Didalam berumah tangga kehadiran buah hati adalah momen yang sangat ditunggu sekali oleh hampir setiap pasangan. Dengan adanya anak, orang tua dituntut untuk terus belajar dan mengupdate informasi untuk anaknya. Karena tidak ada sekolah untuk belajar menjadi orangtua yang baik, hanya melalui pengalaman dan informasi yang kita dapat kita bisa belajar. Pandai-pandai sang orang tua untuk menyaring informasi itu apalagi diera teknologi seperti sekarang.
Berikut, saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya sebagai orang tua sebagaimana poin-poinnya yang diminta oleh Arief Bayu
Bagaimana mendidik & mengarahkan anak sesuai potensi bakat & minat anak?.
Disaat Pascal menyukai menggambar terbersit untuk memasukkan Pascal ke Les Menggambar. Saya dan suami sudah melihat beberapa tempat kursus menggambar, sempat juga tanya ke teman blogger. Tapi semua hanya rencana saja, akhirnya Pascal diajarkan menggambar oleh suami saya sendiri, kebetulan hanya suami yang bisa menggambar.
Lain lagi diumur Pascal yang sudah memasuki usia 5 tahun ini, keinginannya untuk Les berenang, Les Matematika dan Les-Les yang lainnya. Mungkin karena melihat teman-temannya banyak yang mengikuti berbagai Les jadi Pascal ikut-ikutan meminta. Kita tidak langsung mengabulkan permintaannya, bisa saja kan itu permintaan sesaat. Lagipula aku berpendapat dunianya Pascal sekarang ini Bermain sambil belajar.
Untuk Les berenang bisa kita handle dengan mengajarkan sendiri, lebih enjoy dia berenang bersama keluarga dan bisa main-main air dihari libur. Membaca juga tidak perlu les karena Pascal sudah lancar membaca, kita hanya menyediakan sarana untuk membaca itu sendiri yaitu buku-buku. Biasanya Pascal memilih sendiri bukunya di toko buku , tapi ada juga saatnya kita sebagai orang tua yang memilihkan buku untuk anak.
Les Matematika, belum perlulah kita berfikirnya anak TK A paling hanya penjumlahan dan pengurangan saja. Tapi disaat saya menuliskan postingan ini tidak diduga Pascal sudah bisa pengurangan dengan angka yang lebih banyak, hal ini akan saya bahas di postingan tersendiri bagaimana cara saya mengajarkannya.
Bagaimana jika menemui kendala anak yang bandel susah diatur?.
Memiliki anak sudah pasti menemui kendala. Tidak ada patokan baku cara mengatasi anak bandel dan susah diatur karena masing-masing anak berbeda sifat. Saya kurang setuju kalau anak dibilang bandel ya, mungkin hanya perlu diarahkan dan diberitahu dengan bahasa yang dimengerti oleh anak saja.
Dalam hal ini Pascal termasuk anak yang aktif dan tidak mau diam. Kadang-kadang membuat repot apalagi kalau sedang diluar. Misalnya saja diajak bertemu dengan teman-teman orangtuanya. Biasanya saya akan memberitahukan apa saja yang boleh dan tidak boleh Pascal lakukan. Agar Pascal sibuk dan tidak terlalu mengganggu biasanya sayaakan memberikan reward berupa buku. Sebelum ke acara Pascal akan memilih bukunya sendiri dengan demikian dia akan menurut dan lebih bisa diatur. Namun namanya juga anak-anak sudah pasti kalau kebosanan menghampirinya akan mencari-cari perhatian.
Perlukah kita menggunakan kekerasan dalam mendidik anak?.
Kekerasan dalam mendidik anak tidak diperlukan, memang sih teori dan kenyataannya sangat jauh berbeda. Kita sebagai orangtua harus lebih mendekatkan diri kepada anak. Mengutip kalimat dari pak Irwan Rinaldi bahwa dalam mendidik anak janganlah memakai otak reptil, maksudnya jangan gampang marah. Karena Reptil yang mudah marah, oleh karena itu kita sebagai manusia harus lebih bisa mengontrol emosi.
Bagaimana cara kita menyikapi & mengarahkan anak di era global yang penuh kemudahan dalam akses internet, fitur handphone yang multi fungsi & terjangkau?
Cara menyikapi anak di era global ini menurut saya anak perlu pendamping hal ini orang yang terdekat dengan anak sepanjang hari. Karena saya sebagai Ibu Rumah Tangga jadi saya bisa mengawasi penuh Pascal. Lain halnya dengan ibu bekerja, mereka bisa mendelegasikan peran pengawasan kepada orang yang bisa dipercaya misalnya pengasuh.
Akses internet tidak semuanya berpengaruh negatif kok untuk anak. Contohnya Pascal tahu kalau diinternet bisa mencari gambar atau informasi yang tidak diketahui. Biasanya saya mendampingi Pascal untuk mencari di google. Pascal tidak pernah berinternet sendiri kok apalagi tiap harinya dibatasi waktunya.
Terakhir saya ucapkan Happy Milad buat Uzlifahtul Fitriah istri dari Arief Bayoe Sapoetra. Milad yang ke 20 ini semoga makin dewasa karena sebentar lagi sang buah hati lahir ya. Umur kita beda jauh banget nih, serasa jadi tua banget aku :)
Berikut, saya akan menceritakan pengalaman pribadi saya sebagai orang tua sebagaimana poin-poinnya yang diminta oleh Arief Bayu
Bagaimana mendidik & mengarahkan anak sesuai potensi bakat & minat anak?.
Disaat Pascal menyukai menggambar terbersit untuk memasukkan Pascal ke Les Menggambar. Saya dan suami sudah melihat beberapa tempat kursus menggambar, sempat juga tanya ke teman blogger. Tapi semua hanya rencana saja, akhirnya Pascal diajarkan menggambar oleh suami saya sendiri, kebetulan hanya suami yang bisa menggambar.
Lain lagi diumur Pascal yang sudah memasuki usia 5 tahun ini, keinginannya untuk Les berenang, Les Matematika dan Les-Les yang lainnya. Mungkin karena melihat teman-temannya banyak yang mengikuti berbagai Les jadi Pascal ikut-ikutan meminta. Kita tidak langsung mengabulkan permintaannya, bisa saja kan itu permintaan sesaat. Lagipula aku berpendapat dunianya Pascal sekarang ini Bermain sambil belajar.
Untuk Les berenang bisa kita handle dengan mengajarkan sendiri, lebih enjoy dia berenang bersama keluarga dan bisa main-main air dihari libur. Membaca juga tidak perlu les karena Pascal sudah lancar membaca, kita hanya menyediakan sarana untuk membaca itu sendiri yaitu buku-buku. Biasanya Pascal memilih sendiri bukunya di toko buku , tapi ada juga saatnya kita sebagai orang tua yang memilihkan buku untuk anak.
Les Matematika, belum perlulah kita berfikirnya anak TK A paling hanya penjumlahan dan pengurangan saja. Tapi disaat saya menuliskan postingan ini tidak diduga Pascal sudah bisa pengurangan dengan angka yang lebih banyak, hal ini akan saya bahas di postingan tersendiri bagaimana cara saya mengajarkannya.
Bagaimana jika menemui kendala anak yang bandel susah diatur?.
Memiliki anak sudah pasti menemui kendala. Tidak ada patokan baku cara mengatasi anak bandel dan susah diatur karena masing-masing anak berbeda sifat. Saya kurang setuju kalau anak dibilang bandel ya, mungkin hanya perlu diarahkan dan diberitahu dengan bahasa yang dimengerti oleh anak saja.
Dalam hal ini Pascal termasuk anak yang aktif dan tidak mau diam. Kadang-kadang membuat repot apalagi kalau sedang diluar. Misalnya saja diajak bertemu dengan teman-teman orangtuanya. Biasanya saya akan memberitahukan apa saja yang boleh dan tidak boleh Pascal lakukan. Agar Pascal sibuk dan tidak terlalu mengganggu biasanya sayaakan memberikan reward berupa buku. Sebelum ke acara Pascal akan memilih bukunya sendiri dengan demikian dia akan menurut dan lebih bisa diatur. Namun namanya juga anak-anak sudah pasti kalau kebosanan menghampirinya akan mencari-cari perhatian.
Perlukah kita menggunakan kekerasan dalam mendidik anak?.
Kekerasan dalam mendidik anak tidak diperlukan, memang sih teori dan kenyataannya sangat jauh berbeda. Kita sebagai orangtua harus lebih mendekatkan diri kepada anak. Mengutip kalimat dari pak Irwan Rinaldi bahwa dalam mendidik anak janganlah memakai otak reptil, maksudnya jangan gampang marah. Karena Reptil yang mudah marah, oleh karena itu kita sebagai manusia harus lebih bisa mengontrol emosi.
Bagaimana cara kita menyikapi & mengarahkan anak di era global yang penuh kemudahan dalam akses internet, fitur handphone yang multi fungsi & terjangkau?
Cara menyikapi anak di era global ini menurut saya anak perlu pendamping hal ini orang yang terdekat dengan anak sepanjang hari. Karena saya sebagai Ibu Rumah Tangga jadi saya bisa mengawasi penuh Pascal. Lain halnya dengan ibu bekerja, mereka bisa mendelegasikan peran pengawasan kepada orang yang bisa dipercaya misalnya pengasuh.
Akses internet tidak semuanya berpengaruh negatif kok untuk anak. Contohnya Pascal tahu kalau diinternet bisa mencari gambar atau informasi yang tidak diketahui. Biasanya saya mendampingi Pascal untuk mencari di google. Pascal tidak pernah berinternet sendiri kok apalagi tiap harinya dibatasi waktunya.
Terakhir saya ucapkan Happy Milad buat Uzlifahtul Fitriah istri dari Arief Bayoe Sapoetra. Milad yang ke 20 ini semoga makin dewasa karena sebentar lagi sang buah hati lahir ya. Umur kita beda jauh banget nih, serasa jadi tua banget aku :)
44 Comments
berarti orang tua sekarang emang gak boleh gaptek ya mbak... biar bisa mendampingi anak maen teknologi...
ReplyDeletewahhh bagus nih referensi buat aku mau nikah dan punya anak. aku malah ngakak dengan istilah otak reptile. kalo reptile nya kalem gimana tuh. hhihi. didoakan juga buah hati nya keluarga bayu familly sehat sehat selalu
ReplyDeletebener mba... nggak ada sekolah menjadi orang tua. Aku banyak belajar jadi orang tua dari temen-temen blogger.
ReplyDeleteTerima kasih mbak partisipasinya,,,,, saya save dulu mbak,,,, ditunggu pengumumannya.....:)
ReplyDeletebeda ah Mbak! :P
ReplyDeleteisinya juga beda kok... :D
orang tua adalah guru yang paling utama dan nomor 1 di dunia ini.
ReplyDeletemet milad buat mba fitri
Waduh, barusan saya mampir di blog nya Mbak Nchie, dukung jadi juara. Sekarang di sini, tulisannya bagus. Saya dukung juga Mbaaak, hehehe...
ReplyDeleteWah ternyata reptil itu galak ya padahal tampangnya kalem.
ReplyDeletehmm ... ilmunya saya simpan didirektori otak saya, belum saatnya digunakan hhohho
tull banget..gak ada sekolah jadi ortu. dari pengalaman lah kita bisa belajar, baik pengalaman pribadu, maupun pengalaman orang lain.
ReplyDeletebagus banget isinya. thanks sharingnya.
gut lak..
pada rajin ikutan kontes yah.., aduh saya belum satupun yang terlaksana ini
ReplyDeletesemoga beruntung namanya keluar mbak
Horee..terbit juga..!!
ReplyDeletebener sekali mengurus anak tuh datang dari diri sendiri,naluri ortu akan datang dengan sendirinya,..
aku nyimak aja deh ya mbak.. :)
ReplyDeleteyah setiap orang tua pasti beda2 cara asuhnya. lagian itu tergantung anak dan sikon juga ya. jadi emang gak ada benar salah nya. dan emang proses mendidik dan mengasuh anak itu bagaikan sekolah tanpa akhir. hehehe.
ReplyDeleteyg pasti, kekerasan itu gak perlu ada ... :D
Wah kontes lagi nih, sukses bu. Aku sendiri belum ngikut padahal sejak seminggu yang lalu sudah tahu. Gak yakin deh bisa menang :D
ReplyDeleteSalam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan
wahhh enak ya jadi anak anak jalam sekarang, kalo dulu saya mana ada les lesan. ada nya ke sungai cari ikan aduan. hehe. met milad juga buat Uzlifahtul Fitriah
ReplyDeletewahwah hebat... ikut ucapin juga...met Happy Milad buat Uzlifahtul Fitriah istri dari Arief Bayoe Sapoetra
ReplyDeletembak lidya.... maaf ini baru bisa nyamperin blognya mbak lidya. ini juga sudah melalui proses kesana sini. :)
ReplyDeletembak di postingan saya yang tentang ASI mbak lidya kali web add Fitrian.net ya? saya kok ga bisa buka ya. unvalid katanya.
kenapa begitu???
so, karena saya ga bisa kesana, akhirnya saya lari ke sini lagi, eh salah tepatnya jalan. soalnya lagi jadi bumil. hehehhe
mendidik anak memang susah-susah gampang, hmmm saya juga lagi menunggu kelahiran sang buah hati.
selamat ulang tahun buat uzlifahtul fitriah semoga sukses menjalani kehidupannya.
bukan kali, tapi pakai, maaf salah ketik hehehhe
ReplyDeletehehe terima kasih pengalammnya Kak...semoga bermanfaat
ReplyDeleteSebuah nasihat dari pengalaman yg menarik dan berguna sekali nih Mba Lid... makasih yah informasinya... :-)
ReplyDeletesaya belum punya anak jadi baca aja, dan oke bu.
ReplyDeletesoal kekerasan fisik kalo menurut saya tak jadi soal, yang perlu dihindari adalah kekerasan mental. menyakiti secara lisan.
saya dulu sering dipukuli waktu kecil dan sekarang tak ada bekasnya, baik dalam bentuk dendam kepada orang tua atau saya suka memukuli orang. saya juga sulit mengingat rasa sakitnya. tapi kata-kata yang menyakitkan dari ibu saya sekalipun, sampai kini sulit sekali hilang. kalau lagi teringat bisa melonjakkan kebencian dan dendam. yang ternyata bukan cuma saya, istri saya juga begitu.
hmmmm... bapak bapak dan ibu ibu harus baca ini nih... nanti tak baca lagi klo sudah punya buah hati ya... :D
ReplyDeletebiar tua, tetep gaul donk bu.. hehehe
ReplyDeleteNah ini nih, anak saya yang paling besar susah diatur :( Tapi bersyukurlah saya tak pernah menggunakan cara kekerasan. Info seperti ini penting, trims sudah berbagi
ReplyDeleteTHANKS TO THE INFORMATION GREETINGS FROM ME KNOW
ReplyDeleteini bisa jadi sedikit referensi nih hehe.
ReplyDeletemeski belom nikah tapi bisa dipraktekkan suatu saat nanti. eh bisa juga ma ponakan dink :-D
yuhuuuu pagi mbak lidya.....
ReplyDelete*dateng nyari sarapan* hehheheh
jadi gini lho mbak.. biasanyakan kalau saya mau jalan ke blog temen2 saya langsung klik aja nama blogger tersebut dari kotak komen. nah waktu saya klik nama mbak lidya. alamat webnya itu fitrian.net. tapi ga bisa saya datangi. udah di coba tetep ga mau. karena ke fitrian ga bisa. yo wis saya main ke sini aja.
bisa belajar mendidik anak nih disini...
ReplyDeletewah, soal anak no commment deh, belum punya. hehehe.
ReplyDeleteWaah,,, belom punya anak jadi gak tahu juga gimana ntar membesarkan dan mendidiknya,,
ReplyDeletemudah2an bisa menang yak kontesnya :D
saya belum nikah dan punya anak jadi saya tidak bisa ikut kontesnya
ReplyDeleteKita bisa mengusahakan yang terbaik untuk anak, memberi pendidikan dan mendampinginya ya mbak
ReplyDeletepengetahuan yang sangat berguna untuk saya mbak lidya. berbagi lagi yah mbak ttg cara mendidik anak :)
ReplyDeletePostingan yang inspiring mam. Mendidik anak memang gak mudah, tp gakmudah belum tentu gak bisa. Intinya ya harus mau terus belajar ya mam. Sukses dengan kontesnya ya mam:-)
ReplyDeleteHmm... spertinya memang lebih alami bagi yang sudah punya anak tuk ikutan lomba ini... :D
ReplyDeleteSaya juga setuju bahwa kekerasan tidak dapat diterapkan dalam pengajaran anak. Karena biasanya kekerasan hanya menjadikan anak sebagai pribadi yg pendendam
ReplyDeleteWah bulan Mei ini banyak banget ya Mbak yang ngadain kontes, semoga aja salah satunya ada yang nyantol jadi pemenang ya Mbak..
ReplyDeletewah ini ni, perlu saya belajar mendidik anak dari mba..
ReplyDelete#punyaistriajabelum (mohon doanya yaaa,, hhe)
Hmm..Mantap :) Thanks sharingnya mbak lid, terutama yang dari pak Iwan Rinaldi itu..yang tentang otak reptil..wah kena banget...harus banyak belajar supaya kita lebih sabar menghadapi anak anak kita yah mbak, mengarahkannya kearah yang baik. * amien semoga bisa...Kalo mbak lidya sudah terlihat hasilnya nieh Kak Pascal yang menurut saya contoh Smart and God Boy..siapa dulu Mamanya yah mbak lid..hehehe thanks tips nya mbak..
ReplyDeleteSalam Takzim
ReplyDeletekalau saya sudah lupa membangun pendidikan si Sulung karena dia sekarang sudah bisa menikmati jerih payahnya mbak, semoga Pascal dan Alvin bisa kaya mamahnya blogger tangguh yang bisa meraup dollar via blognya Amin
Salam Takzim batavusqu
Mantap deh mama ini.. Tks sudah share di sini ya mbak Lid... Semoga sukses selalu dalam mendidik anak ya mbak..
ReplyDeletegreat posting, sangat bermanfaat bagi bunda-bunda muda kayak kita2 ini.
ReplyDeleteGood infos hope useful for every parents
ReplyDeleteSemoga sukses yah Teh kontesnya. Hiks hiks gw dah bikin draft tapi karena kemaren bener2 ga sempet posting jadi we ga ikutan :-(
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya