Tips Dasar Merencanakan Keuangan Agar Dompet Aman

Tips Dasar Merencanakan Keuangan Agar Dompet Aman. Selama WFH di masa pandemi banyak orang mengalami perubahan keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran. Dalam hal pengeluaran ada yang lebih irit dan boros.

merencanakan keuangan

Dalam kondisi seperti ini kita juga harus selalu menjaga kesehatan dengan konsumsi makanan bernutrisi dan olahraga teratur. Ngomongin soal olahraga, bersepeda saat ini sedang tren dilakukan oleh banyak orang. 

Nah, di sini ujian mulai keluar :) Perlu gak sih beli sepeda baru untuk olahraga? Kalau memang butuh boleh-boleh aja kok, asal gak merembet belanja pernak pernik lain yang tidak dibutuhkan. Sudah punya sepeda baru, kok gak punya sepatu, baju atau topi misalnya. Hal seperti ini yang sebaiknya harus direm kalau kita mau hidup lebih hemat. Olahraga itu gak perlu yang mahal semua harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Hidup sehat itu gak harus boros! 

Betul juga sih apa yang dikasih tau oleh Dipa Andika pada Fun Talk bertema "Dompet Aman Keluarga Nyaman" yang dilaksanakan di IG live @homecreditit Rabu (2/9) lalu. Kalo gitu saya pakai sepeda hadiah doorprize aja dulu gak usah beli yang baru hihihi modus mau belanja langsung direm.





Waktu Yang Tepat Untuk Menahan Diri


Menurut Dipa Andika, selama WFH ini sebaiknya kita menganalisa lagi neraca keuangan sebelum dan selama pandemi apakah ada perubahan?

Dari sini kita mengetahui pengeluaran apa saja yang gak perlu selama ini dan harus dilakukan perbaikan serta evaluasi lagi. Tidak bisa dipungkiri memang gaya hidup kadang lebih mahal dari pengeluaran sebenarnya. Saat ini lah waktu yang paling tepat untuk menahan diri dari segala sesuatu yang membutuhkan dana karena kita tidak tahu pandemi ini akan berlangsung sampai kapan.

Coba deh perhatikan sekarang di mana-mana banyak promo diskon baik secara online maupun offline. Wajar aja itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha untuk kelancaran usahanya. Tantangan buat kita apakah tergoda dengan promo yang diberikan. 

Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Dipa juga bilang kita bisa memanfaatkan diskon yang ditawarkan asal sesuai dengan kebutuhan bukan karena mumpung diskon. Contoh sederhana saat sekolah memberlakukan diskon pembayaran SPP jika dibayarkan secara langsung satu tahun. Promo seperti ini bisa digunakan karena bagaimanapun juga SPP tetap dibayarkan tiap bulannya, dengan catatan kita punya dana tersebut bukan mencari pinjaman terlebih dahulu karena saat ini waktunya untuk meniadakan utang.



Tetapkan Target dan Miliki Mimpi

Tiap orang itu harus punya mimpi dan target dengan demikian memiliki rencana di masa depan. Meskipun dalam kondisi pandemi gak ada larangan untuk bermimpi, tapi sesuai dengan kemampuan pastinya.
Punya Target dan List supaya tidak tergoda
Target di sini gak hanya berhubungan dengan keuangan saja ya, tapi juga hal lain misalnya kesehatan dan upgrade diri.

Target dan mimpi tiap orang pastinya berbeda, mereka yang masih single, sudah berkeluarga dan mempunyai anak. Kalau target saya ke depannya adalah menyiapkan dana pendidikan anak yang akan masuk kuliah. 




Untuk mencapai target dan mimpi tersebut kita harus mengatur keuangan dengan baik supaya bisa mencapai hasil yang maksimal. Saya jadi teringat dengan kalimat yang disampaikan Dipa Andika pada talk show offline sebelumnya yaitu "Jangan Gimana Nanti, Tapi Nanti Gimana"

Kalau kita berpatokan pada kalimat gimana nanti artinya belum punya persiapan dong. Gimana bisa membayar uang kuliah anak nantinya kalau tidak disiapkan dari sekarang. Teman-teman juga punya mimpi lain yang harus diwujudkan bukan?

Merencanakan Keuangan Di Masa Pandemi


Selama pandemi ini kita juga harus punya tujuan keuangan ke depan untuk menggapai mimpi yang dimiliki sesuai kemampuan. Pada dasarnya perencanaan keuangan di masa sekarang dan kapan pun sama saja, tinggal kitanya mau atau tidak menjalankannya dengan disiplin.

bagaimana cara merencanakan keuangan selama pandemi



Berikut ini cara menyiapkan keuangan di masa pandemi yang harus kita terapkan supaya tidak ada rasa khawatir ke depannya.

Siapkan Dana Darurat


Dalam kondisi normal saja dana darurat harus disiapkan apalagi saat ini. Normalnya dana darurat itu besarnya sebanyak 6 bulan pengeluaran tetap setiap bulannya. Atau lebih baik lagi 6 kali dari pendapatan setiap bulannya.

Banyak orang yang kehilangan pekerjaan, di saat inilah dana darurat tersebut dibutuhkan. Tapi, selalu gunakan dana sesuai dengan pengeluaran rutin biasanya jangan melebihi, malah kalau bisa lebih hemat.

Catat Pengeluaran


PR banget buat saya juga nih pencatat pengeluaran, kadang ingat kadang lupa. Kuncinya sih disiplin tidak menunda pencatatan. Mencatat pengeluaran lebih mudah di aplikasi atau notes di ponsel dibandingkan di buku, untuk menghindari lupa membawa buku catatan tersebut.

Manfaat mencatat seluruh pengeluaran sekecil apapun adalah agar mengetahui banyaknya pengeluaran bulanan dan bisa mengurangi pengeluaran yang tidak penting ke depan dan dananya tersebut dapat dialokasikan sebagai tabungan atau investasi masa depan.


Jangan Menambah Utang


Agar pengeluaran tidak terus bertambah maka kita harus meminimalkan utang dan jangan menambah utang lagi kalau gak mau kesulitan dalam pembayaran. Gimana mau menambah tabungan atau dana darurat kalau terus menambah utang. Jika masih ada utang lanjutkan pembayaran hingga lunas dan jangan menambahnya lagi.

Kembali lagi ke gaya hidup dan hidup hemat adalah salah satu trik untuk tidak menambah utang. Selalu bersyukur dengan nikmat yang ada terlebih dahulu..

Investasi Long Term


Jika sudah mempunyai investasi jangka panjang sebelumnya, gak usah dihentikan karena investasi ini juga bermanfaat untuk mimpi masa depan misalnya untuk biaya sekolah anak. Kalau masih punya penghasilan tetap dan ada budget saat ini saat yang tepat untuk berinvestasi selagi murah harganya.

Pesan Dipa Andika sebelum mengakhiri Fun Talk adalah selama pandemi ini jangan panik tapi waktunya untuk refleksi diri mengenai apa saya yang terjadi di belakang dan di depan. Mulai lebih disiplin mempersiapkan keuangan dan jangan pernah menunda. Yang terakhir selalu alokasi keuangan sesuai dengan kebutuhan.

Semoga bermanfaat ya tips cerdas financial yang sudah dibagikan buat saya juga teman-teman.

Teman-teman juga bisa ikutan Fun Talk lainnya lho yang tayang setiap hari Rabu di IG Live @homecreditid . Tunggu aja tips menarik apa yang akan dibagikan oleh pembicara berikutnya.
#AyoMajuBersama⁣⁣ #homecreditid

Post a Comment

57 Comments

  1. Suamiku banget ini mbak lid, udh punya sepeda pengen ganti gigi sepeda, ganti rem, mau beli baju sepeda kembaran. Malah jadi banyak pengeluaran, harus bisa mengontrol emotional kita untuk tidak kepincut beli ini itu. Supaya keuangan bisa terkontrol.

    ReplyDelete
  2. Wah iya jangan nambah utang lah yg ada gimana bayarnya kan ya. Alhamdulillah investasi jadi makin banyak selama pandemi ini. Jadi belajar investasi juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setujuuu... banyak yang makan aja sulit ya, sebaiknya tidak menambah beban utang keluarga. Lebih baik sisihkan uang untuk ditabung atau berinvestasi.

      Delete
  3. yup. masa pandemi ini bisa digunakan untuk refleksi diri dan evaluasi masa lalu

    ReplyDelete
  4. "Jangan Gimana Nanti, Tapi Nanti Gimana"

    Mantra ini yg harus senantiasa didengungkan ya Mba
    Dana darurat dan investasi jelas super penting bangeeettt!

    ReplyDelete
  5. Bagian catat pengeluaran nih yang susah. Biasanya dipakai jajan jajan aja. Terus pas mau direkap, tadi duitnya buat apa aja ya? ealah udah lupa wkwkwkw.

    Jangan gimana nanti, tapi nanti gimana. Hmmm gitu yaa..ok ok noted~

    ReplyDelete
  6. Dompet aman, keluarga nyaman. Terus "Jangan Gimana Nanti, Tapi Nanti Gimana" harus selalu diingat nih biar gak bocor di mana-mana keuangannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhuhu iyaa..saya tuh paling sering bocor di urusan grab atau gofood. Paling ga kuat sama urusan jajan. wkwkwk

      Delete
  7. Dana darurat besarnya 6 bulan pengeluaran tetap setiap bulannya ya. Noted. Makasih sharing-nya, Mbak.

    ReplyDelete
  8. Selama pandemi ini, bisa menahan diri sih, asal nggak buka aplikasi marketplace hahaha.
    Banyak yang dikepengenin, tapi saya terlalu banyak mikir, lalu ujung-ujungnya uang kepake juga :D

    Namun yang pasti memang sebisa mungkin jangan nambah hutang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mbak, lebih baik gak buka aplikasi marketplace dulu, supaya keuangan tetap aman hihihi

      Delete
  9. Wah kak Dipa ya narsumnya ah jadi kangen event beliau deh. Btw emang dana darurat tuh penting banget yes aku termasuk salah satu orang yang terbantu dg adanya dana darurat di masa pandemi saat ini.

    ReplyDelete
  10. Setuju banget Mbak Lid, basic pengelolaan / perencanaan keuangan mau masa pandemi atau engga memang sama aja. Yang paling susahnya itu istiqomah hihihi....

    ReplyDelete
  11. Paragraf ketiga mencubitku mba Lia..haha. Lagi menimbang-nimbang beli sepeda baru atau pakai punya kakak saja.
    Thx mba Lia..

    ReplyDelete
  12. Nah, seperti ini emang perlu ya, bagaimana kita mengatur keuangan selama pandemi, makasih ilmunya ya mas.

    ReplyDelete
  13. Masa Pandemi ini memang kerasa banget terutama keuangan. Kalau diturutin keinginan yang nggak ada habisnya, jebol lah anggaran 😁

    Aku nih sempat kalap pas ada promo properti foto 🙈🙈 jangan lagi deh, sekarang harus bener2 teliti urusan pengeluaran

    ReplyDelete
  14. Harus semakin cermat membedakan mana kebutuhan dan keinginan, ya. Seringkali sebelum ada pandemi suka jadi berasa sama aja. Asalkan ingin langsung dibeli. Padhaal sebetulnya gak perlu-perlu amat

    ReplyDelete
  15. Harus makin disiplin merencakan keuangan ya
    Apalagi selama pandemi ini

    ReplyDelete
  16. WFH ini emang banyak banget pengeluaran, Bund. Sepakat sih berapapun duit yang dikeluarkan tuh dicatet biar ngga merasa kehilangan uang padahal udah dipakai buat beli perabotan online. wkwkwkwk

    ReplyDelete
  17. Pandemis memang memberhentikan bisnis yang abru muncul di awal bulan Maret. Apalagi keuangan juga harus bener-bener diatur agar bisa tetep bertahan untuk para pebisnis muda. Perencanaan keuangan yang tepat memang menjadi sebuah solusi yang harus dijalankan pada masa pandemi ini. semoga pandemi segera berakhir :D

    ReplyDelete
  18. Nah bener banget antara kebutuhan dan keinginan ini kadang beti. Ga bisa ngebedain apalagi kalo jarang2 lagi promo, kalaaap..

    ReplyDelete
  19. uang memang sesuatu yang sangat penting, bisa menjadi lawan atau kawan, tergantung kita dalam mensiasati. Investasipun sekarang sudah berkembang bukan hanya emas dan property.

    ReplyDelete
  20. Udah punya niat ikutan IG live dari homecreditid, tapi malah kelupaan melulu. Next time pasang alarm, deh!

    Asyik ngobrolin keuangan dengan Dipa Andika, bahasan serius dibawakan dengan santai dan humoris

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bahasan keuangan oleh Kak Dipa memang seru, terutama ketika membahas latte factors, kebiasaan kecil yang bisa membuat pengeluaran membengkak hihihi

      Delete
  21. Iyess setuju banget sama mas dipa nih, jangan panik tapi tetap waspada ya.. karena pandemik ini kita ngga tau sampai kapan.. selaim berhemat tentu juga harus lakukan beberapa hal seperti mencatat pengeluaran yaaa.. yang kadang kadang sering banget dilupakan huhu

    ReplyDelete
  22. Saya sampai bolak balik, perasaan ini udah?
    Ealah ternyata topik bahasannya sama dengan punya Mbak Dessy. Soal funtalk ya...

    Kalau ga pintar mengatur keuangan, sementara usaha banyak yg macet sebenarnya bisa jebol keuangan rumah tangga ini. Karena itu mengatur keuangan sebaiknya dicermati lagi ya

    ReplyDelete
  23. Jangan menambah utang...Bener banget deh. Alhamdulillah, cicilan lunas bulan Juli kemarin. Dah...stop, engga nyicil apa-apa lagi deh. Aman...nabung aja

    ReplyDelete
  24. Waktu yang tepat untuk menahan diri emang bener banget mbak apalagi masalah keuangan di masa pandemi harus sabar gak boleh kalap.

    ReplyDelete
  25. Sumpah bener2 harus tahan godaan ketika pandemi spt skrg ini ya kak, soalnya promo diskonan banyakkkkkk banget.... bisa2 jebol tabungan mah klo gak bs manage keuangan hehe, dan fianancial planning itu sangat dibutuhkan yess bagi kita.

    ReplyDelete
  26. Mencatat pengeluaran sudah, menyiapkan dana drurat dan investasi long term nih yang belum. Semoga saja bisa memulainya segera.

    ReplyDelete
  27. Aku yang masih kadang sembrono nggak nyatet mba Fit. Padahal kan peting banget ya. Makasih tipsnya mba Fit, semangat kita untuk tidak boros. Pandemi luar biasa bikin keuangan menipis

    ReplyDelete
  28. harus pintar - pintar ya kita sekarang Lia...memang ngga gampang tapi pasti bisaaa

    ReplyDelete
  29. salah satu hal yang dilakukan selama pandemi adalah tidak menambah hutang tapi mengerahkan usaha untuk menambah usaha atau penghasilan sampingan mbak.

    ReplyDelete
  30. semangaat untuk selalu menyelesaikan kewajiban hutang piutang dan juga semangat untuk menabung yaaa Lia

    ReplyDelete
  31. thanks atas tipsnya. penting bgt merencanakan keuangan pas pandemi kyak gini.. biar tetap hemat apalagi bila keuangan paspasan

    ReplyDelete
  32. Sesungguhnya memang godaan banget untuk menggunakan uang lebih.
    Aku terutama ke jajanan, kak..
    Suka bocor alus gituu..

    ReplyDelete
  33. Punya dana darurat itu bermanfaat banget saat kita nggak ada penghasilan sama sekali. Cuma yang nyesel nggak kulakukan itu mencatat pengeluaran. Karena merasa duitnya ada yang dipake aja terus padahal evaluasi itu penting supaya nggak bingung duitnya habis buat apa aja. Dan jadi bisa nabung.

    ReplyDelete
  34. Akhir-akhir ini, aku tuh boros banget. Serius deh malah kebanyakan pengeluaran selama di rumah aja,sepertinya memang konsumsi jajan di luar dan pesan online makin sering makanya begitu. Saat pandemi gini memang uda makin harus deh punya dana darurat dan kesehatan ya agar suatu hari nanti saat dibutuhkan uda gak buat galau lagi kalo uda terencana keuangannya secara tepat.

    ReplyDelete
  35. Bener banget kak, kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan belaka. Kalau misalkan kita terlalu banyak membeli barang yang sebenernya cuma keinginan kita doang dan bukan kebutuhan, pastinya bakalan buat kita jadi merugi nantinya.

    ReplyDelete
  36. Beneran nih, pandemi membuat kita berubah pada banyak aspek ya. Aku walau ASN yg terhitung aman secara finansial tetap aja harus kencengin ikat pinggang. Namanya juga jaga-jaga ya

    ReplyDelete
  37. Memilih investasi ini tricky gak siih...kak?
    Aku yakin sama ini sedangkan suami dengan itu. Akhirnya kami jalan masing-masing dan berujung pada inkonsisten.

    Penting banget untuk mempelajari kembali keperluan dan tujuan keuangan keluarga seperti ini.

    ReplyDelete
  38. Latte factor itu yang harus ditahan ya
    Pengeluaran yang kelihatan kecil tapi serinf terjadi
    Ga sadar porsinya gede

    ReplyDelete
  39. Semoga aku ga nambah hutang hutang lagi. Cukup perumahan aja. Wkwkwk

    ReplyDelete
  40. Huhu iya banget. Merencanakan keuangan itu selalu harus dilakukan kapan pun. Termasuk di masa pandemi kayak sekarang. Aku tuh, awal-awal pandemi masih seenaknya. Karena banyak di rumah, aku nyetok banyak makanan, camilan, dll yg sifatnya konsumtif, dan luar kebutuhan pokok. Karena kepikirannya pandemi cuma sebentar. Jadinya budget belanja bengkak. Lupa nabung, lupa investasi. Udah 6 bulan berjalan gini, baru deh kepikiran. Tapi gapapa ya, better late than never. Hayuk ah selalu rencakanan keuangan kita.

    ReplyDelete
  41. Aku dong kaaaak. . Jadi rajin banget sekarang mencatat pengeluaran dan pemasukan supaya mengatur arus kas tetap baik balance sih hehehe

    ReplyDelete
  42. Huaa aq nih masih tergoda promo offline dan online. Kudu bener2 cek kebutuhan apa keinginan ya. Apalagi pandemi gini

    ReplyDelete
  43. Pandemi ini ngajari bertahan ya mba. Semoga lncar2 kita semua ❤

    ReplyDelete
  44. Merencanakan keuangan di tengah pandemi seperti saat ini memang sangat dibutuhkan. Membaca blog ini jadi makin tahu, makasih atas sharingnya mbak Lid

    ReplyDelete
  45. Iya nih masa susah seperti ini kalau bisa prioritas pengeluaran harus didisiplinkan. Kalau bisa ga usah menambah utang baru, bener banget. Makin memberatkan pikiran ya untuk mengembalikan pinjamannya nanti.

    ReplyDelete
  46. Terkadang org emang suka laper mata, latahan ya, org berbondong2 olahraga pakai sepeda, kita jd tergoda deh pgn beli sepeda, contohnya aku :)
    Toxic banget emang social media :)

    Tapi aku inget2 lagi, kan olahraga gak harus mahal? Kalo gak mampu, yaudah gak usah ikut2an. Kalo blm ada budget dan niatan kesana, gak usah ikut2n. Cuma demi trend aja.

    Penting banget emang kita bisa saving dan memiliki dana darurat dimasa pandemi begini. Sedikit2 disisihkan ya tiap bulan. Sisihkan di awal ya.

    ReplyDelete
  47. wah, is good thema and update, kuylah follow instagram @homecredit..

    ReplyDelete
  48. Sebelum pandemi saya rutin mencatat pengeluaran supaya bon-bonnya bisa segera dibuang... Pas pandemi karena belanja online dan bonnya juga softcopy, jadi santai, suka nunda-nunda huhu...

    ReplyDelete
  49. intinya sih disiplin yaaa Lia..yang pasti harus bisa mengukur kemampuan dan juga pemasukan

    ReplyDelete
  50. Kalau aku lg mikirin investasi. Udah telat sih, keburu ada Pandemi padahal harus dari dulu ya. Namun , ngga ada kata terlambat jika kita mau berusaha. Semoga bisa investasi dan punya pemasukan pasif biar aman secara finansial. Ngeri tuh kalau kerja berhenti terus pemasukan ikut berhenti.

    ReplyDelete
  51. jujur sbg freelancer aku agak kesusahan di saat pandemi ini, minimalnya adalah mengelist kebutuhan biar sebagai pengingat nggak checkout mulu, sama perlahan2 checkout sebagai reward untuk diri sendiri saja hihihi. dan setuju untuk persiapan dana darurat itu penting sekali

    ReplyDelete
  52. Masa pandemi gini perlu bgt sejak awal nentuin target trus mulai nata ulang pos2 keuangan biar lebih jelas priorities pengeluarannya buat apa aja

    ReplyDelete
  53. Setuju bangettt mba hidup sehat ga harus boros dan malah kadang yg boros itu nggak hidup sehat ya Mba

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya