Kurangi Kemubaziran Pangan, Ikut Selamatkan Bumi

Waktu belanja di pasar tradisional atau supermarket, sering gak memilah-milah sayuran atau buah-buahan sebelum membeli? Pastinya semua orang ingin mendapatkan bahan pangan yang terbaik dong. Tapi, pernah gak sih berpikir kalau bahan pangan yang tidak dipilih oleh pembeli ini bisa menyebabkan kemubaziran pangan dan bisa merusak bumi? Gimana sih caranya supaya kita bisa ikut kurangi kemubaziran pangan dan ikut selamatkan bumi? Simak penjelasannya pada postingan berikut!

Kurangi Kemubaziran Pangan



Asal Muasal Kemubaziran Pangan



Ternyata dari bahan pangan yang dijual di pasar tradisional maupun supermarket ini bisa menghasilkan sampah organik yang banyak setiap harinya. Bahan pangan organik maupun bahan pangan kering mempunyai masa kadaluarsa yang pendek, ketika tidak habis terjual maka akan menjadi sampah. Dari sinilah yang membuat Indonesia tercatat sebagai 3 negara di dunia sebagai penyumbang food waste terbesar.

Nah, kalau di pasar kita bisa melihat contoh kemubaziran pangan yang lebih besar, sebenarnya di dalam kehidupan kita sehari-hari juga sering ditemui kemubaziran pangan juga lho. Misalnya saat kita makan tidak habis maka akan menghasilkan food waste juga.

Pantas saja orang tua zaman dulu selalu berpesan makan secukupnya, nanti gampang tambah. Kalau makan harus dihabiskan. Ternyata kalau dirunut semuanya untuk kebaikan bersama juga terutama untuk menjaga bumi.

Saya pun jadi ingat salah satu lagu yang sering dinyanyikan di TK dulu yang berjudul Sebelum Kita Makan ciptaan Pak Kasur. Pada liriknya ada yang berbunyi: 
Banyak-banyak makan, jangan ada sisa
Makan jangan bersuara
Banyak-banyak makan, jangan ada sisa
Ayo makan bersama.

Ternyata sedari kecil kita selalu diajarkan untuk selalu menghabiskan makanan yang diambil. Pelajaran untuk saya dan kita semua saat mengambil makanan secukupnya saja dan harus bertanggung jawab menghabiskannya.

Membuang-buang makanan ini juga berkontribusi pada perubahan iklim yang sedang berlangsung. Bahan makanan sisa akan dibuang pada tempat sampah dan diambil truk sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir dan di sana sampah tersebut akan membusuk dan menghasilkan gas metana yang juga berpengaruh terhadap perubahan iklim.

Kurangi Kemubaziran Pangan Atasi Kelaparan


Di balik banyaknya kemubaziran pangan yang terjadi di Indonesia, bertolak belakang dengan masih banyaknya orang yang kelaparan dan tidak bisa mendapatkan akses bahan pangan dengan mudah karena kendala ekonomi.

Foodbank of Indonesia



Untuk mengurangi kemubaziran pangan ini bisa dimulai dari diri sendiri di rumah. Orangtua saya suka sekali mendaur ulang makanan yang sudah dimasak yang tidak habis dan diolah menjadi makanan lain.

Cara lain supaya kita bisa berpartisipasi dalam mengurangi bahan pangan yang terbuang adalah belanja dengan cerdas yaitu membeli bahan pangan sesuai kebutuhan supaya tidak ada sehingga akan terbuang dan banyak contoh lainnya seperti berbagi bahan makanan pada tetangga yang kurang mampu.


Fakta-fakta yang mengejutkan tentang food waste tersebut saya dapatkan sewaktu menghadiri buka puasa bersama dengan Foodbank of Indonesia (FOI) yang diadakan di Pasar PSPT Tebet. FOI sebagai yayasan non-profit yang bergerak di bidang sosial ini selalu memperhatikan gizi anak-anak Indonesia dan ikut serta mengurangi kelaparan serta memberantas stunting dan gizi buruk juga bertepatan dengan perayaan Hari Bumi Sedunia 2022 yang jatuh setiap tanggal 22 April.

Untuk mengurangi kemubaziran pangan, FOI tentunya tidak bisa bekerja sendiri, maka dari itu harus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak agar programnya bisa berjalan dengan lancar.

Bapak M. Hendro Utomo sebagai pendiri FOI yang hadir pada acara tersebut juga menggandeng PD Pasar Jaya di Pasar Tebet Timur dan Superindo untuk mengurangi kemubaziran pangan tersebut dengan menawarkan solusi hijau untuk menyelamatkan sisa makanan.

Dari para pedagang Pasar Tebet Timur dan superindo ini mereka mau memberikan bahan pangan yang masih layak dikonsumsi untuk dimanfaatkan kembali dan diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam pengiriman bahan makanan tersebut, FOI bekerjasama dengan JNE sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman dan logistik. JNE yang punya tagline selalu menghantarkan kebaikan ini ikut serta dalam menghantarkan bahan pangan ke masyarakat Indonesia yang membutuhkan untuk mengatasi kelaparan, di mana kelapan ini pun bisa mengakibatkan besarnya kasus stunting di Indonesia.





Post a Comment

0 Comments