Di rumah saya menyimpan hp bekas, printer rusak, bahkan walkman jadul yang sudah rusak juga ada, kenapa ya masih saya simpan juga padahal sudah tidak berfungsi lagi. Mau di jual juga gak laku kali ya. Karena barangnya kecil jadi masih bisa disimpan di lemari. Masalah akan timbul kalau punya barang elektronik yang berukuran besar tapi dalam keadaan rusak. Kalau di biarkan saja tentunya akan membuat ruangan di rumah menjadi sempit.
Barang-barang elektronik yang rusak tersebut termasuk ke sampah elektronik. Melalui layanan EcoCash iSiaga kita dapat mengubah sampah elektronik menjadi uang loh. Awalnya sih saya kurang mengerti tentang layanan ini, tapi setelah menghadiri sharing tentang EcoCash di Pong Me Lounge, Jl.Gunawarman, Jakarta pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015 lalu makin jelas layanan seperti apa yang di berikan untuk konsumen.
Acara yang di mulai jam sekitar pukul 10 ini di awali dengan memperkenalkan Mas Amrit Gurbani dari iSiaga. iSiaga adalah one stop digital assistance yang melayani Tech Support, Website, Design, Printing serta yang terbaru Recycle yaitu EcoCash. Di sela-sela acara juga kami di suguhi hot chocolate dari pickmeupbar.com dengan tulisan turn Your Trash Into Cash di atasnya. Selain itu juga kami di suguhi Flogos diluar lounge.
Menurut Mas Amrit, EcoCash ada untuk mempermudah bagi siapa saja yang ingin menjual sampah elektroniknya. Nantinya sampah-sampah elektronik ini akan di salurkan ke pengepul untuk di recycle. Harga yang diberikan oleh iSiaga bisa dilihat di webnya, semua tergantung dari masih berfungsi atau tidak barang tersebut. Barang-barang yang bisa di jual diantaranya :
- Computers.
- Mobile dan Tablet.
- Printers.
- Cameras.
- Television,
- Washing Machine.
- Air Conditioner.
Poin penting dari iSiaga yang memberikan solusi untuk daur ulang yaitu :
- Pickup Service. Nah enaknya menjual sampah elektronik di EcoCash akan ada agen yang datang ke lokasi untuk mengambil barang elektronik yang akan kita jual. Untuk sementara hanya melayani pengambilan di wilayah Jakarta dan Tanggerang. Untuk daerah lainnya bisa dilayani hanya menggunakan ongkos kirim yang di potong dari nilai harga barang yang kita jual. Jika kebetulan lewat ke daerah Benhil bisa juga menjual langsung di sana
- Cash Earnings. Biasanya kita membuang sampah elektronik yang berukuran besar memberikan upah pada orang lain untuk menggotong dan membuangnya, di EcoCash kita malah akan mendapatkan uang tunai dari sampah elektronik.
- Social Outlook. Nilai pembayaran dari sampah elektronik memang tidak seberapa, hak kita untuk menerima uang tersebut. Tapi jika ingin berbagi kita bisa menyumbangkan uang hasil penjulan untuk membantu edukasi di Indonesia melalui yayasan yang sudah dipilih.
Ada tiga cara mudah yang dapat kita lakukan di EcoCash. Cukup membuka web isiaga.com/ecocash lalu ikuti cara di bawah ini :
- Check Prices Online. Kita dengan mudah dapat melihat harga jual dari sampah elektronik yang kita miliki. Selain online EcoCash juga melayani via telpon dengan menghubungi nomor 0812 900 900 69 atau melalui email di info@isiaga.com
- Confirm Items. Checkout barang secara online, selanjutkan pihak dari EcoCash akan menghubungi kita melalui telpon dan menjemput barang secepatnya. Walaupun proses penjualan melalui online, tetap akan di hubungi via telpon untuk memastikan keadaan sampah elektronik serta lokasi penjemputan.
- Get Paid or Donate. Setelah barang di periksa EcoCash akan mentransfer sejumlah uang sesuai kesepakatan ke rekening kita atau ke rekening yang telah di tentukan dalam hal ini jika kita memilih untuk mendonasikan hasil penjualan barang.
Untuk cara real proses penjualan sampah elektronik akan saya posting secara terpisah agar lebih jelas lagi ya.
Pada acara tersebut juga hadir Mas Farhan dari YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa). Seperti yang saya tulis di atas bahwa hasil penjualan yang kita donasikan akan diserahkan pada YCAB untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan ekonomi bagi anak-anak kurang mampu di Indonesia. YCAB ini memprioritaskan pada pencegahan dini obat terlarang serta empowerment anak muda dan ibu-ibu.
![]() |
Mas Farhan, Mas Iwa dan Mas Amrit |
EcoCash ini baru berjalan selama dua bulan, dan akan menargetkan 1000 barang elektronik bekas tiap bulannya. Kedepannya mudah-mudahan bisa melayani penjemputan di kota lainnya untuk membantu konsumen membuang sampah elektroniknya. Jadi tidak bingung lagi kan kalau punya sampah elektronik di rumah maupun kantor. Ada EcoCash dari iSiaga Mengubah Sampah Elektronik Menjadi Uang.
35 Comments
Waaah, solusi yang ditunggu ini. Semoga tidak lama lagi juga ada di Jogja.
ReplyDeletewow,kreatif banget....ide bagus ya mbak,berarti ini juga bisa di luar kota juga kan??tapi pakai ongkir gitu..
ReplyDeletego green ya.. mesti recycle :)
ReplyDeletewah, di rumahku banyak sampah elektronik nih tante..
ReplyDeletewaah saya baru ttg ini. Sampah elektronik bisa dimanfaatkan juga ternyata ya...
ReplyDeleteKhusus elektronik nih ya, coba klo ada yg untuk perlengkapan rumah misal. sofa ato kasur, susah juga membuangnya itu :)
ReplyDeleteBagus banget ya idenya.
ReplyDeletePadahal di rumah kudus byk smpah elektronik menumpuk, printer bks, netbook rusak, radio dll.semoga programnya nyampe Kudus juga ya☺
ReplyDeleteSemoga di Semarang segera ada juga ya, bermanfaat banget nih buat yg punya sampah elektronik menggunung.
ReplyDeletewaaah sayang sekali di sini gak ada yaa
ReplyDeletekarena aku punya banyak sekali sampah elektronik di rumah
Huaaa lumyannnn banget ini....ak7 mau mak..caranya gimana? Ini ada hape dll bisa dijual dah g fungsi --"...
ReplyDeleteSama Mak, ini ada hape yg ga kepake juga sdh agak error. Bisa ga ya dijual di ecocash?
DeleteMainan g bisa ya xD
ReplyDeleteKeren ya solusinya, sayang baru melayani daerah jakarta aja ya...
ReplyDeletewiiih boleeh juga ya ini ecocash... dan gampang pula caranya secara online gitu..;))
ReplyDeletesemoga perusahaannya bertahan lama, jadi semapt ekspansi ke luar jakarta juga. :D semoga cepat ada di jogja, ada laptop rusak nganggur soalnya. hehe.
ReplyDeleteWahh, keren!!!
ReplyDeleteBaru tau ada EcoCash.
Dengan begini, kita bisa memanfaatkan sampah elektronik dengan baik, ya. Lumayankan kl msh bernilai :')
Solusi bagus juga dengan hadirnya EcoCash ini ya Mbak Lid. Di rumah gak nyampah dan barangnya bisa di daur ulang... Sebenarnya kita juga bisa memberikan barang2 elektronik bekas ini kepada pemulung. Namun kalau diduitin Juga gak ada yang larang ya :)
ReplyDeleteWahhh..asyik ini. Ini yang ditunggu tunggu karena emang barang elektronik kalo rusak asli gak bisa dijual kemana mana selain dibiarin teronggok aja
ReplyDeletewah ide brilian banget ya, pengen nyobain ecocash ini, soalnya banyak barang elektronik yang ngga kepakai juga :D, makasih Mba
ReplyDeletewah asik yah jadi sampah elektroniknya gak mubazir bisa buat jajan uangnya :D
ReplyDeleteini belum ada di daerah Sulawesi ya? di sekitar saya banyak sampah elektronik :(
ReplyDeleteDi rumahku yang di Jakarta juga banyak barang tak terpakai :D
ReplyDeletePick up servicenya di mana ya.
waw sangat kreatif banget nih, salam kenal mbak
ReplyDeleteWaa, aku juga mau jual hape jadul yang udah pada mati. Makasih infonya mak
ReplyDeleteInovatif nih
ReplyDeleteBisnis yang inovatif sekaligus ramah lingkungan. Two thumbs up!!
ReplyDeleteNice post,Mak...trimakasih yaa..:)
ReplyDeleteAku selalu suka pada perusahaan yang memikirkan pelestarian alam & bumi pada produknya mak :)
ReplyDeletewah asyik nih, aku juga mau jual sampah elektronik di rumah ke iCash ahhh :D
ReplyDeleteber,amfaat ,inovatif dan bermanfaat ya ecocash
ReplyDeleteWaahhh kereen nih. Banyak barang elektronik yg dah ga kepake ihhh
ReplyDeleteKreatif ya mbak.. yg jelas, berdampak positif buat lingkungan itu menurut aku yg utama... :-D
ReplyDeleteThanks for sharing mbak Lidya... bookmark! :D
Wah, input yang asyik nih, tapi kebanyakan barang electronik yang gak terpakai udah didonasiin ke Sekolah Alam tuh. Gak dapat duit sih, dapi dapat amal, kan, ya? Mulai sekarang mau ngubek-ngubek barang elektronik yang gak kepake...aahh! Postingannya keren dan lengkap.
ReplyDeletehuwaaa..asiknya..jadi sampah bisa jadi uang nih...
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya