Perlunya Pelaku Usaha Ultra Mikro Mengenal Literasi Digital

Perlunya Pelaku Usaha Ultra Mikro Mengenal Literasi Digital untuk merambah pasar lebih luas. Bicara tentang teknologi digital, saya jadi teringat dengan salah seorang teman yang bertanya gimana caranya supaya bisa berjualan di Instagram dan mendapatkan follower banyak. Dia ingin lebih banyak orang mengenal produk yang dijualnya supaya omset penjualannya meningkat. Maklum kondisi seperti saat ini dia tidak bisa menawarkan produknya di sekolah-sekolah maupun tempat nongkrong para mama yang menunggu anaknya sedang sekolah apalagi tokonya juga harus ditutup.

usaha ultra mikro


Apa Itu Usaha Ultra Mikro


Dalam keadaan pandemi seperti ini semua sektor mengalami perubahan dan penurunan termasuk para pengusaha mikro di seluruh Indonesia. Banyak yang mengalami penurunan pendapatan bahkan kehilangan pekerjaannya. Tidak sedikit dari mereka yang membutuhkan bantuan modal agar usahanya tetap berjalan.

Jenis usaha ultra mikro yang ada di Indonesia itu banyak contohnya pedagang kaki lima, atau pemilik kios di pinggir jalan dan lainnya. Di saat mereka membutuhkan modal usaha pastinya akan ditolak ketika mengajukan pinjaman ke bank karena tidak memenuhi kriteria. 

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) merupakan unit organisasi non eselon yang memberikan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Kelompok usaha ultra mikro ini saat ini dapat mengajukan pembiayaan kredit ultra mikro melalui Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) seperti PT Permodalan Nasional Madani, PT Pegadaian, dan lembaga lainnya.

Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) adalah program lanjutan dari program bantuan sosial menjadi kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang berada di lapisan terbawah yang belum difasilitasi perbankan. Umi memberikan pembiayaan maksimal Rp10 juta per nasabah dengan jangka waktu pengembalian 2 hingga 4 tahun.

Baca juga : 

Pelatihan Ultra Mikro


Pihak pemberi modal dalam hal ini PIP tidak mau dana yang diberikan habis dan sia-sia begitu saja karena kurangnya literasi digital pada pelaku usaha mikro tersebut. Seperti hal teman saya tadi, yang belum tau cara memasarkan produknya secara online.

Pelatihan Ultra Mikro Siap Online



Untuk itu PIP memberikan pelatihan bagi pelaku usaha mikro agar lebih mengenal dunia digital dan dapat menjalankan usahanya lebih luas lagi jangkauan pasarnya. Contohnya produsen ada teman yang berjualan Korean Garlic jika hanya memasarkan produknya di sekitar rumah saja pastinya penjualannya tidak sebanyak jika dipasarkan secara online, begitu pula dengan produk lainnya.

Mereka ini bukannya gak mau memasarkan produknya secara digital tapi kurang mengerti cara menggunakan sosial media. Untuk itu PIP mempunyai kewajiban meningkatkan kapasitas debitur UMi lewat pelatihan digital untuk meningkatkan kualitas pelaku usaha mikro.

Pelatihan ini dibuat karena sadar betul akan hambatan yang terjadi pada debitur UMi untuk berkembang. PIP pun menggandeng pihak lain yang berkompeten memberikan pelatihan pada pelaku usaha mikro.

Tiga hal penting untuk mengembangka metode pemasaran online bagi pengusaha UMi yang diberikan oleh Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia, yaitu :

✅ Social Media Handling 

Pelaku usaha diajarkan bagaimana memasarkan produknya melalui sosial media instagram dan menawarkan produknya di market place. Dua platform ini sudah banyak digunakan oleh pengusaha online. Untuk itu Pelaku usaha ultra juga harus mau berkembang dan mengikuti perkembangan digital

Connecting to Marketplace

Mentor membantu peserta memfasilitasi dan mengoptimalisasi pembuatan akun marketplace, google bisnis dan lain-lain. Melalui marketplace pelaku usaha bisa meningkatkan penjualan dengan lebih luas lagi pemasarannya.

Design Packing

Memasarkan produk secara online tidaklah cukup kalau tidak didukung dengan design packing yang menarik. Untuk itu PIP juga memberikan pelatihan pembuatan desain kemasan yang menarik dan menunjang penampilan produk yang akan dijual secara online. Biasanya pembeli menyukai design yang bagus dan menambah rasa percaya pada produk dan penjualnya.

Selain tiga hal tersebut peserta pelatihan diberikan materi mengenai fotografi produk yang menarik hingga menulis caption yang menarik pembeli. Nah, ini masih banyak penjual online kadang yang belum mahir menulis caption dan akhirnya menulis asal-asalan. padahal caption ini ibaratnya kunci utama dari informasi produk yang dipasarkan secara online selain foto.

Setelah mengikuti pelatihan literasi digital ini, diharapkan para pelaku usaha ultra mikro bisa lebih berkembang lagi menawarkan produknya di pasar yang lebih luas serta bisa mencukupi kebutuhan keluarganya di masa pandemi ini. Untuk teman-teman yang membutuhkan informasi mengenai pelatihan dan Pembiayaan Usaha Mikro bisa dilihat melalui akun istagram @PusatInvestasiPemerintah dan website https://umi.id/

Post a Comment

42 Comments

  1. Wah aku mau banget ini ikut pelatihan dari PIP, kebetulan lagi merintis usaha online yang sudah lama vakum. Jaman sekarang beda banget. Harus paham strategi dan menguasai promosi digital emang

    ReplyDelete
  2. Zaman sekarang tuh usaha di bidang apapun cenderung melalui online. Kalaupun banyak yang offline, biasanya merambah ke online juga. Bagi UKM tentu butuh pelatihan2 khusus untuk memasarkan jualannya. Desain, foto, caption dll harus menarik calon pembeli, sehingga bisa mencapai repeat order.

    ReplyDelete
  3. Pengusaha ultra mikro memang sudah seharusnya mulai melek dunia digital. Karena terlepas ada pandemi atau enggak, sekarang sudah zamannya.

    ReplyDelete
  4. Ternyata ada kategori usaha ultra mikro ya. Saya kira sampai pada mikro sja. Memang pedagang kaki 5 pun perlu mengetahui 3 jenis pengetahuan ini Social Media Handling, Connecting to Marketplace, dan Design Packing.

    ReplyDelete
  5. Pelatihannya lengkap ya mbak, jadi semua bisa dilakukan sendiri mulai desain sampai pemasaran.

    Beberapa teman disini ada yang sudah lebih maju, hanya saja semua pakai jasa orang lain yang pastinya nambahin biaya ya

    ReplyDelete
  6. Nah setuju kalau caption itu penting ya, karena pasti calon pembeli akan tertarik dengan caption yang bagus untuk menunjang foto produk mereka.

    Nah kan akupun setuju mbak kalau para pelaku usaha harus mengikuti kemajuan digital teknologi ya, secara dunia makin maju dan modern yg pastinya harus diikuti oleh semua lapisan masyarakat termasuk pelaku usaha. Emm kalau jasa kira kira bisa ga ya mbak. Dipromoin di marketplace juga seperti produk?

    ReplyDelete
  7. Awal 2020 aku berniat menjalani bisnis online, Teh. Eh Qadrullah ya, Bulan Februari-Maret dateng wabah. Jadinya aku ada dalam posisi untuk serius menekuni bisnis online yang aku rintis. Tadinya cuma berpikir buat ebrtahan hidup tapi ternyata lebih dari itu. Semoga teman-teman yang terdampak wabah jadi punya jalan rejeki lain lewat program ini ya

    ReplyDelete
  8. Bagi pengusaha di era digital spt ini memang harus punya kemampuan literasi digital ya mbak...
    Krn skrg bisnis online yg sedang berkembang

    ReplyDelete
  9. Dari waktu kapan saya nyari2 artikel seperti ini baru dapat disini, mau banget punya online...terima kasih mba.

    ReplyDelete
  10. Fakta juga mengatakan bahwa ada 4.5 milyar pengguna internet tiap hari.

    Artinya, media sosial adalah tempat berkumpulnya manusia, user, sumber trafik terbesar!

    Ini adalah peluang!

    Saatnya, kita harus jadi pemain, bukan penonton!

    ReplyDelete
  11. Ikutan seneng deh dengan program yang mendukung usaha ultra mikro seperti ini, jadi sudah ngga ada alasan lagi usaha ultra mikro ketinggalan jaman, karena literasi digital sudah semakin merambah kesegala usaha, jadi ya harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman ya

    ReplyDelete
  12. Untung pemberi dana lebih kreatif ya, Bund. Jadi dana yang diberikan lebih bermanfaat.

    ReplyDelete
  13. Jadi pengen ikut deh kegiatan pip biar dapat ilmu pemasaran digital..aku masih belajar sendiri mbak..

    ReplyDelete
  14. Bagus sekali ini...Kegiatan Pelatihan dan Pembiayaan Usaha Mikro oleh Pusat Investasi Pemerintah. Semoga setelah mengikuti pelatihan literasi digital ini, para pelaku usaha ultra mikro bisa lebih berkembang lagi menawarkan produknya di pasar yang lebih luas serta bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dan makin sukses usahanya.

    ReplyDelete
  15. baru aku dengar usaha ultra micro, Dari namanya sepertinya potensi akan lebih luas jangkauan sebab berbasis internet. Yuk semangat berwirausaha

    ReplyDelete
  16. Semoga dengan begini, para pelaku usaha mikro bisa semakin maju dan bisa mengikuti perkembangan digital ya

    ReplyDelete
  17. Zaman sekarang gtu lho ya kudu melek dunia digital, khususnya buat para pengusaha. Rasa2nya ini yang dibutuhkan supaya produknya makin dikenal masyarakat luas. APalagi masa pandemi gini yang utk promo offline aja kyknya bakalan msh susah.

    ReplyDelete
  18. Asyik nih kalau pengusaha kecil dapat pelatihan kaya gini. Makin paham literasi digital. Jadi bisa promo lewat online. Kan lebih luas jangkauannya

    ReplyDelete
  19. Di era digital gini emang lebih menguntungkan kalau produk atau jasa juga dipasarkan lewat media sosial. Pelatihan ini pasti bermanfaat banget untuk para pengusaha ultra mikro.

    ReplyDelete
  20. Skarang hampir zemua usaha dilakukan secara online. Dan ngebantu juga mba untuk penjualan :)

    ReplyDelete
  21. Di masa pandemi gini, pemasaran digital udah kayak kebutuhan buat pebisnis ya. Sayangnya ya gitu...masih banyak yang buta dengan ilmu ini. Pelatihan seperti ini sebaiknya lebih massif lagi. Pelatihannya digelar rutin kan?

    ReplyDelete
  22. Ya ampun, aku pengin banget bisa ikutan pelatihan kayak gini. Karena sekarang udah nyemplung di dunia perdagangan lagi, jadi pengin lebih maksimal dalam pemasaran digital. Sudah nyoba di shopee juga, cuma belum optimal. Masih kurang banyak produkku. Duh, ngarep dapat pelatihannya.

    ReplyDelete
  23. Waaah bagus banget ya Mbak Lidya program pemerintah ini. Bisa membantu para pengusaha ultra mikro agar lebih melek media sosial buat memasarkan produknya

    ReplyDelete
  24. Asyik banget ada pelatihan literasi digital seperti ini untuk para pengusaha...

    ReplyDelete
  25. Pelatihan yang penting banget untuk para pengusaha ultra mikro. Bisa menambah pengetahuan dan juga bisa mengembangkan usaha untuk terus maju dan survive.

    ReplyDelete
  26. Wajib banget di era sekarang para penjual mikro harus bisa marketing digital, menggunakan handphone lewat media sosial untuk melakukan pendapatan yg banyak

    ReplyDelete
  27. Baru tau istilah Usaha Ultra Mikro, teh..
    Senang sekali bahwa Pemerintah dengan cepat tanggap memberikan bantuan terkait masalah pembiayaan modal usaha dan pelatihan yang sangat dibutuhkan.

    ReplyDelete
  28. Pas baca ini aku terpikir sesuatu, Mbak. Aku harus praktik usaha. Akun IG jualan ada, lapak di marketplace ada, grup jualan di FB ada. Tapi duh ... semangat ini loh yang lep-lepan :(

    ReplyDelete
  29. Hmm media sosial memang lahan basah buat memasarkan produk
    Maka penting pelatihan yang bisa memaksimalkan media sosial

    ReplyDelete
  30. Perhatian pemerintah terhadap bisnis UKM memang luar biasa ya. Apalagi sekarang ada segmen yang lebih kecil lagi, yaitu ultra UKM.
    Wah bisa bertambah maju nih dunia usaha di Indonesia kalau yang mulai kecil-kecil sudah mendapat perhatian.

    ReplyDelete
  31. Masa seperti ini, penjualan melalui digital emang perlu ya untuk memperluas pasar.

    ReplyDelete
  32. Pelatihan semacam ini sangat positif sekali. Bisa untuk membantu pengusaha ultra mikro untuk meningkatkan skill digital, dan skill ini memang harus dipunyai oleh setiap pebisnis di masa sekarang

    ReplyDelete
  33. Zaman now jual apapun memang harus di-online-kan agar jangkauannya luas. Kadang saya amazing juga, tetangga saya jualan bakso juga online lho, dianter ke rumah-rumah. Sungguh luar bisa perkembangan digital marketing.

    ReplyDelete
  34. Sebaiknya memang pelatihan ngga hanya berhenti pada sharing ilmu aja. Tapi praktik yang berkesinambungan. Jadi misalnya gagal, ya perbaiki lagi siapa tahu ada yang belum pas. Kalau usaha berkembang kan yang untung pesertanya juga

    ReplyDelete
  35. Nah literasi digital ini lah yang bahkan bisa menentukan sukses tidaknya bisnis mereka ya Mba. Orang orang yang mau belajar dan bisa memasarkan produknya di social media dan melalui digitallah yang akan meraup buanyak keuntungan, terlebih di masa pandemi seperti ini.

    ReplyDelete
  36. Baru tahu aku Mbak Lid ada usaha ultra mikro, tapi salut dengan inisiatifnya. Yang penting social media beneran diberdayakan karena digital marketing ngaruh banget ke penjualan. Apalagi didampingi pengemasan produkya biar memikat. Bagus ini!

    ReplyDelete
  37. Bagus banget kalau PIP memberikan pelatihan terkait literasi digital buat pengusaha ultra mikro. Kan memang dibutuhkan banget skill ini di masa sekarang ini. Terlebih masa pandemi ya

    ReplyDelete
  38. asyik ya ada pelatihan kaya gini, diajarin dari awal, ada beajar foto produk juga, di era digital ini kan penting banget ya, menarik ecara vsiual biar lebih banjir order :)

    ReplyDelete
  39. program bagus nih, semoga dengan pelatihan dan pendampingan marketing digital ini, para pengusaha umkm dapat survive di masa pandemi

    ReplyDelete
  40. Iya ya, Mba.. masa pandemik begini kasian para pengusaha mikro. Pedagang kaki lima juga kan modalnya ga kecil, tapi kalau lesu begini ya harus cari jalan keluar utk mengikuti kondisi.

    ReplyDelete
  41. Usaha ultra mikro memang gak bs kalau cm keliling2 ajah. Selain capai, jumlah yg terjual.pun gak banyak. Kudu ada inovasi yg lain yaaa biar bs banyak yg terjual dan makin dapat membesar lagi usahanya

    ReplyDelete
  42. Memamg bagus ini program bantuannya. Apalagi era pandemi ini lagu hits banget bisnis online mak

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya