Review Buku Bahagia Bersama, Inspirasi Berbagi Kebahagiaan Tanpa Henti

Review Buku Bahagia Bersama, Inspirasi Berbagi Kebahagiaan Tanpa Henti. Saya dan keluarga memiliki hobi yang sama, yaitu berolahraga. Bahkan bisa dibilang family time atau waktu keluarga kami adalah saat olahraga bersama. Pagi dan sore hari biasanya kami isi dengan bersepeda atau lari keliling kompleks. Sesekali kami pergi ke lapangan atau arena olahraga di luar kompleks rumah. Bukankah hal yang menyenangkan melakukan kegiatan positif yang tak hanya membuat bugar, tetapi juga merekatkan hubungan? Selain dua alasan tersebut, bagi saya keluar berolahraga begini pun membuat saya melihat banyak dunia luar. Ada banyak hal yang saya temui. Hal-hal sederhana namun justru mengetuk pintu hati saya untuk melakukan sesuatu serupa.

Buku Bahagia Bersama



Bahagia ada di sekeliling kita


Ketika melihat senyum bahagia pedagang kecil yang dibeli dagangannya. Tukang sapu jalanan yang bernapas lega saat melihat pejalan kaki membuang sampah pada tempatnya. Motor yang bergandengan tanda salah satunya tengah dibantu menuju tempat pengisian bensin terdekat. Dan sejumlah aktivitas lainnya yang menunjukkan betapa sederhananya berbagi kebahagiaan itu. Momen-momen yang saya lihat tersebut, seolah memiliki vibes yang sama, tatkala saya bersantai di rumah sepulang berolahraga. Saat membaca lembar demi lembar pada buku berjudul Bahagia Bersama, hasil kolaborasi Kang Maman-Mice-JNE.

Review Buku Bahagia Bersama


Buku dengan sampul hasil karya Mice Cartoon yang khas itu memperlihatkan seorang kurir dengan teriakannya: "Pakeeet!!". Teriakan yang sudah pasti akrab di telinga kita semua, yang selalu kita nantikan kedatangannya. Meski sudah tahu pasti, setiap paket yang dikirim melalui JNE akan tiba di alamat tujuan sesuai lama pengiriman yang dijanjikan. Namun entah mengapa, selalu ada rasa bahagia ketika mendengar suara kurir tersebut. Ada kiriman dari orangtua di kampung sana, oleh-oleh khas suatu daerah yang dikirim oleh kerabat, atau mungkin pesanan saat berburu promo belanja online.


Review Buku Bahagia Bersama



Lebih dari sekadar aktivitas kirim dan terima paket melalui JNE. Kang Maman justru menulis banyak hal inspiratif tentang kebahagiaan dalam buku ini. Wujud bahagia itu sederhana bisa kita temukan dalam buku setebal 188 halaman tersebut. Tentang bagaimana Kang Maman melihat dan mengalami kebahagiaan atau orang-orang yang gemar melakukan kebaikan di sekitarnya. Kemudian dituangkannya dalam tulisan, dan dipercantik oleh sejumlah ilustrasi karya Mice.

Berbagi, Memberi, Menyantuni


Saat melihat sampul buku Bahagia Bersama, kita semua pasti akan langsung menebak bahwa di dalamnya termuat profil perusahaan JNE. Sepintas kita mungkin akan berpikir, isinya tak lain yakni sejarah, nama-nama pengurus, alamat kantor, layanan, dan yang lainnya. Nyatanya tidak, bisa dikatakan buku tersebut justru memuat sedikit sekali info mengenai perusahaan. Ah ini memang bukan tentang company profile, melainkan kita dibuat mengenal perusahaan itu justru dari apa yang telah dilakukannya. Apa yang orang katakan tentangnya.

Tak heran jika jurnalis senior sekaligus founder BenihBaik.com berkata, "setelah membaca buku ini, saya semakin memahami filosofi perusahaan JNE dan banyak belajar tentang nilai-nilai berbagi." Ya, nyatanya memang demikian. Banyak hal baik yang dapat kita petik dari buku terbitan Grasindo ini. Hal baik terkait tiga kata yang dijadikan syair kehidupan bagi mereka yang bekerja, berbakti, dan mengabdi di perusahaan itu. Tiga kata tersebut tak lain adalah: berbagi, memberi, menyantuni.

"Karyawan bukan bekerja untuk saya, tetapi bekerja bersama saya untuk mewujudkan mimpi bersama." -Mohamad Feriadi, Direktur Utama JNE

Sewaktu mengikuti Deklarasi Hari Bahagia Bersama yang dilaksanakan secara virtual, September 2021 lalu. Saya menyimak banyak hal yang disampaikan oleh narasumber. Mengingat apa yang mereka sampaikan pada acara itu, membuat saya kembali menyambungkan apa-apa yang termuat dalam buku ini. Bagaimana spirit berbagi telah ditanamkan sejak dulu oleh pendiri JNE, H. Soeprapto Suparno (alm), yang juga merupakan ayah dari Direktur Utama JNE, Mohamad Feriadi.

Nilai-nilai berbagi sudah lama dijunjung tinggi oleh JNE. Dalam setiap kegiatannya, JNE senantiasa melibatkan anak yatim dan kaum dhuafa. Lebih dari itu, didirikan pula sebuah yayasan bernama Yatuna sejak tahun 1970-an di daerah Jakarta Timur. Tak jauh dari sana, berdiri kokoh sebuah masjid bernama Soeprapto Suparno, tempat diselenggarakannya pendidikan TPA, tanpa memungut biaya sepeser pun.
Inspirasi Berbagi Kebahagiaan Tanpa Henti

Beberapa baris di atas sudah cukup menggambarkan bagaimana nilai-nilai berbagi itu mengalir deras di tubuh perusahaan JNE. Tapi kembali lagi pada yang saya bahas di awal, bahwa buku ini tidak sepenuhnya membahas JNE. Terbagi menjadi tiga bagian, kita bisa menemukan inspirasi berbagi kebahagiaan di setiap bagiannya. Mulai dari Berbagi Tidak Mengurangi, Tiga Serangkai, dan Cerita Juara. Menurut saya, teman-teman tidak papa jika membacanya tidak berurutan. Setiap bagian memiliki ciri khas kisahnya masing-masing.

Pada bagian berbagi tidak mengurangi misalnya, termuat sejumlah cerita yang dituliskan oleh Kang Maman. Tentang kebaikan-kebaikan yang menciptakan kebahagiaan bersama yang terjadi di sekitarnya. Bisa jadi kita mungkin pernah mengalami atau melihat yang sedikit banyak serupa dengan yang diceritakan. Demikian pula pada bagian Tiga Serangkai, meski ini adalah inti dari pembahasan mengenai profil perusahaan JNE. Namun kita bisa menemukan bagaimana sebenarnya rahasia mengapa perusahaan pengiriman dan logistik tersebut bisa eksis hingga sekarang. Kita bisa melihat bagaimana sosok-sosok hebat dan spirit yang tumbuh di balik nama besar JNE.

Terakhir, pada bagian cerita juara, kita dapat menemukan tulisan-tulisan yang merupakan hasil karya para pemenang lomba menulis yang diadakan JNE. Mereka berasal dari background yang berbeda, ada masyarakat umum, blogger, juga jurnalis. Dari tulisan mereka, kita mungkin bisa menarik benang merah. Terkait bagaimana besar kepercayaan para pelanggan terhadap perusahaan yang sebentar lagi memasuki usianya ke-31 tahun, pada 26 November 2021. Bagaimana tagline berbagi, memberi, dan menyantuni itu mengiringi tahun-tahun tumbuhnya JNE.

Tak terasa, saya sudah tiba di halaman akhir buku Bahagia Bersama. Tuntas membaca kisah-kisah sederhana sarat makna tentang bagaimana kebahagiaan itu tercipta. Saya jadi bersemangat untuk family time lagi, berolahraga bersama keluarga tercinta. Sembari melihat ke luar sana, belajar dan berusaha untuk terus melakukan kebaikan, tanpa henti. Seperti hal-hal baik yang saya temukan dalam buku ini. Semoga teman-teman begitu juga :)
 

Post a Comment

2 Comments

  1. Assalamualaikum, apa kabar mbak Lidya...sudah lama sekali ngak blogwalking. Semoga sehat selalu ya mbak

    ReplyDelete
  2. Wah..baru tau JNE usianya sudah 31 tahun. Keren emang nih value berbaginya.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya