Pernah kena penyakit demam berdarah? Di rumah itu yang pernah kena demam berdarah adalah saya dan si sulung tapi beda 3 tahun jaraknya. Namanya sakit pasti tidak enak rasanya, jangan sampai deh kena juga. Saya pun jadi menyalahkan diri sendiri kena infeksi virus jangan-jangan nyamuknya masih ada di rumah dan khawatir nanti menulari orang rumah. Alhamdulillahnya ternyata saya bukan kena gigitan nyamuk penyebab demam berdarah di rumah. Kenapa sih di negara Indonesia yang beriklim tropis sangat rentan penyakit menular yang satu ini dan bisa menyebabkan banyak kasus kematian? Adakah cara untuk menanggulangi dan mencegah demam berdarah supaya tidak semakin menyebar?
Peluncuran Kampanye Nasional Pencegahan demam berdarah dengue
Sebetulnya dari tahun ke tahun pemerintah maupun instansi kesehatan selalu menggaungkan pencegahan demam berdarah di wilayahnya masing-masing. Memang hal tersebut gak boleh berhenti dan harus terus diingatkan selalu, seperti halnya event yang saya hadiri pada hari Rabu, 27 September 2023 lalu di Raffles Hotel, Jakarta. Sebuah event "Peluncuran Kampanye Nasional Pencegahan demam berdarah dengue" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI dan Takeda.
Pada kesempatan itu hadir nara sumber yang memberikan insight diantaranya yaitu :
- Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komunitas Dengue Indonesia
- Gamze Yuceland, President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG
Event seperti ini diadakan agar masyarakat di Indonesia terus diingatkan dan yang hadir dapat ikut menyebarkan informasi penting ini apalagi upaya yang dilakukan untuk penanggulangan demam berdarah masih belum maksimal. DBD merupakan penyakit berbasis lingkungan, jadi tidak bisa dicegah dan ditanggulangi hanya oleh pemerintah saja. Untuk itulah kita sebagai personal dan masyarakat harus bisa melakukan tindakan pencegahan dari penyakit ini. Apalagi di musim kemarau kenaikan suhu meningkat menyebabkan gigitan nyamuk pun semakin tinggi hingga 3-5 kali lipat.
Lalu hal apa yang bisa dilakukan dalam membantu kita dan masyarakat untuk ikut mencegah dan menanggulangi demam berdarah?
3M Plus Langkah Cerdas Mencegah demam berdarah
Pasti sudah pernah mendengar istilah 3M Plus? Yaitu singkatan dari Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang merupakan langkah kecil yang dapat dilakukan oleh kita untuk mencegah penyebaran demam berdarah. Sekedar mengingatkan lagi ya berikut penjelasan dari 3MPlus:
1. Menguras Tempat Air
Nyamuk suka sekali berada di genangan air, maka dari itu pastikan tidak ada tempat perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah. Biasanya genangan air berada di ember, pot bunga, atau belakang lemari es, disitulah nyamuk suka bertelur. Untuk itu perlu dikuras dan dibersihkan secara berkala. Uniknya dulu nyamuk suka di air bersih namun saat ini nyamuk juga suka di air kotor.
2. Mendaur Ulang
Nyamuk suka sekali berada di barang-barang yang dapat menampung air seperti botol kaleng, atau wadah lain. Gak perlu deh koleksi barang-barang seperti ini apalagi berserakan di mana-mana malah akan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
3. Menutup Tempat Penampungan air
Punya tempat penampungan air? Sebaiknya ditutup dan tidak dibiarkan terbuka untuk mencegah nyamuk masuk dan bertelur di dalamnya juga menghindari pembentukan sarang nyamuk.
Selain 3M tersebut ada tindakan Plus yang perlu dilakukan juga untuk mencegah demam berdarah yaitu menggunakan lotion atau spray anti nyamuk untuk melindungi kulit dari gigitan nyamuk. Menggunakan kelambu atau menutup lubang yang ada dengan kasa nyamuk supaya nyamuk tidak dapat masuk ke dalam rumah. Menggunakan obat nyamuk juga dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan. dan mengurangi risiko penularan.
Langkah Cerdas dalam Melengkapi Pencegahan DBD dengan Vaksinasi
Ada tindakan preventif lainnya yang tak kalah penting dalam melengkapi pelaksanaan 3MPlus yaitu vaksinasi DBD untuk menekan angka kasus demam berdarah di masyarakat.
Demam berdarah yang disebabkan oleh infeksi nyamuk Aedes aegypti ini memang sangat meresahkan. Jangan salah loh, orang yang sudah pernah kena DBD bukan berarti aman ke depannya karena bisa juga mengalami infeksi berulang. Pada event peluncuran kampanye Nasional Pencegahan demam berdarah dengue diinfokan mengenai vaksin DBD yang merupakan salah satu cara mencegah demam berdarah yang parah dan menyebabkan kematian.
Takeda mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam penanggulangan infeksi dengue seperti yang tercantum dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Takeda juga punya komitmen menjadi mitra strategis untuk mewujudkan nol kematian akibat demam berdarah dengue di Indonesia pada tahun 2030. Sebagai salah satu pendiri KOBAR (Koalisi Bersama) Lawan Dengue ikut mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD.
Vaksin demam berdarah yang tersedia dapat dilakukan mulai anak usia 6 tahun hingga orang dewasa 45 tahun. Namun sebaiknya sebelum menerima vaksin jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Untuk mendapatkan vaksin demam berdarah bisa melalui fasilitas kesehatan terdekat. Harapannya malah vaksin ini menjadi program nasional seperti halnya vaksin covid guna pencegahan demam berdarah.
Ayo Perangi DBD
Banyak keluarga Indonesia yang kehilangan anggota keluarganya akibat demam berdarah, salah satunya adalah Tika Bisono yang harus kehilangan putrinya 16 tahun silam. Pengalaman dukanya ini menjadikan beliau sebagai DUTA perang untuk melawan penyakit demam berdarah. Karena demam berdarah belum ada obatnya, kehadiran vaksin membuat Tika Bisono bersyukur karena sudah ada pencegahan inovatif untuk menurunkan angka keparahan dan kematian akibat infeksi dengue.
Dengan Vaksin Demam Berdarah, Produktivitas Terjaga Tanpa Gangguan
Ketika kita terkena penyakit demam berdarah, yang mengalami penurunan produktivitas tidak hanya pasien saja melainkan keluarga pun akan mengalami gangguan. Pengalaman saya kena demam berdarah efeknya anak-anak di rumah tidak ada yang mengurus. Begitu sebaliknya ketika anak kena demam berdarah kami pun harus bergantian menjaganya di rumah sakit, otomatis banyak pekerjaan yang harus ditunda.
Dengan adanya vaksin DBD maka kita dapat mengambil manfaatnya antara lain:
- Mencegah Penyakit yang Lebih Berbahaya. Demam berdarah dapat memunculkan gejala penyakit serius lain yang berpotensi fatal. Melalui vaksinasi, kita dapat menjaga kesehatan dan mengurangi risiko terkena penyakit yang lebih parah.
- Kehadiran di Sekolah Tetap Stabil. Vaksin demam berdarah memberikan perlindungan kepada anak-anak dan remaja yang masih sekolah, sehingga mereka dapat terus belajar tanpa terganggu oleh perawatan di rumah sakit akibat demam berdarah.
- Kinerja di Tempat Kerja Tidak Terhambat. Saat terkena demam berdarah, pekerja seringkali harus mengambil cuti sakit, yang berpotensi mengganggu kinerja dan produktivitas mereka. Dengan vaksinasi, risiko terkena demam berdarah dapat ditekan.
- Dukungan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat. Vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi angka kasus penyakit ini, menghindari beban biaya perawatan medis yang tinggi bagi masyarakat, dan mendukung produktivitas dalam mencari nafkah.
Kesimpulan
Siapa pun kita berisiko terkena demam berdarah, karena penyakit ini tidak memandang umur, gaya hidup bahkan status sosial, seorang publik figur sekalipun bisa terkena.
Untuk itulah diselenggarakan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan Takeda. Kampanye ini diharapkan bisa menghasilkan nol kematian akibat dengue (zero dengue death 2030).
Yuk, bersama mencegah demam berdarah akibat nyamuk Aedes aegypti dengan melaksanakan 3M Plus dan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan vaksin DBD.
C-ANPROM/ID/QDE/0244 | Oct 2023
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya