Ada yang tahu gak gambar di atas saya ambil dimana? :) Gambar mozaik dari kaca ini terletak di bagian atas pintu masuk Museum Bank Mandiri. Wisata Museum kali ini kami Berkunjung Ke Museum Bank Mandiri. Kalau sebelumnya saya pernah menuliskan tentang kunjungan ke Museum Kepresidenan. Berawal dari situlah anak-anak minta diajak untuk mengunjungi Museum.
Museum yang terletak di Kawasan Jakarta Kota tepatnya di jalan Lapangan Stasiun No. 9. Buat wisatawan luar Jakarta yang mau mampir ke sini gampang kok mencarinya, cukup tanya Stasiun Jakarta Kota saja, dari situ lokasi museum sudah dekat. Dari Stasiun bisa melewati lorong menuju halte busway.
Saya share ya arti dari ketiga gambar diatas yang saya dapatkan infonya dari Museum. Gambar sisi kiri menunjukkan simbol kota Batavia (Jakarta). Sebilah pedang yang diapit daun salam. Gambar bagian tengah menunjukkan logo perusahaan NHM yang digambarkan dengan jangkar sebagai simbol pelayanan. Sedangkan logo sebelah kanan adalah logo kota Amsterdam, Belanda yang merupakan perusahan dagang (Nederlandsche Handel Maarschappi).
Museum ini berdiri pada tanggan 2 Oktober 1998. Dulunya gedung ini digunakan sebagai perusahaan dagang milik Belanda. Gedung yang dirancang oleh 3 orang arsitek asal Belanda yaitu J.J.J de bruyn, A.P. Smith dan C. van de Linde
Loket Pembelian Tiket
Pengunjung dapat membeli tiket pada loket yang berada tidak jauh dari pintu masuk. Untuk tas dan barang bawaan harus dititipkan terlebih dahulu pada tempat penitipan. Harga tiket masuk sebesar Rp5.000 untuk dewasa. Untuk anak-anak pada saat saya ke sana gratis. Mungkin dilihat juga anaknya sebesar apa ya. Soalnya waktu saya beli tiket 4 buah petugasnya biang cukup dua saja.
Barang-barang Koleksi Bank Mandiri
Di museum ini kita bisa melihat barang-barang peninggalan aktivitas bank pada jaman dahulu. Dari sepeda sebagai alat transportasi hingga bermacam-macam type metin tik yang dulunya sering dipergunakan di Bank. Di sana kita juga bisa melihat berbagai mata uang Indonesia dari jaman dahulu hingga sekarang. Yang penasaran dengan tempat penyimpanan uang atau brankas di Bank di sini bisa dilihat juga. Bangunan museum ini terdiri dari dua lantai, untuk informasi lebih jelasnya kita bisa melihat peta yang terletak di dekat tempat penjualan tiket.
Gambar di atas adalah Ruang Kasir Cina, ada sejarahnya kenaoa dinamakan demikian. Dulunya digunakan NHM untuk transaksi etnis Tionghoa di Batavia. Etnis ini dikenal sebagai pengusaha penghubung kamu Bumiputera dan masyarakat Eropa di Hindia Belanda. Mereka dikenal sebagai pekerja yang tekun dan uler dan ahli dalam berhitung dengan cepat menggunakan sempoa. Oleh karena itu lah banyak dari etnis ini yang bekerja sebagai petugas kasir. Menjadi petugas kasir jaman itu tidak semudah jaman sekarang, karena harus ada orang yang menjamin baik orang tua, saudara atau pejabat setempat. Penjamin tersebut tentu saja harus kaya raya karena pekerjaan ini berhubungan dengan keuangan.
![]() |
Mesin ATM |
Di salah satu sisi ruangan ada mesin tik dari masa ke masa. Jaman dahulu belum ada printer jadi untuk proses pencetakan harus menggunakan mesin tik. Anak-anak sempat bingung dengan alat ini, maklum lah saat ini yang mereka tahu adalah printer atau mesin foto copy. Kami harus menjelaskan dengan bahasa yang mereka mengerti. Untungnya ada mesin tik yang bisa dicoba jadi setidaknya mereka tahu cara kerja mesin tik tersebut.
![]() |
Aa serius mencoba mesin tik |
Masih banyak lagi sih barang-barang kuno yang sudah tidak digunakan lagi saat ini seperti mesin telex, stempel, kalkulator manual, mesin pencetak nomor rekening, dan lain-lain.
Selain barang-barang yang berhubungan dengan perbankan kita juga bisa melihat ruangan-ruangan yang ada di bank, seperti kamar khusus buku besar, brankas, ruang deposit box, bahkan peyimpanan emas.
Ini ruang deposit box, dari hal kecil ini kita bisa mengajarkan banyak hal pada anak-anak melalui kunjungan ke museum. Anak-anak bertanya tentang fungsi deposit box ini.
Kalau punya emas sebanyak itu wah sudah jati jutawan bahkan milyader ya :). Masih banyak hal menarik yang bisa dilihat dan dipelajari di museum Bank Mandiri ini. Sengaja tidak saya tampilkan semua foto-fotonya yuk ajak keluarga untuk melakukan wisata museum. Walaupun murah tapi ada muatan edukasinya. Nantikan kunjungan kami ke museum lainnya ya.
Alamat Museum Bank Mandiri
Museum Bank Mandiri
Jl. Lapangan Stasiun No. 1
Kota Tua, Jakarta Barat
Jam Buka:
Selasa - Minggu jam 09.00-15.30
Tutup :
Senin dan Hari Libur Nasional
40 Comments
Lihat-lihat joleksi museum yg semuanya berhubungan dengan duit, aku tuh jadi kepengen punya yang banyak Mbak Lia hahaha
ReplyDeleteAkujuga mau yang banyak supaya bisa jalan-jalan terus kaya mbak evi hehehe
DeleteEhhh...ada juga museum Bank Mandiri ya... Bisa belajar banyak hal kepada anak2 kita tentang keuangan ya Mba..
ReplyDeleteAda mbak, di sampingnya malah ada museum bank Indonesia
Deleteaku baru lewat ajah belum pernah masuk
ReplyDeleteayo dong masuk ajakin yayangnya
Deletetumpukan emas nya beneran gak tuh lid?
ReplyDeletekalo beneran mah bahaya atuh Man :)
DeleteWah, menarik ini jadi destinasi wisata kalo pas ngajak anak-anak ke Jakarta. :)
ReplyDeleteBtw, itu emasnya beneran nggak sih, Mbak? Tapi kayanya nggak mungkin beneran ya, kalo iya bisa gawat satu pengunjung bawa satu batang. Hahahaha.
hehehe andai beneran ya emas batangannya
DeleteMba Lid, apa ini cukup aman dikunjungi anak2 usia 5 tahun? Maksudnya barang2 nya tidak rentan kan? Khawatir lari2 malah rusak.
ReplyDeleteSering lewat tapi tidak pernah mampir, mau mampir sendiri takut hahaha. Makasih infonya ya.
Aman kok Des buat anak-anak, asal di awasi aja. Lagi pula beberapa barang terlindung di dalam kaca gitu kok
DeleteWah, jadi tahu mesin atm jadul mba.
ReplyDeleteMakasih sharingnya.
Kalau sekarang sudah canggih-canggih ya mbak
DeleteGak selamanya main ke museum itu membosankan ya mbak...jadi pengen ke museun juga
ReplyDeleteiya sesekali seru jug aloh main ke Museum
Deletewaaah emasnya berkilauan yaah, *mata berbinar binar
ReplyDeletebawaanya mau nyomot ya bun
DeleteBerkunjung di museum memang selalu seru. Anak sulungku sejak kecil senang banget main ke Museum Gajah yang di seberang Monas. Masih banyaaak museum lain di Jakarta yang harus dikunjungi.
ReplyDeleteTFS, Teh Lidya. 😻👍
Nah kemarin itu bingung mau ke museum gajah atau ke musuem mandiri dulu mbak
DeleteMuseumnya keren ya, mba Lidya. Pernah liat ada temen yang share foto prewed di sana :D
ReplyDeleteoh ya aku malah belum pernah lihat foto prawed di sana, seru jug akali ya foto di brangkas :)
Deleteiya yah.. belum pernah ajak anak-anak kesana, TFS yah Mbak..
ReplyDeleteseru kok banyak anak-anak yang berkunjung ke sana
DeleteWiiih Mbak Liiid, jadi teringat masa lalu dan bernostalgia sama mantan deh saya. Hihihi.. Mantan kantor maksudnyaa :D
ReplyDeleteoooh ini mantannnya Dani toh dulu, tapi enak yang skr dong Dan
DeleteItu emas batangan hanya replika ya Mba..hehehe, kalau asli mungkin udah bablas diambil pencuri ya..
ReplyDeletekalau asli astinya udah banyak yang memperebutkan ya :)
DeleteAku pernah kesini nih, pas ada belajar Batik. Tempatnya bagus dan di belakang ada tamannya. Cantik :D
ReplyDeletewah aku malah gak tau ada taman cantiknya Lia, kemarin anak-anak tertarik lihat barang-barang kunonya
Deletewah itu atm nya klasik sekali kelihatanya, sering ke kota tapi belum pernah mampir
ReplyDeletesuka deh datang ke tempat beginian apalagi sama anak-anak, tempat yang banyak edukasinya.
ReplyDeleteBank Mandiri ada museumnya juga to...
ReplyDeletewuihhhh seruuuu, numpang lewat mulu ke museum ini, belom pernah masuk, kalah deh sma Aa+ade :(
ReplyDeletePasti seneng anak2 diajak ke tempat ini, dapat ilmu, hati senang, pikiran fresh...
ReplyDeleteCalVin ganteng banget sih :D
ReplyDeleteWah tiketnya murah banget, asik ya ke museum bank gitu
ReplyDeleteWuah naksir emasnya, andai beneran yah hihhi :)
ReplyDeletetaun kemaren saya udah pernah ke sini tapi belom ditulis :)
ReplyDeleteih jadi penasaran...
Banyak poelajaran berharga jika kita mengunjungi museum.
ReplyDeleteTerima kasih infonya
Salam hangat dari Jombang
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya