Melihat gambar rumah dengan dinding batu bata merah tanpa plester di atas unik juga ya. Kalau jaman dulu rumah dengan dinding tanpa plester seperti itu identik dengan rumah yang belum selesai pembangunannya, atau bisa jadi dana si pemilik rumah kurang untuk melakukan plesteran pada dindingnya. Tapi kalau saat ini malah banyak yang menggunakan dinding bata merah tanpa plester untuk kesan unik. Meski tidak diseluruh ruangan, ada yang menerapkannya pada satu ruangan khusus saja. Semua sesuai selera pemilik rumah.
Ternyata model rumah dengan batu bata merah tanpa plester ini disebut juga ide batu ekspose. Rumah terkesan ramah lingkungan, hemat biaya, dan klasik. Asal benar penempatannya cukup indah kok rumah dengan model seperti ini.
Tapi kalau buat saya sih lebih suka dinding dengan plester kalau dibagian dalam rumah, apalagi dikamar. Terkesan terang aja, walau bisa sih dipasang lampu yang terang. Hihihi ketauan saya agak-agak penakut ya. Bayangannya kaya rumah lama tanpa penguni, efek sering nonton film horor nik h kayanya. Padahal sih kenyataannya keren dan unik ya.
Waktu melihat-lihat Rumah Dijual di Bandung saya jadi iseng melihat penampakan dindingnya terbuat dari apa. Selain bata merah ada pula rumah yang menggunakan batako, dan bata press atau yang biasa disebut dengan hebel. Pembeli harus teliti juga saat akan membeli sebuah rumah, karena masing-masing orang punya kesukaannya akan dindin rumahnya.
Masing-masing bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri. Harga bata merah yang lebi murah dibandingkan hebel tetapi diperlukan bahan perekat yang lebih banyak dibandingkan hebel. Kalau hebel mempunyai perekat khusus tapi tidak sebanyak bata merah. Nah kalau bata merah ini kebanyakan ukurannya kecil dibandingkan hebel. Jadi saat pemasangan hebel lebih mudah, rapi dan cepat namun butuh keahlian khusus dalam pemasangannya. Tampak ahli ya saya heheeh padahal sih itu saya sempat tanya-tanya pada tukang di rumah saat melakukan renovasi.
Sebagai pemilik rumah boleh dong kita tahu kelebihan dan kekurangan bahan yang digunakan untuk pembangunan rumah. Maunya kan yang kuat supaya rumah nyaman ditinggali dan dana yang dikeluarkan terjangkau.
21 Comments
Unik juga ya Mba..ada rumah dinding bata tanpa diplester.. Tapi menurutku bagian dalamnya tetap harus diplester biar lebih rapi dan nyaman ya Mba..
ReplyDeleteiya mbak biar lebih rapi, tapi ada orang yg suka tidak diplester juga unik katanya
DeleteSaya juga suka mba lid.. tapi bingung aplikasiinnya di rumah :)
ReplyDeleteiya harus renov ulang kalo rumahku sih hehehe
DeleteBata merah bagus juga, tapi beban yang diberikan pada bangunan lebih berat dan juga membutuhkan perekat yang banyak. Itupun belum ditambah dengan cara pengerjaannya yang harus teliti dan tukangnya harus benar-benar di awasi agar tidak asal-asalan dalam mengerjakannya.
ReplyDeletewah ini ahlinya ya :) kalau tukangnya kurang ahli malah bahaya ya
DeleteIya, di sini belum booming pake bata aja. Eh btw, aku jualan batu bata juga lho, buatan sendiri. Wkwkwkw
ReplyDeleteiya soalnya ini selerea orang beda-beda sih ya
DeleteHebel ini yang seperti batako tapi ukuran lebih panjang ya mbak? Kalau menurut saya lebih puas pakai bata merah karena bahannya tebal dan justru banyak perekatnya supaya lebih kuat. Tapi biaya jadi mahal ya mbak? Memang sih hari gini kita harus pandai-pandai berstrategi supaya dengan keluar biaya murah tapi dapat kualitas bagus ya mbak Lidya :)
ReplyDeleteiya lebih panjang dan ringan mbak
DeleteWaah, anak sulungku pengen rumah model gini, bata ekspose ya. Katanya ntar kalo udah kerja, mau nabung dan bikin rumah model bata ekspose, hihii
ReplyDeleteAamiin mbak, semoga terlaksana ya punya rumah seperti ini
Deleteemang unik ya, terlihat artistik
ReplyDeleteiya mbak
Deleterumah dengan dinding bata merah ini memang unik Mbak Lid :)
ReplyDeletetapi saya sama seperti Mbak Lidya yang lebih suka dinding rumahnya diplester :)
sip sip.. cari deh,
ReplyDeleterumah kayak gini tuh seperti di England ya
Bata merah emang lucu banget ya mba. Old school tapi keren, i love vintage ^^ apalagi yg gambarnya kaya gitu, tapi di sini tahan ngga yah sama cuaca panasnyaaa
ReplyDeleteBagus banget ternyata dinding begituan, lebih terkesan hemmm....spt rumah zaman dulu... dapurku masih berbata merah tp kok ngga se apik itu ya...
ReplyDeleteaku suka susah belokin kepala kalau lihat rumah pakke bata merah gini mbk lid, soalnya kelihatan artiatik bgd gitu
ReplyDeleteRumahnya unik juga ya model gini :)
ReplyDeleteSaya senang tembok natural begitu. Tapi di Bogor nggak cocok, kena hujan jadi rontok semennya. Dak saya sering kebagian sampah pasir dari tetangga,akhirnya atap saya sering bocor.
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya