib mencuci tangan? 
  1. Sebelum makan
  2. Untuk ibu-ibu yang mau memasak, wajib juga nih mencuci tangan agar bahan makanan yang akan dimasak tidak tercemar bakteri.
  3. Setelah buang air. 

senang sekali melihat mereka mau belajar cuci tangan menggunakan sabun cuci tangan


Oh ya acara inti CSR ini adalah groundbreaking atau peletakan batu pertama untuk pembangunan sekolah TKB Bandeng. Rencananya pembangunan berlangsung selama 3 bulan, semoga tahun ajaran baru nanti mereka bisa bersekolah di gedung yang baru. Setelah Infrastruktur tercukupi, PR selanjutnya adalah pemberdayaan guru-guru serta orang tua. Orang tua juga harus diberikan masukan agar mendukung anak-anak mereka untuk bersekolah dan maju sehingga bisa membangun impian mereka.


Bismillah dengan peletakan batu pertama ini, semoga program Wings Peduli Kasih dan Econity90 untuk "Membangun Impian Anak Kampung Nelayan" bisa segera terwujud.

Saya sengaja mengajak Alvin mengunjungi Kampung Nelayan ini, untuk membuka matanya bahwa kita harus bersyukur diberikan kemampuan untuk bersekolah dengan mudah. Membangun rasa empati dan daya juang yang tinggi dengan berkaca pada keadaan yang ada di Desa Hurip Jaya.

Di akhir acara warga yang datang pada kegiatan ini mendapatkan sedikit bingkisan dan tas sekolah. Senang sekali saya melihat wajah-wajah sumringah mereka saat mendapatkan bingkisan. Semoga bisa berguna dan lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu ya. Sebagaimana yang tercantum dalam UUD 45 bahwa "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan"

Kepedulian dari Wings Food ini tidak berhenti sampai di sini, semoga bisa membangun sekolah-sekolah lain untuk memajukan pendidikan di Indonesia.

Post a Comment

20 Comments

  1. Karena kita ngga pernah tahu darimana calon pemimpin kita di masa depan berasal.

    ReplyDelete
  2. Bismillah moga anak kampung nelayan bisa mewuudkan mimpi2 mereka dan moga smakin banyak yang punya kepedulian seperti ini. Aamiin.

    ReplyDelete
  3. Semoga anak2 kampung nelayan itu bisa segera menikmati pendidikan yg lebih baik dan mulai bercita2 lebih tinggi lagi.

    ReplyDelete
  4. Senang ya kalo semua perusahaan menjalankan program sosialnya ke masyarakat miskin.

    ReplyDelete
  5. alhmdulillh, salut bwt wings, dan smoga ini adlh salah satu jln yg mmbwt mrka lbh dekat dg apa yg mereka impikan dan cita citakan, amin

    ReplyDelete
  6. Setuju, mereka juga harus punya impian biar ke depan bisa membangun kampung mereka.

    ReplyDelete
  7. mudah2an anak2 itu bisa sekolah tinggi dna merubah hidupnya dengan pendidikan ya

    ReplyDelete
  8. aamiin...
    keren ya nuvo,membantu masyarakat untuk mewujudkan banyak cita2

    ReplyDelete
  9. impian seharusnya untuk semua mbak, event ini sangat inspiratif btw :)

    ReplyDelete
  10. Semoga dengan adanya kegiatan ini memang benar2 bisa membuka wacana dan membangun impian mereka ya mbak :)

    ReplyDelete
  11. Aamiin, moga sekolahnya rampung sesuai jadwal. Dan anak2 lebih semangat lagi belajar dan bersekolah utk mewujudkan mimpi mereka.

    ReplyDelete
  12. sesekali kita harus menengok daerah pinggiran, bantu mereka, dukung mereka untuk lebih baik :)

    ReplyDelete
  13. Seru mbak Lidya ... kegiatannya...jd terinspirasi..

    ReplyDelete
  14. ih... merinding bacanya
    salut ya mbak sama mereka
    juga grup wings yang peduli banget *inspiratif

    ReplyDelete
  15. senangnya ada acaara seperti ini, semoga masih bnyk lagi kelompok2 yg peduli akan hal ini ya... Padahal tmptnya dekat dengan kota, tapi sepertinya masih termarginalkan ya...

    ReplyDelete
  16. Alhamdulilah ada CSR ini semoga bisa membantu masyarakat kampung nelayan di sana...
    Masalah2 yg kerap ada di Kampung nelayan biasanya terkait pada pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan...

    Anak2 tidak berani bermimpi lebih karena kondisi orangtua yg kurang mendukung.
    terima kasih buat postingan ini. Sangat bermanfaat Mbak :)

    ReplyDelete
  17. Subhanallah. Sungguh mulia sekali bapak sukiman. Postingan yang sangat menarik mbak. ternyata Bekasi yang notabenya kota besar juga masih terkendala pendidikan.

    ReplyDelete
  18. saya dulu juga pernah main ke kampung nelayan mbak...kata mereka,, buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau ga sekolah aja mereka sudah bisa cari uang dengan mjd nelayan? hiks

    ReplyDelete
  19. Inspiratif banget acaranya.
    Cuci tangan hal kecil tapi sangat penting peranannya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya