Berapa banyak jaket yang kamu miliki? Tanpa disadari ternyata saya punya jaket dalam jumlah yang cukup banyak di rumah. Kalau dipikir-pikir saya dan jaket seperti sahabat yang tidak terpisahkan, kenapa demikian? Karena dalam kondisi apapun suka membawa jaket sesuai dengan aktivitas yang sedang dijalani. Apakah dari koleksi jaket yang saya miliki didapatkan melalui thrift shop preloved baju? Lanjut dulu baca postingan mengenai jaket berikut yuk!
Manfaat Jaket
Fungsi utama dari jaket biasanya untuk menahan tubuh kita dari udara dingin maupun panas. Tapi dengan seiring perkembangan zaman, saat ini jaket juga digunakan untuk fungsi lain dalam berbagai aktivitas yang sedang dijalani.
Mungkin teman-teman punya pengalaman dan kebiasaan yang berbeda kapan waktunya memakai jaket. Di sini saya akan bercerita penggunaan jaket dalam banyak aktivitas yang yang biasa dilakukan antara lain:
Naik Kendaraan
Jaket paling sering digunakan ketika seseorang berkendara sepeda motor, tapi banyak orang juga menggunakannya saat menggunakan moda transportasi lain termasuk saya. Naik motor hukumnya wajib pakai jaket apalagi ketika berkendara dengan jarak jauh, fungsinya untuk menahan angin supaya kita tidak kedinginan. Tapi, buat saya saat naik mobil, kereta api, kapal laut, maupun pesawat terbang biasanya saya selalu membawa jaket.
Jaket yang saya bawa tidak selalu digunakan dari rumah, melainkan untuk berjaga-jaga cuaca tiba-tiba berubah.
Pergi Keluar Rumah
Siapa bilang kalau jaket digunakan hanya untuk menutupi diri dari udara dingin? Jaket juga biasa saya gunakan ketika keluar rumah seperti ke toko, pasar maupun menjemput anak sekolah. Jaket yang digunakan pastinya bukan jaket tebal melainkan jaket tipis sebagai pakaian luaran saja. Banyak juga loh para mama yang menggunakan jaket untuk menutup aurat ketika ada tamu di rumah, maklumlah mungkin saja mereka sedang mengenakan pakaian rumah maupun daster.
Traveling dan Aktivitas Di Dalam Gedung
Kebiasaan mengenakan jaket lainnya adalah ketika saya melakukan traveling maupun beraktifitas di dalam gedung seperti sedang seminar, meeting maupun menonton bioskop. Meskipun jaket tersebut tidak sepenuhnya digunakan saat acara paling tidak saya sudah bersiap membawanya sehingga saat dibutuhkan tidak repot lagi mencari jaket dan liburan pun nyaman di cuaca dingin sekalipun.
Jenis Jaket Yang Perlu Dimiliki
Dari manfaat jaket tersebut di atas, ternyata masing-masing aktivitas punya jenis jaket yang berbeda. Saya sendiri juga kurang hapal ada berapa jenis jaket yang beredar di pasaran. Beberapa jenis jaket yang saya miliki di rumah antara lain
- Jaket Denim
Jaket yang terbuat dari bahan denim ini biasanya digunakan untuk menambah penampilan lebih gaya. Jaket denim bisa dipadupadankan dengan berbagai jenis pakaian baik untuk perempuan maupun laki-laki. Kalau saya biasa menggunakan jaket denim untuk menutupi pakaian bagian dalam tanpa lengan atau dress blouse maupun t shirt. Oh ya jaket denim ini banyak orang menyebutnya dengan jaket jeans, padahal jeans ini terbuat dari bahan denim dan warnanya pun beragam tidak hanya biru saja, melainkan ada coklat, merah, hitam dan lain-lain.
- Sweater
Jenis jaket lainnya yang saya miliki adalah sweater. Selain untuk menghangatkan tubuh, sweater juga bisa digunakan untuk mengubah penampilan dalam berbusana. Biasanya sweater didesain tanpa resleting maupun kancing dan tanpa topi.
- Hoodie
Hoodie juga merupakan jenis jaket yang saya sukai karena bisa dijadikan sebagai pakaian atasan. Hoodie biasanya ada penutup kepala atau tudung dan disertai kantung namun tidak memiliki resleting maupun kancing. Bahan hoodie juga beragam ada yang tipis maupun tebal.
- Jaket Track
Jaket track biasanya digunakan untuk berolahraga, tapi sebenarnya bebas aja sih mau digunakan untuk aktivitas apapun seperti untuk santai maupun hangout bersama teman. Menggunakan jaket track dipadukan dengan celana panjang maupun pendek dan sepatu sneaker bisa menambah rasa percaya diri karena penampilan jadi makin menawan.
Selain jenis-jenis jaket tersebut masih banyak lagi jenis lainnya seperti windbreaker, varsity, parka, blazer, kulit, boomer, cardigan dan lainnya.
Beli Jaket Dimana?
Tempat pembelian jaket yang saya miliki juga beragam kok, tidak harus di mal besar yang penting model dan warnanya disukai saja sesuai. Untuk kisaran harga jaketnya juga tidak harus yang mahal, beberapa jaket yang saya beli juga harganya cukup murah. Begitu Pula dengan brand dari jaket tersebut tidak ada kewajiban suatu brand tertentu yang penting cocok dan bagus saja.
Beberapa jaket saya beli di mal atau pusat perbelanjaan besar, namun beberapa juga saya beli di toko biasa saja. Seingat saya ada satu jaket yang saya beli preloved dari teman, kebetulan jaket tersebut masih bagus milik anaknya yang belum lama dipakai dan sudah sempit. Karena saya suka dengan warnanya dan modelnya serta tahu pemiliknya jadilah gak ragu lagi untuk membelinya.
Lalu bagaimana dengan jaket yang didapatkan lewat thrift shop? Secara sengaja belanja pakaian termasuk jaket melalui thrift shop belum pernah. Tapi, kalau diingat lagi ke beberapa tahun ke belakang kalau tidak salah tahun 2016-2017 saya beberapa kali membeli jaket branded dengan harga murah di sebuah toko yang ada di mal. Awalnya heran saja kok sebagus itu dengan brand besar harganya murah makanya saya tergiur juga hihihi. Ternyata ini toh yang namanya thrift yaitu membeli pakaian bekas bukan dari koleksi pribadi orang lain.
Aktivitas thrifting ini sedang menjamur belakangan ini, sampai-sampai para youtuber juga ikut membuat konten mengenai thifting. Kalau dari cerita mereka dan teman-teman yang pernah berburu pakaian thrifting mereka puas karena dapat barang bagus dengan harga murah kebanyakan sih dari luar negeri.
Menurut berita yang saya baca di beranda.co.id portal berita bisnis dan wirausaha ini menyebutkan bahwa bisnis thrifting ini sudah ada sejak lama sekitar tahun 80an dan 90an. Mungkin saja nama thrifting baru naik daun belakangan ini. Berita lainnya menyebutkan kalau pemerintah membuat larangan terhadap impor pakaian bekas, padahal banyak pedagang yang menggantungkan hidupnya dari berjualan pakaian bekas import. Alasan pelarangan tersebut karena akan mengancam industri tekstil di Indonesia dan untuk melindungi masyarakat dari kesehatan, lingkungan serta perekonomian.
0 Comments
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya