Pentingnya Literasi Keuangan Untuk Perempuan

Uang bisnis tidak boleh dijadikan satu dengan uang rumah tangga - Nini Sumohandoyono (Corporate Communication dan Sharia Director Prudential Indonesia)


Banyak masyarakat Indonesia yang melakukan bisnis rumahan terutama yang dilakukan oleh perempuan seperti berjualan pakaian, makanan, perlengkapan rumah tangga, dan lainnya. Tapi, ternyata masih banyak yang mencampurkan uang hasil bisnis tersebut dengan uang rumah tangga. Hal tersebut karena belum memahami literasi keuangan dengan baik. Padahal setiap orang harus membuat perencanaan keuangan sesuai kebutuhan.

Perencanaan keuangan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan ada tiga fokus utama yang harus dimengerti dan saling berhubungan berkaitan dengan rencana dan tujuan hidup yaitu :
  • Pengelolaan keuangan dan kebutuhan sehari-hari
  • Kebutuhan darurat
  • Simpanan dan tabungan

Kenapa perempuan yang disorot mengenai literasi keuangan ini? Karena menurut survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK, persentase literasi keuangan perempuan lebih rendah dibandingkan pria. Padahal perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga penting sekali memahami berbagai produk dan jasa keuangan.


Untuk itulah Prudential Indonesia mengadakan rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan Untuk Perempuan agar mampu mengelola keuangan keluarga dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Pelatihan literasi keuangan ini merupakan fokus utama dan program unggulan Community Investment Prudential di bidang edukasi.


Program Literasi Keuangan yang diberikan oleh Prudential sudah berlangsung sejak tahun 2009 dan menjangkau 27,000 perempuan di 24 kota di seluruh Indonesia. Pada tanggal 11 Desember lalu merupakan kegiatan penutup di tahun 2018 yang diadakan di Gedung Darma Wanita Persatuan, Jakarta. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Jens Reisch (Director Prudential Indonesia), Ibu Nini Sumonhandoyono, Horas Tarihoran dari OJK, dan Titi Eko Rahayu (Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan KPPPA).


Sekitar 400 perempuan mengikuti pelatihan Untuk mendapatkan pelatihan dasar mengenai pengelolaan keuangan dasar yang dibawakan oleh volunteer perempuan dari Prudential . Saya lihat perempuan dari berbagai usia dan golongan belajar dengan seksama demi masa depan keluarga bahkan beberapa orang hadir sambil membawa anak-anaknya.

Program yang diselenggarakan mendapat apresiasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan berharap di tahun mendatang bisa dilaksanakan lebih banyak di Indonesia Timur seperti Sorong, Papua, dan kota lainnya yang disampaikan melalui Ibu Titi Eko Rahayu.

Dari pelatihan tersebut diharapkan mereka yang hadir juga bisa menyebarkan ilmu yang di dapat kepada masyarakat sekitar agar bisa mengelola keuangan dengan baik.

Saya sebenarnya ingin juga mengikuti pelatihannya juga lho, sayang gak diundang :). Tapi, setidaknya saya mendapatkan materi pengajaran yang bisa dibaca dan diterapkan dalam mengatur keuangan keluarga. 




Dari buku tersebut ada kalimat "Jika kita tidak bisa menaikkan penghasilan maka harus bisa mengelola keuangan". Dan bila sudah cerdas mengelola keuangan bisa diajak untuk berinvestasi dan memiliki proteksi bagi dirinya dan keluarga.


Disiplin dan Komitmen pada diri sendiri. Jika menerima penghasilan tambahan, sisihkan sebanyak mungkin untuk ditabung MINIMAL 5% untuk kebutuhan darurat.

Wah setelah membaca buku panduan saya makin diingatkan kembali tentang pentingnya pola pikir di mana pola pikir lama  menabung itu ada diprioritas terakhir setelah semua kebutuhan hidup terpenuhi. Sementara itu pada pola pikir baru harus menabung dulu setidaknya menyisihkan penghasilan sebesar 10% baru sisanya untuk kebutuhan hidup.

Senang sekali mendengar bahwa Community Investment Prudential Indonesia mempunyai strategi untuk menyelesaikan tantangan sosial di wilayah Indonesia Timur juga adanya target 50,000 perempuan di Indonesia mengikuti pelatihan pada tahun 2020.


Hasil dari pelatihan literasi keuangan untuk perempuan mudah-mudahan banyak perempuan di daerah yang melek terhadap pengelolaan keuangan juga bisa menggunakan sistem keuangan yang ada seperti tabungan, asuransi dan lainnya yang disediakan oleh penyedia layanan finansial sehingga peningkatan inklusi keuangan pun tercapai di Indonesia.

Post a Comment

40 Comments

  1. Woh, 10% dari penghasilan to Mbak yang disisihkan untuk tabungan? Aku kayaknya kalau ada sisa baru aku tabungin Mbak. Pantes jadi jarang nabung, hmm T_T

    ReplyDelete
  2. Iya nih, aku sebagai seorang perempuan harus bisa mengatur keuangan dengan baik. Pokoknya nggak mau kalau besar pasak daripada tiang.

    ReplyDelete
  3. Kalau ikut pelatihan mengelola keuangan seperti ini jadi mengingatkan kembali jalan yang lurus. Akhir tahun gini godaan sale dimana-mana. Huhu...

    ReplyDelete
  4. Semoga pelatihan literasi keuangan kaya gini sering diadakan ya jadi perempuan bisa lebih mandiri secara finansial.

    ReplyDelete
  5. Pelatihan literasi keuangan, penting buat keluarga ya. Agar perempuan makin paham soal tata kelola keuangan dan tentang beberapa sistem keuangan

    ReplyDelete
  6. Lidya, enak y masih ada kesempatan utk ikutan acara2 seperti ini
    Pengetahuan jd terasah dan bertambah luas.

    ReplyDelete
  7. Ini aku banget mbk. Uang usaha campur aduk sama yang bulanan. Ini pengalaman dulu, masih buta ngurusin uang hasil jualan. Tumplek jadi satu, akhirnya ya gitu, nggak tau untung ruginya berapa

    ReplyDelete
  8. Ngebahas uang memang harus hati-hati, ya. Harus belajar bijak supaya jadinya gak menghambur-hamburkan uang.

    ReplyDelete
  9. Terimakasih mba lid. Akku memang ga digabungkan dgn uang keluarga tp dgn uang jajanku hahaha. Menyisihkan 5% ya. Penen banget 2019 mulai bisa konsisten ni mengatur keuangan

    ReplyDelete
  10. Semoga banyak perempuan di daerah yang melek terhadap pengelolaan keuangan dan kesejahteraan tiap keluarga makin meningkat ya, Mbak

    ReplyDelete
  11. Keren banget ya mba, Purdential peduli banget dengan para wanita Indonesia, secara... kita para wanita ini menjadi ujung tombak keuangan rumah tangga.
    Dan sudah seharusnya lah kita lebih mengerti tentang literasi keuangan :)

    ReplyDelete
  12. " Uang bisnis tidak boleh dijadikan satu dengan uang rumah tangga "

    aku setuju sekali. kalau campur aduk kaya begitu, pengeluaran jadi besar pasak dari pada tiang.

    ReplyDelete
  13. Aku langsung tertohok mbk dg kalimat pembukanya *hahay. Secara mmg aku masih nyampur2 gitu uang hasil jualan jadi satu dg uang buat kebutuhan rumah tangga. Duuuhh harua dibenahi nih. Makasih ya mbk udh share ilmu kece ini. Semoga kegiatan ini bisa dilaksanakan di banyak tempat salah satunya di daerah tempat tinggal aku ini

    ReplyDelete
  14. Wah betul bgt tuh harus dipisah antara dana rmh tangga dengan dana usaha

    ReplyDelete
  15. Mbaaa.. Aq bgt inih,suka gabungin pendapatan sendiri n uang jajan dr suami. Alhasil udaj campur aduk kyk peceeel ahahaah

    ReplyDelete
  16. Suka lupa lagi kalau belum jadi kebiasaan itu yaa..
    Kalau uda dapet uang, seneng banget deeh...lupa kalau harus ada yang disisihkan.

    Hiiks~
    Aku masih belum pro dalam mengatur keuangan niih...

    ReplyDelete
  17. Bunda blm pernah ikut pelatihan keuangan seperti ini. Ashik ya jd pengalaman tambah luas.

    ReplyDelete
  18. Duh, Mbak, quote paling atas itu nonjok banget lho. Aku masih suka nyampur2 uang bisnis suami nih. Ngomong2 soal uang job bloger kudu dipisah juga ya.

    ReplyDelete
  19. Aku juga mulai membiasakan menabung di awal, tapi yg susah itu, udah nabung diawal, akhir bulan gatel dipake lagi tabungannya hahaaa.. jelek banget nih kebiasaanku

    ReplyDelete
  20. Penting banget ya mba literasi keuangan kepada perempuan. Smoga makin banyak perempuan yang semakin paham dengan mengikuti literasi ini. Semoga ke depan aku bisa ikutan ah :)

    ReplyDelete
  21. perempuan wajib paham masalah keuangan

    ReplyDelete
  22. Keren bangeeeet prudential bisa buat acara ini, sasarannya juga tepat ke IRT. Gimana caranya bisa ikut ini mba? Undangan atau umum?

    ReplyDelete
  23. Selama ini aku pikir malah perempuan yang lebih pintar mengatur keuangan.

    Aku pribadi pilih lembaga keuangan seperti asuransi untuk berinvestasi
    Kebetulan aku pakai asuransi unit link PRUdential

    ReplyDelete
  24. Aku kalau disuruh berfikir soal keuangan yang ada pusing duluan hahaha...
    Tapi yang pasti setiap ada transferan dari suami tiap bulan selalu ditabung hampir 30%, kalau ada penghasilan tambahan dari blog tabung semua kalau lagi ga urgent hihihi... Targetnya mantep ya 50.000 wanita mengikuti pelatihan di 2020, semoga sukses dan para wanita pada merdeka finansial :D

    ReplyDelete
  25. Wah acara keren nih membuat para ibu semakin cerdas finansial deh...:)

    ReplyDelete
  26. memang penting banget nih untuk perempuan seperti kita untuk mendapat edukasi tentang literasi keuangan supaya keuangan keluarga tetap stabil.

    ReplyDelete
  27. Perempuan sebagai menteri keuangan memang butuh literasi keuangan, agar keuangan keluarga aman terkendali. Termasuk aku... masih harus belajar banyak soal mengatur uang. Btw, kapan ya di Malang ada acara serupa?

    ReplyDelete
  28. Literasi keuangan untuk perempuan, menurutku program yang luar biasa banget mba. Salut deh untuk prudential yang turut andil dalam kesejahteraan keluarga Indonesia

    ReplyDelete
  29. Saya setuju kalau literasi keuangan itu penting (tidak untuk perempuan saja sebenarnya) namun dalam penekanan ini, saya setuju banget si mbak. Soalnya mau bagaimanapun keuangan yang baik akan mendayakan si perempuan itu sendiri. Dan keluarga juga ya pada akhirnya :)

    ReplyDelete
  30. MbakLid ini eventnya bakalan ada di Jogja ga. Mau ih datang kalo besok ada di Jogja

    ReplyDelete
  31. Sekarang para istri atau ibu banyak juga ya yang jalanin bisnis, dan untuk kebutuhan itu penting banget ya tahu literasi keuangan, sebenarnya nggak jalanin bisnis, penting juga sih perempuan melek literasi keuangan agar keuangan keluarga sejahtera

    ReplyDelete
  32. Aku pengin banget bisa ikutan pelatihan seperti ini mba, penginnya sih bisa mengelola keuangan keluarga dan juga menambah pemasukan hehe..

    ReplyDelete
  33. Nah, ini yang suka salah kaprah kulakukan, menggabungkan antara uang hasil bisnis dengan keuangan rumah tangga. Makanya ya kok susah amat menghitung kelebihan dana dari bisnis, lha digunakan melulu untuk kebutuhan harian. Butuh melek literasi keuangan juga nih aku.

    ReplyDelete
  34. Yap bljar literasi keuangan penting bngt buat perempuan yg mngelola keuangan keluarga nantinya,, suka bngt sama Prudential yg aware masalah ini

    ReplyDelete
  35. Perempuan emang wajib ya mabk melek keuangan supaya keuangan rumah tangga enggak bocor terus. Kalau ibunya pinter ngatur keuangan biasnya utk pendidikan anak atau kesejahteraan anak jg lbh terjamin gtu :D
    Pengen jg ikut pelatihan2 kyk gini.

    ReplyDelete
  36. Wooh mau lihat materinya deh mba yg dibuku itu :D
    Semua orang wajib banget belajar tentang literasi keuangan ya :)

    ReplyDelete
  37. Keren deh Prudential. Tahu banget nih kebutuhan perempuan. Iya, literasi keuangan jarang banget didapat perempuan. Biasanya general buat umum. Sebagai orang yang kebanyakan megang keuangan keluarga, perlu banget wawasan ini. Biar ngatur keuangan keluarga gak cuma pake feeling dan insting aja ya. *Itu saya banget*. Jadinya bisa nambahin ke pos nabung dan investasi. Semoga bisa bermanfaat ilmunya.

    ReplyDelete
  38. baca beberapa artikel tentang literasi keuangan, memang darurat edukasi karena ini soal pengelolaan sumber hidup kita sebagai manuisa yang menggunakan uang sebagai alat tukar sah sehari-hari. Kalau hal begitu aja nggak paham, gimana nanti berumah tangga dan jadi ibu yang kudu pegang keuangan keluarga. Mumpung belum nikah, persiapanku kudu dari sekarang nih.

    ReplyDelete
  39. Belajar literasi keuangan untuk perempuan pemting bangat, maklum perempuan itu ibarat bendahara keluarga. Tapi laki-laki juga harus mengerti juga nih tentang literasi keuangan.

    ReplyDelete
  40. Pengen juga ikutan untuk istri saya. Semoga aja eventnya ada di semarang.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya