Greenhouse Sentra Seledri DD Farm: Solusi Swasembada Seledri di Banten

Siapa sangka, panen seledri bisa jadi pengalaman seru? Biasanya, saya cuma beli seledri di pasar tanpa pernah kepikiran bagaimana proses menanam bahkan memanennya. Tapi kali ini, saya berkesempatan buat ikut langsung panen perdana di Greenhouse Sentra Seledri DD Farm, Banten. Dan jujur, rasanya beda banget! 

DD farm


Greenhouse Sentra Seledri: Bukan Cuma Kebun Biasa

Awal Januari 2024, DD Farm membangun green house seledri seluas 2.000 meter persegi di Kampung Cimaung Kadu, Desa Sukaraja, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Saat sampai di lokasi, saya langsung terkesima melihat hamparan hijau tanaman seledri yang tumbuh subur di dalam greenhouse ini. Ternyata, ini bukan cuma sekadar lahan pertanian, tapi bagian dari misi besar untuk menjadikan Banten lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan seledri.

Menariknya, seledri yang biasanya tumbuh di daerah dengan suhu dingin seperti Bogor dan Ciwidey, kali ini berhasil ditanam di daerah yang lebih panas dengan sistem hidroponik. Teknologi ini memungkinkan seledri tumbuh subur tanpa perlu tanah yang luas, dan hasil panennya tetap berkualitas tinggi! 




Yang lebih spesial lagi, seledri yang ditanam di sini adalah varietas Bamby, yang dikenal memiliki kualitas tinggi, tetapi membutuhkan perhatian ekstra dalam perawatannya. Dibandingkan dengan varietas Amigo yang lebih umum ditanam di tanah, Bamby memerlukan pengelolaan air dan nutrisi yang lebih teliti agar bisa tumbuh optimal dalam sistem hidroponik. Bahkan, saat ini sedang dilakukan uji coba untuk menanam seledri Amigo dalam skala kecil menggunakan metode yang sama. Eksperimen ini bertujuan untuk melihat apakah Amigo bisa menjadi alternatif yang lebih mudah dibudidayakan oleh para petani di masa depan.

Sebelumnya, seledri di Banten banyak dipasok dari luar daerah, terutama Bogor dan Ciwidey, Bandung. Padahal, di Serang sendiri, kebutuhan seledri bisa mencapai lebih dari 1 ton per hari! Sementara, DD Farm baru bisa menyuplai sekitar 150-200 kg per hari. Jelas, masih ada peluang besar untuk mengembangkan produksi seledri lokal agar bisa memenuhi permintaan pasar.


Philantropreuneur: Dari Mustahik Jadi Wirausahawan

Hal yang bikin saya makin kagum adalah konsep di balik DD Farm ini. Mereka nggak hanya fokus ke bisnis, tapi juga ke pemberdayaan masyarakat dengan sistem Philantropreuneur. Ini bukan cuma soal tanam dan panen, tapi juga mengajarkan para penerima manfaat zakat untuk jadi petani mandiri yang bisa berwirausaha di bidang pertanian.




DD Farm memberdayakan banyak orang, termasuk:
  • 6 petani penerima manfaat langsung yang belajar mengelola lahan pertanian.
  • 16 mahasiswa penerima beasiswa yang harus magang selama setahun di DD Farm untuk belajar budidaya seledri.
  • 8 orang penerima manfaat pemasaran yang bertugas memastikan hasil panen tersalurkan dengan baik.

Belajar Bertani dan Masa Depan Greenhouse Rumahan

Yang bikin konsep ini keren adalah sistem inkubasi greenhouse. Jadi, para penerima manfaat hanya boleh tinggal dan belajar di DD Farm maksimal dua tahun. Setelah itu, mereka akan diberikan greenhouse skala rumahan berukuran 7x10 meter persegi di rumah masing-masing, supaya bisa mandiri menanam dan menjual seledri sendiri.




Bayangkan, kalau sistem ini berkembang pesat, dalam empat hingga lima tahun ke depan, Banten bisa sepenuhnya swasembada seledri tanpa harus bergantung dari daerah lain. Sebuah mimpi besar yang bukan nggak mungkin terwujud asal ada dukungan dari banyak pihak!


Panen Perdana: Dari Tanaman ke Harapan Baru

Saat panen perdana dimulai, saya langsung turun tangan. Menarik seledri langsung dari sistem hidroponik, mencium aroma segarnya, dan melihat hasil nyata dari usaha para petani di sini bikin saya merinding. Ini bukan sekadar panen sayur biasa, tapi simbol perubahan.

Keunggulan sistem hidroponik juga terasa dalam fleksibilitas waktu panen. Biasanya, seledri bisa dipanen dalam 35–40 hari, tapi kali ini sudah mencapai usia dua bulan. Menariknya, karena ditanam secara hidroponik, panen bisa ditunda tanpa mengorbankan kualitas tanaman. Jadi, kalau harga di pasaran sedang turun, petani bisa menunggu sampai harga stabil atau meningkat, sehingga lebih menguntungkan secara ekonomi. Hal ini berbeda dengan metode tanam konvensional di tanah, di mana panen harus segera dilakukan untuk menghindari pertumbuhan berlebihan atau penurunan kualitas.




Banyak dari mereka yang awalnya penerima manfaat zakat, kini bisa berdiri sendiri sebagai petani mandiri. Mereka nggak cuma menghidupi keluarga, tapi juga berkontribusi buat ketahanan pangan daerah.
Saatnya Ikut Berkontribusi!

Kalau kamu juga ingin mendukung perubahan ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Bisa dengan Zakat di Dompet Dhuafa karena #BerzakatKerennyaGakAdaObat atau membantu menyebarkan informasi ini! Bersama, kita panen kebaikan, bukan hanya dari seledri, tapi juga dari tumbuhnya petani-petani mandiri yang lebih berdaya. 

Post a Comment

17 Comments

  1. Green House Sentra Seledri Dompet Dhuafa Farm ini alhamdulillaah berjalan lancar dan cukup maju. Memberdayakan para petani, mahasiswa dan penerima manfaat untuk belajar semaksimal mungkin supaya seledri lekas bisa dipanen. Banyak juga ya yang sudah jadi petani mandiri, keren!

    ReplyDelete
  2. Greenhouse Sentra Seledri ini menarik banget! Selain belajar soal hidroponik, tempatnya juga instagramable ya. Bisa jadi destinasi seru buat pecinta tanaman!

    ReplyDelete
  3. Beneran aku kaget kok, seledri bisa ditanam di Serang? kan panas..eh ternyata pake sistem hidroponik. wah jadi terinspirasi, di kampung aku banyak sawah yang nganggur krn padi sudah gak menguntungkan trus kualitas tanahnya sdh jelek krn kena limbah batu alam, kayaknya pertanian hidroponik bs jadi alternatif ya

    ReplyDelete
  4. Salah satu masalah utama para petani adalah, saat panen dan harganya rendah. Jika tak dipanen, maka kualitas menurun atau malah busuk. Tapi dengan sistem hidroponik, masa panen bisa diperpanjang tanpa mengorbankan kualitas tanaman. Wow, ini hal yang sangat menggembirakan

    ReplyDelete
  5. Wah mantap nih seledri yang ditanam ternyata yang kualitasnya tinggi, berarti memang tepat nih untuk dibudidayakan sehingga bisa menghasilkan seledri yang juga berkualitas dan sehat

    ReplyDelete
  6. Wah keren banget program dompet dhuafa dalam memberdayakan petani di bidang seledri ini ya, mbak. Pasti seru nih ikutan kegiatan berkebunnya dan melihat hamparan seledri yang menyegarkan mata

    ReplyDelete
  7. Keren ini menanam seledri, jadi ingat manfaatnya buat menyuburkan rambut, jaid pengen coba. Ternyata budidayanya juga bisa dipelajari nih, patut dicoba.

    ReplyDelete
  8. MashaAllaa.. karena semua berawal dari kemudahan dana zakat untuk manfaat jangka panjang dari DD. Dompet Dhuafa selalu menginspirasi.
    Senang berkunjung ke Greenhouse Sentra Seledri DD Farm, Banten yang asri, serba ijo, hehehe.. iyayaa.. namanya seledri.

    Jenisnya unik-unik namanya yaa.. Bamby, Amigo.. rasanya kaya nama amerika latino.

    ReplyDelete
  9. Dari dulu Dompet Dhuafa memang terkenal amanah dalam menyalurkan zakat. Saya juga pernah berkunjung ke kebun berdaya di Subang, hasil penyaluran zakat yang dikelola oleh DD. Hal ini membuktikan bahwa DD memberdayakan masyarakat sebagai penerima manfaat zakat.

    ReplyDelete
  10. Kebayang harum seledrinya sampai sini, seger... Semoga makin banyak nih pertanian2 sayuran seperti ini, kualitasnya bagus dan memenuhi kebutuhan masyarakat

    ReplyDelete
  11. Seru ya berkunjung ke kebun seledri Dompet Dhuafa, sistemnya bagus banget dan memberdayakan petani dan mahasiswa..semoga makin berkembang dan kita bisa swasembada pangan ya..

    ReplyDelete
  12. Green House Sentra Seledri Dompet Dhuafa Farm ini menarik sekali. Bertani memang jadi salah satu upaya untuk memberdayakan umat ya mbak
    Jadi bisa mencukupi kebutuhan pangan dan menghasilkan juga

    ReplyDelete
  13. Jadi belajar banyak di Greenhouse Sentra Seledri ini ya, mba.. Seneng banget ngeliat seledrinya yang seger2 gitu. Rasanya pengen bikin jus seledri deeh

    ReplyDelete
  14. Wow, aku salfok dengan seledrinya yang bagus dan montok-montok. Bikin kepengen masak ini itu yang pake seledri. Keren ya DD. Bisa memberdayakan masyarakat dengan uang donasinya sehingga masyarakat jadi produktif. Semoga semakin banyak donatur DD. Aamiin...

    ReplyDelete
  15. Waktu tinggal di kampung malah sering nanam seledri, karena proses budidaya juga gak ribet.
    Btw, baru tahu ada Greenhouse khusus tanaman Seledri di Banten, padahal sering ke Serang.

    ReplyDelete
  16. Huaaaah seledrinya besar-besar
    Cocok banget jadi teman sup dan telur dadar sayur nih
    Apalagi kalau dicampur dalam perkedel
    Pasti bisa makin melimpah

    ReplyDelete
  17. Bisa terlihat hasilnya berzakat melalui Dompet Dhuafa ya. Ada pertanian sendiri untuk memberdayakan para petani. Semoga pemasarannya lebih luas sehingga makin terkenal.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya