Diam Itu Emas?

Dikala kita berbicara ataupun berkata-kata ada kalanya secara tidak sengaja bisa saja bisa menyinggung orang lain. Baik perkataan didunia nyata maupun didunia maya, lewat komen contohnya.

Diwaktu yang tepat diam itu emas tapi dalam situasi tertentu dengan diam akan menjadi masalah. Aku memang kurang tidak ahli dalam agama tapi aku pernah membaca mengenai hadist yang berbunyi “Barangsiapa yg beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.” hadits diriwayatkan oleh Bukhari.


Terkadang aku harus diam ketika pascal meminta dibelikan sesuatu karena dia akan menghubungkan satu hal dengan hal lainnya. Aku pernah berkata tidak ada uang untuk membeli barang itu, tapi diwaktu bersamaan aku mengeluarkan uang yang jumlahnya lebih besar untuk membayar SPP contohnya. Pascal akan  berkata dengan sedih, mama nanti uangnya habis bayaran itu mahal.

Sejak itu aku harus bisa memilih kata yang harus disampaikan ke anak agar tidak salah. Begitupula dalam hal berkomentar di blog teman-teman sudah saatnya aku lebih berintrospeksi diri mana tau debgan candaan aku tapi membuat orang lain tersakiti.

note : maaf belum bisa BW
Published with Blogger-droid v2.0.4

Post a Comment

76 Comments

  1. sama kayak adekku, dulu juga gitu. gara2 mamah bilang kalo beli maenan dede yg mahal2 nanti mamahnya tekor. jadi besok2nya pas mamah beli barang mahal dede selalu bilang 'katanya nanti tekor'. hho

    ReplyDelete
  2. diam itu emas tapi terlalu diam juga bikin orang lain bingung ........

    ReplyDelete
  3. please remind me also, mba.
    siapa tau ada kata-kata saya yang pernah menyakiti ...

    ReplyDelete
  4. Saya juga minta Maaf Mbak Lidya jika ada salah komntar disni..

    ReplyDelete
  5. Memang harus disituasi yang pas ya diam itu, tapi bener juga tuh ada juga yang diam malah menjadi masalah :)

    ReplyDelete
  6. aku juga suka mengedit ulang tulisanku saat berkomentar, takut salah/menyakiti

    ReplyDelete
  7. aku juga sering mengalami dilema seperti itu thd anak..soal komen, saya mohon maaf jika ada kata2 yg kurang pas di hati mba..dan teman2 tentunya :)

    ReplyDelete
  8. anak-anak selalu menyerap apa yang kita kerjakan, apa yang kita katakan, jika kita tidak hati-hati bukan tidak mungkin ada hal yang tidak kita inginkan muncul di anak. Semoga kita diberikan kemudahan untuk menddidik anak-anak kita menjadi anak yang shalih /shaliha

    ReplyDelete
  9. Benar sekali Mbak ...
    Jika kita belum kenal betul saya cenderung untuk memilih kata-kata dengan hati-hati ...

    namun jujur saja ...
    seiring dengan berjalannya waktu ... karena sudah merasa dekat ... saya jadi suka becanda ...

    (dan hal itu berlaku sebaliknya)
    (jika saya sudah merasa kenal dekat dengan komentator ... maka apapun komentar bercanda yang dilontarkan oleh ybs ... saya akan sangat senang ...)(lebih akrab rasanya).

    Dan salah satu sahabat yang sudah saya anggap akrab adalah Mbak Lidya

    So mudah-mudahan becandaan saya masih ok-ok saja ya Mbak ...

    (yang jelas becandaan mbak lidya ... sangat ok dimata saya)

    salam saya Mbak

    ReplyDelete
  10. diam itu emas,emas itu kuning ,kuning itu tinja,,mama kelvin,jadi gak boleh terlalu diam,heheheh

    ReplyDelete
  11. Pepatah itu terdengar standar namun penuh makna. sudut pandang orang pun berbeda menilainya. jadi, biarlah "diam" menjadi bagian dari rasa setiap orang. (*uhhuk, aku suka becanda...semoga ga ada candaanku yang menyinggung ya, like a best friend, tegurlah sahabatmu dikala ia salah)

    ReplyDelete
  12. aku malah anak'a dari kecil mpe gede kaya sekarang kagak bisa diem mba,tapi anak aktif'a itu jauh lebih berkembang daya pikir'a mba dibanding anak yang pendiam

    ReplyDelete
  13. Diam itu emas, mungkin ada benarnya, meskipun tidak selalu benar..
    Semoga saja kita bisa menempatkan diri dan memelihara lidah/perkataan agar mampu senantiasa berkata baik/benar atau lebih baik diam.

    ReplyDelete
  14. Menurut saya jika kita berkomentar di blog teman-teman, ga usah dijadikan beban Mb. Karena sesama blogger itu saling memahami dan harusnya juga tidak mudah tersinggung.... :)

    ReplyDelete
  15. Saya mohon maaf apabila kata-kata saya dalam dunia maya ini ada yang menyinggun para sahabat

    terlebih di warung yang penuh canda

    ReplyDelete
  16. kadang emang silence is golden. kita sering ngomongin andrew: if you don't have anything nice to say, just don't say anything.

    ReplyDelete
  17. Kalau aku sih sering bicara "tidak punya uang" pada anak-anak. Pernah Riku berkata, "Mama tidak punya uang tapi di dompet mama ada 8 lembar!". Lalu aku bilang, "Ya bisa saja mama pakai uangnya semua, tapi selama seminggu kita cuma makan nasi tanpa lauk. Mau?"
    Sekarang dia sudah bisa menabung dan menahan hati untuk membeli barang.Well, hidup di Jepang memang susah, dan semua ibu akan berkata, "Tak ada uang!". Berbahagialah yang hidup di Indonesia :D

    Soal komentar, selama kita tidak punya itikad buruk atau melanggar privacy orang, semestinya tidak menjadi masalah. Karenanya kalau bercanda aku pasti pakai tanda smily atau hehehe... menunjukkan bahwa aku bercanda dan jangan dianggap serius. Yang penting sih komunikasikan saja bila ada yang ganjal di hati. Blogger kan menulis dengan hati (mestinya)

    ReplyDelete
  18. sepakat mbak. kalo dengan anak salah berucap sedikit akibatnya luar dugaan ya mbak. kalo dg sahabat blogger becanda dikit gpp mbak, biar akrab.

    ReplyDelete
  19. ingatkan aku juga ya mbak Lidya, klo aku salah2 kata... :-D

    ReplyDelete
  20. Betul. Kadang perkataan yang menurut seseorang itu biasa n wajar dalam bercanda, bisa jadi sangat menyakitkan bagi orang lain.

    ReplyDelete
  21. yup, lebih baik diam daripada bicara tidak benar :D

    ReplyDelete
  22. Undangan belajar kelompok khusus blogger wanita info lebih lanjut klik disini

    ReplyDelete
  23. berkatalah yg baik selebihnya diam, saya sih belum punya anak jd gak tau :d

    ReplyDelete
  24. candaan mbak Lidya santun kok...
    emang anak2 sekarang kritis ya, apa2 yg kita ucapkan bisa dibalikin...
    tapi asal penjelasan logis, mereka bisa cepat ngeti kok

    ReplyDelete
  25. karena belum punya anak jadi gag bisa coment tapi apa yang teteh tulis dijadikan referensi jika nanti punya anak ^^
    soal berkomentar,kalo aku sih sewajarnya aja,coment sesuai isi dari tulisan..kalo ada becandaan pasti orang itu aku dah kenal baiik :D

    happy wiken teeh

    ReplyDelete
  26. diam itu emas...saya juga lebih memilih untuk diam mbak saat anak saya merengek minta sesuatu yang nggak jelas...karena kalo saya diam anak saya pasti langsung tau kalo saya nggak ngijinin...tapi lain halnya kalo saya ngomong banyak...eh..rengekan anak saya malah makin menjadi tuh mbak...

    ReplyDelete
  27. mengingatkan saya pada nasehat bapak mertua saya mbak :)

    ReplyDelete
  28. selalu terharu dengan cerita Mbak ttg Pascal yang pengertian
    iyahh Mbak, kadang emang diam tu emas, daripada salah ngomong jadi menyakitkan hati ya Mbak :)

    ReplyDelete
  29. bicara sama anak memang musti hati-hati ya mbak ...

    ReplyDelete
  30. Bener Mbak Lid.. dalam berkomentar aku juga harus hati-hati, walaupun isi postingannya bertolak belakang dengan pemikiranku, tapi bagaimanapun aku gak mau menyakiti dengan menulis komentar yang menyakitkan..

    ReplyDelete
  31. dan karena belum bisa BW, makanya mbak Lid milih untuk diam.. begitu bukan?? hehe :D

    ReplyDelete
  32. Saya juga pernsh punya pengalaman anaku minta belikan mainan, trus saya bilangin uangnya nanti habis kan katanya mo minta di belikan sepatu boot buat fashion show...hehe selalu ada alasan setiap sy menolak membelikannya......:)

    ReplyDelete
  33. Trimakasih teh Lidya tuk sharing kehati2an dalam bicara. Ganti perwajahan blog ya. Selamat berakhir pekan, salam.

    ReplyDelete
  34. hhhhhh... orang tua emang harus pandai pandai memilih kata yg akan di gunakan buat si kecil... moga sii pascal bisa makin sayang dee apapun keputusan ibunya

    ReplyDelete
  35. Waduh... Jadi panik, jangan2 diriku pernah komen yg gak berkenan di sini... Mohon maaf kalau ternyata iya ya sista.. :)

    ReplyDelete
  36. Aku kurang sependapat kalau diam itu adalah emas Mb Lid. Tapi diam dalam saat yg tepat pada situasi yg tepat baru emas :)

    ReplyDelete
  37. Aduh jadi ga enak juga nih,jangan2 komenku membuat Mba Lidya ga berkenan juga..Maaf2 ya..

    ReplyDelete
  38. adakala kita harus diam dan adakala tidak, semua tergantung sikon.

    ReplyDelete
  39. Hmm begitu ta mbak, terimakasih ya sudah mengingatkan...

    ReplyDelete
  40. tidak selamanya diam itu emas... tapi kejujuran itu emas, walau kadang kita mendapatkan emasnya dilain kesempatan....

    ReplyDelete
  41. Jadi tak selamanya diam itu emas kang....

    ReplyDelete
  42. Iya, setiap orang emang berbeda-beda, makanya musti hati2 kalo mau melempar comment. Apalagi kalo belm terlalu kenal. :)

    ReplyDelete
  43. Aku belum pernah tersakiti oleh kata-katamu kok, Jeng :D

    Jikalau ada waktu, tolong kerjakan PR berantai ini ya, Jeng :D

    http://chocovanilla.wordpress.com/2012/01/29/dua-belas/

    ReplyDelete
  44. Hwaha.. baru kerasa beberapa waktu belakangan ini kalo ngomong sama anak kecil itu harus tegass (efek berinteraksi dengan Cea ^^).
    Gak boleh ada kata yg bermakna banyak, apalagi maknanya gak jelas. Soalnya ternyata anak kecil itu bener-bener kritis yaa.. salah ngomong dikit aja langsung di koreksi. hihi..

    Aku diam kalo gak yakin yg aku omongin benar Mbak. Kalo yakin benar sih, ngomong aja.. mungkin sama kayak pepatah, "berani karena benar, takut karena salah" :D

    ReplyDelete
  45. diam itu emas maksudnya juga asal diam yang tepat pada situasi kondisinya kan ya bu.. :D

    saya juga mohon maaf, bila selama berkomentar, ada tutur sapa yang kurang berkenan :D

    ReplyDelete
  46. Asal jangan terlalu berlebihan aja ya mbak :)

    ReplyDelete
  47. Iya Lidya, kapan harus diam, dan kapan harus menyatakan pendapat memang harus dilakukan dengan tepat. Saya juga minta maaf kalau ada komen saya selama ini yang nggak pas ya...bukan disengaja lo :)

    ReplyDelete
  48. Wah... saya jadi nyadar...
    Seringkali tak pandai dalam memilih kata2...
    Hmm, mesti lebih berhati2 nih...

    ReplyDelete
  49. diam yang emas itu adalah diam yang disesuaikan pada sikonnya yah mba.
    kita sebagai manusia terutama sebagai ibu memang mesti pintar memilih kata dan alasan yang jelas utamanya pada anak, karena mereka terlalu cepat berkembang, terlalu pintar untuk menelaah setiap kalimat yang kita berikan.
    :)

    ReplyDelete
  50. Saleum,
    pengalaman ini bisa saya praktekkan dirumah, terkadang anak2 sering rewel y gak jelas

    ReplyDelete
  51. hehehe kadang kalo sama anak kita suka kurang pas memposisikan kapan harus diam n kapan harus bicara ya...^^

    ReplyDelete
  52. ibu2 emang banyak ngomong ya...palagi pas ngadepin anak2

    ReplyDelete
  53. wah iya nih saya jug kadang suka becanda.. maapkeun ya mba lidya klo ada yg tidak berkenan...

    ReplyDelete
  54. Yang jelas emang kita harus tahu sikon, kapan harus bicara, kapan harus diam ya mam. Kalau cuma menyakiti lebih baik diam. Atau kalau mau menyampaikan suseatu yang berseberangan, bicara dengan halus dan sopan. :-)

    ReplyDelete
  55. bnr bgt apa yg di tulisnya...

    salam kenal n sukses selalu :)

    ReplyDelete
  56. Yups..
    Ini adalah salah satu hadist yang beberapa orang sering salah mengartikan, sehingga menyebut bahwa kita harus selalu DIAM (pasif)...
    Sebenarnya, inti dari hadist tersebut sebenarnya lebih menekankan kita untuk berbicara, bertutur kata, bersaksi BENAR (aktif)...
    Jika tidak mampu bicara BENAR maka untuk menghindari dosa maka lebih baik kita DIAM...
    Itulah sebabnya mengapa berbicara BENAR disebutkan lebih dahulu dalam hadist tersebut...

    ReplyDelete
  57. diam adalah emas... seringkali kalimat ini memang kita butuhkan untuk terapkan mba... tapi tentunya dengan melihat situasi dan kondisi... karena adakalanya diam justru membuat masalah tidak selesai.... :-)

    trims sharingnya mba Lydia... bener banget tuh, dalam berkata atau memberi komen, memang kita harus benar2 memiliki filter yang baik... terkadang hal yang kita maksudkan bercanda, malah melukai hati orang lain... (sambil mikir, sering ga ya bikin begini? maaf ya sobats jika hal ini terjadi olehku... )

    Mba Lyd... dirimu kemana aja? kangen lho!

    ReplyDelete
  58. nurut sampean saya kebablasen engga mbak Lid kalau bercanda?

    ReplyDelete
  59. Lisan memang harus selalu dijaga ya Teh, terlebih di depan anak kecil cerdas kyk Pascal..

    ReplyDelete
  60. mbak lidya....pemilihan kata yg saya gunakan kalau ada permintaan aneh2 dari anak saya adalah belum ada alokasi uang untuk dibelikan barang tersebut saat ini. ...hehehehe

    ReplyDelete
  61. ngomong sama anak kadang kudu ati-ati karena anak perasaannya lebih sensitif..

    yaa sama kayak negblog, kadang ninggalin komen dikit tapi nylekit bisa jadi musuh sepanjang usia...

    ReplyDelete
  62. anak adlah emas :)
    dalam buku mujahadatun nafs :
    ketika ingin sangat diam maka berkatalah, ketika sangat ingin berakta-kata maka diamlah, sepertinya hati kita yg bisa menilai apakah kata2 yg akan dikeluarkan bermanfaat ato tdk/

    ReplyDelete
  63. Memang kita harus bijak memilah kapan harus diam dan kapan harus berpendapat ya mbak..

    ReplyDelete
  64. Haha, meraba2 nih bacannya #openonhandphone, tema buat ponselnya di ganti dong. Blank mw baca jugaTT. Salam kenal

    ReplyDelete
  65. komen ... apa diem yah?

    hihihihi bercanda mbak.

    ReplyDelete
  66. iya, setuju sekali. memang kalau gak bisa pandai2 memilih kata untuk subuah jawaban/pernyataan lebihbaik diam untuk menghindari kesalahan. tapi menurutku dia juga baiknya diimbangi dengan belajar, supaya suatu hari kalau suara kita keluar, kita bs lebih pandai memberikan jawaban/membuat pernyataan :) have a nice day!

    ReplyDelete
  67. tapi ada juga yang "diam-diam menghanyutkan" mbak :D

    ReplyDelete
  68. yup diam itu emas

    lha blog ini kemaren diam seribu bahasa sampai ga bisa dibuka hehehe

    ReplyDelete
  69. yup, hrs pintar2 pilih situasi dan kata2 ya mbak kalo di depan anak2 :)

    ReplyDelete
  70. Diam itu emas jika ketika kita bicara akan lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.. tapi diam hanya sekedar kuning biasa jika ketika bicara lebih banyak manfaatnya daripada hanya diam..

    saya seringkali mengatakan pada diri sendiri, jika berpikir atau berbicara, berpikir dan bicaralah yang baik saja.. :)

    ReplyDelete
  71. kalau diam itu emas, maka kata-kata mulia adalah permata :D

    ReplyDelete
  72. ngasih pengertrian ke anak gampang-gampang susah ya mbak. mendingan diem drpd salah jawab hehe...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya