Dukung Program Langit Biru Dengan Menggunakan BBM Ramah Lingkungan

Dukung Program Langit Biru Dengan Menggunakan BBM Ramah Lingkungan - "Pertamax 20 ribu ya pak!" Pinta saya pada petugas pom bensin Pertamina waktu mengisi BBM untuk motor yang hampir habis. Saya memang sengaja gak pernah mengisi BBM dengan ukuran liter supaya memudahkan saja menggunakan jumlah uang baik untuk mengisi kendaraan motor maupun mobil. Pikiran saya repot juga ah kalau harus kembalian uangnya, lebih baik saya memberikan uang pas saja pada petugasnya, lagi pula saya sudah tahu takarannya untuk sejumlah uang tersebut tidak akan luber di tangki bensin.




"Gaya banget sih kamu, isi motor aja pakai pertamax segala, kebanyakan uang ya?" 

Pertanyaan macam ini sering lho dilontarkan oleh teman-teman saya kala itu ketika mereka membonceng motor dan mampir ke pom bensin terlebih dahulu. Saya memang sering membonceng motor teman-teman karena mereka tidak berani mengendarai motor di jalan raya karena belum mempunyai SIM.

Oh ya, bahas mengenai bahan bakar Pertamax untuk motor, saya lakukan bukan baru-baru ini saja kok. Sejak saya punya motor sendiri tahun 2007 lalu selalu menggunakan Pertamax. Kalau sebelumnya kan saya mengendarai motor milik orang tua sudah pasti bahan bakarnya juga diberikan oleh mereka.


Alasan Menggunakan Bahan Bakar Pertamax Pada Kendaraan


Alasan saya mengisi Pertamax pada kendaraan motor bukan karena kebanyakan uang atau sok gaya-gayaan kok, kami punya alasan sendiri yang dapat dipertanggungjawabkan.

Motor yang kami miliki sejak awal hingga saat ini adalah jenis motor matic. Menurut informasi dari teknisi di bengkel resmi brand kendaraan yang kami kunjungi bahwa motor matic akan lebih awet mesinnya jika menggunakan bahan bakar Pertamax.




Pikir kami kalau mesin kendaraan lebih awet maka usia kendaraannya pun akan lebih lama lagi dan meminimalkan biaya perbaikan ke depannya.  Justru karena kami ingin irit makanya pakai bahan bakar yang direkomendasikan, karena belum ada biaya lebih untuk perbaikan ini itu jika ada kerusakan yang besar. Selain itu kami juga selalu melakukan service rutin termasuk mengganti oli.

Alasan lainnya karena tangki motor yang kecil jadi mengisi Pertamax pun gak butuh banyak jumlah liternya, lagi pula motornya juga jarang digunakan untuk perjalanan jauh. Nah, terbukti sih ada salah satu motor yang kami miliki usianya sudah 10 tahun tapi masih awet dan kondisinya prima.

Karena penasaran saya pun mencari tahu keunggulan Pertamax di laman milik Pertamina. 

📌 Pembakaran Lebih Sempurna

Pertamax merupakan bahan bakar mesin yang mempunyai nilai oktan tinggi sehingga proses pembakarannya lebih sempurna dibandingkan dengan jenis bahan bakar mesin yang memiliki nilai oktan rendah.

📌 Bahan Bakar Lebih Irit Sehingga Perawatan Lebih Mudah

Nah, benar kan ternyata menggunakan bahan bakar yang direkomendasikan memang lebih irit karena sifat Pertamax yang sulit dibakar. Selain itu, perawatan kendaraan yang menggunakan jenis bahan bakar ini juga lebih mudah karena di dalamnya tidak mengandung timbal sehingga tidak menimbulkan kerak pada onderdil kendaraan.

📌 Performa Mesin Lebih Baik

Adanya tambahan zat aditif pada Pertamax membuat putaran gas pada kendaran lebih ringan sehingga kerja mesin juga ikut lebih ringan. Ini juga sudah saya rasakan ketika mobil menggunakan bahan bakar Pertamax. Sesekali saya masih mengisi bahan bakar Pertalite untuk mobil, tetapi untuk motor selalu mengisinya dengan Pertamax. Dari sini saya merasa perlu mengganti jenis bahan bakar ke depannya, walaupun Pertalite masih direkomendasikan.

📌 Ikut Menjaga Lingkungan

Dengan menggunakan bahan bakar Pertamax kita juga ikut menjaga lingkungan karena jenis bahan bakar ini lebih ramah terhadap lingkungan karena mempunyai pembakaran yang lebih baik dan efisien. Emisi gas yang dikeluarkan oleh Pertamax ini akan lebih bersih dan membuat lingkungan juga terjaga.


Kampanye Program Langit Biru

Bicara soal penggunaan BBM yang ramah lingkungan, Hari Kamis (11/2) lalu saya mengikuti Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh KBR dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. dengan tema "Penggunaan BBM Ramah Lingkungan Guna Mewujudkan Program Langit Biru" yang dihadiri oleh Tulus Abadi (YLKI), Faby Tumiwa (Institute for Essential Service Reform - IESR), Muhammad Nafi (Redaktur), Dasrul Chaniago (Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK), dan Nadine Chandrawinata (Influencer).




Diskusi publik yang diadakan tersebut mempunyai tujuan mengajak masyarakat untuk tetap konsisten menggunakan BBM ramah lingkungan demi mewujudkan Program Langit Biru.


🎈Latar Belakang Program Langit Biru


Program Langit Biru ini dibuat sebagai salah satu upaya untuk menjaga kualitas udara dan mengendalikan pencemaran terutama pencemaran udara.

Program Langit Biru adalah  program dengan tujuan mengantisipasi krisis lingkungan akibat polusi (udara) yang dicetuskan oleh barang tidak bergerak dan atau barang bergerak yang sudah ada dari tahun 1996 d

Program tersebut dikukuhkan oleh Kepmen LH No. 15/1996 tentang Langit Biru. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 2/2002

Kendaraan darat merupakan salah satu pemicu krisis udara bersih dan belum berhasilnya Program Langit Biru. Banyaknya masyarakat yang masih menggunakan BBM Kotor yang terdiri dari bensin premium dan solar membuat skor AQI atau Air Quality Indeks atau terus menurun terutama di kota besar seperti Jakarta.

Skor AQI di Jakarta yang tinggi contohnya, membuat statusnya menjadi unhealthy. Seharusnya pada skor tersebut masyarakatnya menggunakan masker karena udara yang berada di sekitarnya sudah tidak baik untuk kesehatan manusia. 

🎈Upaya Yang Dilakukan Untuk Mendukung Program Langit Biru


Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak untuk mendukung Program Langit Biru salah satunya adalah dengan menyediakan Bahan Bakar Bersih sejak tahun 1996 untuk meningkatkan kualitas bahan bakar melalui Pertamax 92.





Menurut Bapak Dasrul Chaniago dari Pengendalian Pencemaran Udara KLHK mengatakan bahwa 
perusahaan otomotif juga sudah membuat kendaraan dengan mesin yang dapat menggunakan BBM teknologi EURO 2 untuk mobil yang diproduksi sebelum bulan September 2018 dan setelahnya mesin kendaraan sudah bisa menggunakan bahan bakar dengan standar Euro 4 atau setara dengan Pertamax Turbo. Sedangkan untuk motor mesinnya dapat memakai bahan bakar dengan standar Euro 3 atau Pertamax 92. 

🎈 Kebijakan Pro Lingkungan Untuk Mendukung Program Langit Biru


Presiden Jokowi pada tahun 2015 sudah menandatangani Paris Protocol on Climate Change sebagai komitmen negara untuk berperan serta dalam mengurangi emisi gas karbon dengan cara memastikan pengadaan BBM yang memenuhi standar EURO.

Sebenarnya pemerintah sudah menghapus Premium pada tahun 2017 lalu, namun setelah ada Reformasi Mafia Migas Premium malan muncul kembali pada tahun 2018. Padahal saat itu masyarakat sudah mulai beralih menggunakan Pertalite.

Selain itu juga Pemerintah sudah mengadakan proses Digitalisasi SPBU Pertamina di seluruh Indonesia yang jumlahnya lebih dari 5500 buah. Hal tersebut untuk menjamin adanya pasokan terhadap pasokan BBM agar tidak terjadi kelangkaan.  Dengan adanya Digitalisasi SPBU ini juga untuk meminimalkan "Bensin Kencing" yaitu pencurian BBM dari pengantaran tangki Pertamina ketika akan didistribusikan pada SPBU yang dilakukan oleh driver tangkit tersebut kepada pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu SPBU juga akan ditegur jika tidak segera melakukan pembelian BBM ketika stok mereka habis di SPBU.


🎈Strategi Untuk Menjaga Kualitas Udara Semakin Baik


Sementara itu Bapak Fabby Tumiwa menyatakan bahwa agar udara semakin baik maka kualitas bahan bakar pun harus diperhatikan dan dibuat standar.

Dengan dilakukan perbaikan kualitas bahan bakar maka akan membawa dampak positif bagi kita semua antara lain:
  • Dapat menghemat bahan bakar karena pembakaran akan lebih sedikit untuk jarak tempuh yang sama dibandingkan pada saat menggunakan bahan bakar berkualitas rendah.
  • Biaya kesehatan pun akan menurun karena udara semakin bersih.

🎈Peran Aktif Pertamina Untuk Program Langit Biru

Siapa sih yang gak tahu dengan Pertamina? Sebagai perusahaan penyedia energi bagi masyarakat di Indonesia yang juga melayani sektor private dan berkontribusi pada negara ini juga berperan aktif dalam mendukung Program Langit Biru agar dapat melestarikan lingkungan yang akan bermanfaat bagi kita dalam jangka panjang.

Varian Gasoline (RON) di Indonesia ada 6 produk dengan nilai paling kecil yaitu RON 88 sehingga masyarakat mempunyai banyak pilihan produk dalam menggunakan BBM. Namun, dengan perkembangan saat ini, Pertamina pun harus mulai peduli dengan lingkungan untuk menjaga keberlangsungan hidup kita.

Barikut ini peran aktif Pertamina yang sudah dilakukan untuk Program Langit Biru :

Menyediakan BBM Dengan Kualitas Lebih Baik dan Ramah Lingkungan

Pertamina menyediakan stok BBM dengan kualitas lebih baik dan ramah lingkungan seperti Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus.

Melakukan Edukasi Bagi Konsumen

Melalui pemberitaan positif dan konsisten serta melakukan edukasi kepada masyarakat agar menggunakan BBM yang ramah lingkungan melalui berbagai media termasuk media sosial. Menggunakan bahan bakar ramah lingkungan memang harganya lebih tinggi tapi dengan demikian kita bisa menjaga kendaraan dengan menekan biaya pemeliharaan.  Selain itu, jika makin banyak orang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, maka kesehatan masyarakat pun akan terjaga dan biaya pengobatan akan menurun karena udara makin bagus.

Memberikan Experience Pada Masyarakat

Setelah diberikan edukasi, selanjutnya masyarakat diberikan experience untuk menggunakan BBM ramah lingkungan untuk kendaraannya melalui pemberian harga khusus dari Pertamina untuk pemilik motor, taksi, dan angkot untuk setiap pembelian Pertalite yaitu bahan bakar yang memiliki nilai oktan 90. Program user experience ini diberikan selama dua bulan untuk tiap kategorinya yaitu:
  • Diskon Rp1.200 per liter 
  • Diskon Rp800,00 per liter
  • Diskon Rp400,00 per liter
  • Tanpa diskon dengan harga pertalite normal pada bulan selanjutnya.

Harapan Terhadap Peran Aktif Masyarakat

Pertamina juga berharap masyarakat ikut berperan aktif dan ikut memberikan dukungan positif dengan menggunakan BBM kualitas lebih baik dan ramah lingkungan untuk mewujudkan lingkungan dan masyarakat yg lebih sehat.


Dukungan Masyarakat Untuk Mewujudkan Program Langit Biru


Untuk mewujudkan program ini, bukan hanya dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak saja, tetapi kita sebagai masyarakat dan pemilik kendaraan harus ikut serta menjaga lingkungan dengan menggunakan BBM ramah lingkungan.

Nadine Chandrawinata mengatakan dengan membagikan informasi mengenai BBM ramah lingkungan dan menerapkannya merupakan langkah kecil yang bisa dilakukan namun berdampak besar pada bumi.

Nadine juga percaya bahwa masyarakat semakin cerdas dalam memilih BBM yang ramah lingkungan, terbukti dengan memberikan polling mayoritas jawaban mereka mau beralih ke bahan bakar yang ramah lingkungan.

Kalau bukan dari diri sendiri siapa lagi yang akan memulai untuk menjaga lingkungan. Saya sudah ikut serta mendukung perbaikan kualitas udara dengan menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar motor. Selanjutnya adalah konsisten mengganti Pertalite ke Pertamax untuk bahan bakar mobil. Apalagi selama menggunakan Pertamax ada perbedaan yang dirasakan yaitu biaya maintenance akan turun jauh dan tingkat kualitas udara semakin baik jika dilakukan secara kualitas dan tingkat kesehatan lebih baik.

Yuk, dukung Progran Langit Biru! Memilih BBM dengan oktan tepat dan sesuai dengan kendaraan.



Referensi :
https://www.pertaminafuels.com/article/keunggulan-pertamax-dibandingkan-yang-lainnya
https://www.youtube.com/watch?v=gAJDrtyL97A&t=718s

Post a Comment

0 Comments