Ingin Menikah? Yuk Cari Tahu Di Sini Bagaimana Mengatur Keuangan

Sampai sekarang masih banyak orang yang berdebat mengenai kapan usia ideal bagi setiap orang untuk menikah. Ada yang ingin menikah sejak muda agar selisih usia dengan anak tidak begitu jauh. Ada juga yang ingin menikah saat mapan, agar kebutuhan anak dan keluarga bisa tercukupi nantinya. 




Terlepas dari pembahasan di atas, menikah boleh di umur berapa saja. Asal melakukan persiapan yang matang dan terencana. Mengapa demikian? Tidak sedikit pasangan yang menikah mengalami berbagai macam permasalahan karena perencanaan yang kurang, terutama dari segi finansial. Oleh karena itu banyak juga orang yang bertanya apakah secara finansial kita sudah cukup untuk melaksanakan pernikahan dan hidup berkeluarga?

Bagi yang ingin menikah, boleh kok disimak strategi pengelolaan keuangan berikut ini.

1. Memahami dan mengetahui kondisi keuangan saat ini serta proyeksi di masa depan

Dari sudut pandang keuangan, menikah tentu bisa menjadi masalah yang serius jika tidak direncanakan dengan baik. Kita harus paham, bahwa ketika menikah nanti sumber penghasilan dengan pasangan akan menjadi satu. Demikian juga dengan biaya tanggungan, kita nantinya akan menanggung pasangan demikian sebaliknya. Belum lagi nanti jika kita memiliki anak, maka perencanaan keuangan harus dilakukan jauh-jauh hari sebelum menikah.

Oleh karena itu ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Yakni melakukan analisa keuangan kita dan pasangan. Buatlah neraca pendapatan dan pengeluaran. Perhatikan arus kas tersebut, apakah seimbang atau timpang. Dengan begitu kita bisa mengetahui biaya yang keluar untuk keperluan apa saja. Kemudian proyeksikan kondisi keuangan saat ini dengan saat kita sudah menikah. Dengan penghasilan yang sama apakah kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik?


Menikah merupakan perkara dua orang, sehingga beban yang ditanggung harus dilakukan secara bersama-sama. Ajaklah pasangan untuk memiliki tabungan pribadi yang khusus digunakan sebagai dana untuk menikah. Sisihkan sekian % dari dana tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita.

Jangan memaksakan menabung dari sisa gaji. Tapi sejak awal sudah dialokasikan. Jika tidak maka sisa gaji selalu akan tidak cukup, bahkan beberapa orang dalam dua minggu setelah gajian sudah habis tak bersisa. Oleh karena itu, pada saat menabung kita harus memiliki komitmen dan keteguhan agar pernikahan bisa berjalan dengan baik.

3. Jangan boros

Definisi boros bagi setiap orang mungkin berbeda. Namun satu hal yang sama adalah kita mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Seperti menggunakan kartu kredit yang memiliki bunga tinggi, bukankah tidak semua transaksi yang kita lakukan harus menggunakan kartu kredit? Belum lagi masih ada biaya bulanan yang harus kita bayar walau tidak menggunakan kartu kredit sekali pun.

Sebelum kita menikah, sebaiknya kita dengan pasangan menyamakan persepsi dahulu soal hemat dan boros. Hal ini dilakukan agar kita bisa saling mengenal dan pengelolaan keuangan bisa terlaksana. Jangan sampai pada saat sudah menikah kita malah menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu.

4. Jangan sampai punya utang

Meskipun terkesan sulit, sebaiknya kita tidak memiliki utang terlebih dahulu sebelum menikah. Terlebih kita berutang hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumtif semata. Utang bisa saja kita lakukan untuk alasan produktif misalnya agar arus kas keuangan tetap lancar, kebutuhan investasi, modal usaha, KPR untuk membangun rumah.

Memiliki utang sebelum menikah hanya akan menambah beban keuangan lain. Sebab semau tanggungan menjadi milik bersama. Kita juga harus saling terbuka pada pasangan masalah utang, agar di masa mendatang memiliki penyelesaian masing-masing.

5. Miliki asuransi

Memiliki asuransi sejak muda memiliki manfaat yang besar, salah satunya adalah besaran premi yang masih murah. Premi adalah hal penting yang harus dipertimbangkan ketika memilih asuransi. Jika kita memiliki asuransi sesudah menikah, tentu risiko tanggungan akan semakin besar dan premi juga akan semakin mahal.

Kita bebas memilih untuk ikut keanggotaan asuransi kesehatan atau jiwa, sesuaikan dengan kebutuhan dan risiko dari pekerjaan yang kita jalani. Untuk informasi yang lebih lanjut, bisa dengan mengakses Lifepal yang menyediakan banyak informasi seputar asuransi.


Post a Comment

19 Comments

  1. Nah..yg ini pas banget dikepoin bagi yg sedang mempersiapkan pernikahan..

    ReplyDelete
  2. Nah ini bagus banget artikelnya. Solusi untuk para anak muda yang mau cepet2 nikah. Gapapa banget nikah muda, asal bisa kelola uang dengan benar, biar gak stress masalah ekonomi kedepannya.

    Masih muda pun juga butuh asuransi, apalagi kalau kerja. Biar ditanggung ;)

    ReplyDelete
  3. Informasi seputar asuransi kudu kita kumpulkan sebanyak2nya dan merujuk pada referensi yg kredibel ya mak
    Senang ada Lifepal
    --bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
  4. Duh tertampar nih dengan point' jangan sampai punya hutang. Iya ya kita nih seolah gali lobang tutup lobang manakala hidup hanya untuk cari uang buat bayar hutang.

    ReplyDelete
  5. Menikah juga ada gerbong dua keluarga besar dibelakang yang harus diperhitungkan ya, mba. Semua harus diomongin dan disepakati dari awal.

    ReplyDelete
  6. Tips mengatur keuangannya bagus nih dan mau coba diterapkan, terutama yang jangan boros. Aku termasuk boros dan suka jajan produk yang sebenarnya cuma ingin, bukan butuh. Tapi untuk utang, udah bebas lama. Malah sudah sejak 5 tahun lalu bebas dari kartu kredit. Bahagia hidup tanpa utang soalnya... hehehe

    ReplyDelete
  7. Membuat perencanaan keuangan memang penting, hidup kita bisa lebih tertata ke depannya. Tidak bisa jika kita telah berumah tangga tidak punya pengaturan tentang hal mana yang harus diprioritaskan.
    Menikah bukan hanya soal dua orang hidup bersama dalam satu ikatan sah, ada pengaturan tentang hal mana yang harus didiskusikan bersama pasangan.

    ReplyDelete
  8. Dulu, aku rencananya ingin menikah usia 23 tahun mbak, tapi gak jadi sebab pangerannya baru datang usia 27 tahun hihi

    Betul banget mbak, aku dulu bikin budget menikah, dengan syarat gak ada utang setelah menikah. Karena berat kalau punya utang.

    ReplyDelete
  9. Ilmu tentang pengelola keuangan itu memang harus dipelajari ya.. bahkan sejak usia muda, sejak punya penghasilan sendri, mulai merencakanan keuangan bahkan ketika sudah berumah tangga.. terus belajar jangan sampai lelah

    ReplyDelete
  10. Setuju kak, jangan sampai punya utang hanya untuk menghelat sebuah resepsi pernikahan, soale kita akan butuh lebih banyak uang buat membangun biduk rumah tangga setelah menikah.

    ReplyDelete
  11. Nikah itu kalau sdh ketemu jodohnya, sdh sampai waktunya ..pasti deh nikah..hehe...Beneran hrs ngobrol banyak soal keuangan sama calon ya .

    ReplyDelete
  12. anakku ada yang udah gadis nih.. kayaknya penting banget buat memikirkan hal ini nih. jodoh kan kita tidak tahu datangnya kapan ya

    ReplyDelete
  13. bener banget sih, kalau bisa buat biaya pernikahan itu jangan sampai lah kita ngutang. karena nanti susah buat bayarnya lagi.

    ReplyDelete
  14. Makasih mba Lid informasinya , emang bener ya jangan sampe punya utang, miris banget baca cerita orang2 yang nikah mewah gt , meninggalkan hutang sampai ratusan juta. Btw saya pengen nikah sihh cuma bingung ga ada pasangannya hahaha.

    ReplyDelete
  15. Asyiiiik visa belajar lagiii nih dari Lia.. urusan keuangan memang susah susah gampaang ya Lia. Semangaaat selaluu

    ReplyDelete
  16. Jangan sampai boros dan jangan sampai punya utang itu penting bgt buat yg mau menikah ya Mba. jd gak tambah pusing saat mau memulai kehidupan baru

    ReplyDelete
  17. Memang harus ada perencanaan dulu sebelum menikah. Termasuk nanti kesepakatan dalam pengelolaan keuangan harus bagaiman. Jangan sampai ada salah paham tentang pengembangan aset keluarga nantinya yang akan dilakukan oleh salah satu pihak, entah itu dari suami atau istri.

    ReplyDelete
  18. Haha bacanya bikin ingat masa mempersiapkan pernikahan hampir 15 tahun lalu. Pernikahan memang butuh persiaoan yang tidak asal kelar akad dan syah

    ReplyDelete
  19. Menikah memang butuh banyak persiapan termaduj materi jadi daripada memperselisihkan idealnya menikah di umur berapa mending fokus aja dulu ya untuk mempersiapkan diri karena aselinya kehidupan pernikahan nggak semudah yang kita bayangkan, hehe

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya