Desa Wisata Penglipuran adalah salah satu tujuan wisata Jelajah Gizi Bali beberapa waktu lalu. Desa wisata ini terletak di Kecamatan Bangli yang merupakan ikon desa wisata di Bali. Karena bentuk rumah yang ada disana harus tetap dipertahankan dan dilestarikan agar tidak punah.
Saat pertama lihat jalanan yang ada di desa Penglipuran saya langsung teringat dengan FTV yang suka saya tonton di TV. Kalau settingnya di Bali saya sering melihat lokasi ini, entah apakah desa Penglipuran yang dijadikan lokasi syutingnya atau bukan. Uniknya tiap rumah memiliki bentuk yang sama dan terdiri dari beberapa bangunan. Ada rumah utama, dapur, pura dan lainnya.
Keunikan lainnya adalah ada tempat yang dinamakan Karang Memadu, yaitu tempat dimana bagi pria Bali yang memiliki istri lebih dari satu. Maka si pria ini harus pindah dari rumah dan menempati karang memadu. Secara otomatis diasingkan atau di usir. Sampai saat ini sih katanya Karang Memadu masih kosong.
Saat berjalan melintasi salah satu rumah saya menemukan tumbuhan yang berbentuk unik dan lucu. Buahnya berawarna orange. Saya sempat bertanya nama tanaman tersebut adalah Terong Susu. Bentuknya menyerupai puting susu sapi. Baru pertama kali saya melihat tanaman ini.
Bentuknya unik dan lucu bukan. Sayang sekali saya lupa bertanya apakah buah ini aman dimakan atau tidak.
Kalau ingin bermalam di desa wisata Penglipuran sudah disediakan Home Stay. Jadi tamu tidak dibuat special semua sama seperti penduduk desa tersebut. Yang saya sukai adalah tiap rumah mempunyai pintu gerbang yang saling berhadapan. Foto di bawah ini adalah pintu gerbang dan pemilik rumah nomor 21 yang saya kunjungi.
Perngunjung yang datang ke desa wisata Penglipuran sudah ditentukan rumah mana yang akan dikunjungi. Jadi setiap rumah bergantian untuk dikunjungi. Tiap rumah juga berjualan kerajinan khas Bali serta minuman Jamu yang bernama lolohan yang terbuat dari daun cem-cem.
Udaranya yang dingin dan sejuk, asyik juga ya kalau saya bisa menginap di sana. Sayang sekali kunjungannya terlalu singkat. Tapi sudah memberikan kesan dan pengalaman yang luar biasa saat berkunjung kesana.
Keunikan lainnya adalah ada tempat yang dinamakan Karang Memadu, yaitu tempat dimana bagi pria Bali yang memiliki istri lebih dari satu. Maka si pria ini harus pindah dari rumah dan menempati karang memadu. Secara otomatis diasingkan atau di usir. Sampai saat ini sih katanya Karang Memadu masih kosong.
Saat berjalan melintasi salah satu rumah saya menemukan tumbuhan yang berbentuk unik dan lucu. Buahnya berawarna orange. Saya sempat bertanya nama tanaman tersebut adalah Terong Susu. Bentuknya menyerupai puting susu sapi. Baru pertama kali saya melihat tanaman ini.
Bentuknya unik dan lucu bukan. Sayang sekali saya lupa bertanya apakah buah ini aman dimakan atau tidak.
Kalau ingin bermalam di desa wisata Penglipuran sudah disediakan Home Stay. Jadi tamu tidak dibuat special semua sama seperti penduduk desa tersebut. Yang saya sukai adalah tiap rumah mempunyai pintu gerbang yang saling berhadapan. Foto di bawah ini adalah pintu gerbang dan pemilik rumah nomor 21 yang saya kunjungi.
Perngunjung yang datang ke desa wisata Penglipuran sudah ditentukan rumah mana yang akan dikunjungi. Jadi setiap rumah bergantian untuk dikunjungi. Tiap rumah juga berjualan kerajinan khas Bali serta minuman Jamu yang bernama lolohan yang terbuat dari daun cem-cem.
Udaranya yang dingin dan sejuk, asyik juga ya kalau saya bisa menginap di sana. Sayang sekali kunjungannya terlalu singkat. Tapi sudah memberikan kesan dan pengalaman yang luar biasa saat berkunjung kesana.
26 Comments
Terongnya lucu ya bentuknya. Mungkin bisa dimakan hanya bentuknya aja yg beda Mbak *sok tahu* :)
ReplyDeleteKeren konsep desa wisatanya ya Mbak Lid..
ReplyDeleteBuahnya unik yah bentuknya gak beraturan gitu
ReplyDeleteMungkin tiap desa kudu bikin karang memadu ya wkwkwkkkk
ReplyDeleteTampak tenang dan damai. Berhari hari pun betah ya Mak
ReplyDeleteSaya pernah 3 kali ke Bali tapi belum pernah ke desa wisata ini
ReplyDeleteSemoga lain kali bisa jalan2 santai lagi
Terima kasih artikelnya yang menarik dan informatif
Salam hangat dari Surabaya
Ini baru desa wisata yg sesungguhnya. Sekarang banyak yg ngaku2 desa wisata padahal pengelolaannya belum maksimal. Jadi pengen ih main2 kesana juga
ReplyDeleteWah, kalo semua pelaku poligami dan anak istri dipaksa tinggal adi karang memadu, bisa muncul desa poligami tuh mbak. hehehehe
ReplyDeleteAku belom pernah ke sini. Terlihat teduh banget
ReplyDeleteitu terongnya asli? AKu pikir selama ini cuma hiasan doang.. jadi hasil imajinasi para seniman gitu... ternyata ada beneran ya? lucu ih bentuuknya
ReplyDeletewah,unik ya mbak,baru dneger juga yang terong susu..
ReplyDeleteDesa Panglipuran yang bikin kangen ya Jeng, rapi bersihnya.
ReplyDeleteBentuk dan warna terongnya unik. Baru pertama kali liat yg model kayak gitu.
ReplyDeletebtw jamu lolohan itu pait gak mbak? hehehe
Widiih, ada tempat spesial buat pria poligami, ya. Istilah tempatnya unik. Begitu juga dengan terong susunya. :)
ReplyDeletebener kan yang sering ada di FTV...memang tetp dilestarikan ya Mbak, agar bentuk dan suasananya seperti aslinya. Duh kalau dingin dan sejuk mah, destinasiku nich, diajak ya aku kalau ke sana lagi :0
ReplyDeletebuah yang orange itu unik banget emang ya... hehehe
ReplyDeleteDesa pengiluran di Bali yang merupakan tempat wisata edukatif dan budaya yang sangat mengasyikan
ReplyDeletePengen bgt ke situ, desanya bagus dan msh terjaga keaslian budayanya,keren.
ReplyDeletedesa Penglipuran tampak asri, sejuk, tertata rapi dan tenang ya mbak... :)
ReplyDeleteBuah terong susu itu bentuknya unik sekali ya. Sama nggak sih dengan terong yang biasa kita makan?
ReplyDeleteterong susu..baru denger aku mbak...
ReplyDeleteHaduuhh, pengen ke sini. Jauh nggak ya dari dari bandara Ngurah Rai?
ReplyDeleteehm..jadi sudah ada pengaturan ttg kunjungan ke rumah2 warga sana ya mbak
ReplyDeleteadat istiadatnya masih kental , jadi tentunya tidak boleh sembrono atau aneh-aneh , bisa berabe :D
ReplyDeletemenarik tuh pohonnya. mudah dibudidayakan nggak ya?
ReplyDeleteTerongnya lucu banget, belum pernah lihat, di jawa belum ada kayaknya ya?
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya