Program Dayamaya Tingkatkan Ekonomi Digital Daerah 3T - Di era digital seperti saat ini, semua hal bisa diakses melalui jaringan internet. Makin mudah pula kita melakukan aktivitas sehari-hari dalam semua hal termasuk di dunia bisnis bidang ekonomi kreatif yaitu konsep ekonomi yang memaksimalkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide serta pengetahuan sumber daya manusia.
Sudah banyak jenis ekonomi kreatif yang dijalankan oleh SDM kreatif di masyarakat seperti bidang periklanan, desain, pariwisata, dan lainnya. Tentunya semua bidang tersebut mengandalkan intelektual untuk menciptakan sebuah pekerjaan untuk menghasilkan pendapatan.
Baca juga :
Agar ekonomi kreatif ini bisa berkembang maka diperlukan program komprehensif melalui pendidikan maupun pelatihan SDMnya sendiri agar produk yang dihasilkan bisa bersaing lebih luas bahkan di tingkat global melalui pasar online.
Nah, potensi ekonomi digital ini bisa terus berkembang dalam persaingan bisnis ke depannya. Sudah banyak startup bermunculan dengan mengandalkan dunia digital. Tapi, sayangnya ekonomi digital tersebut belum merata khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). DIperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk mengembangkan potensi ekonomi digital tersebut.
Bersinergi Melalui Program Dayamaya
Dayamaya adalah inisiatif dengan visi mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia di daerah 3T.
Agar Program Dayamaya bisa berhasil maka harus mewujudkan kompetensi digital melalui tiga hal :
- Digital Citizenship. Kemampuan menggunakan teknologi dan media digital dengan cara aman, penuh tanggung jawab dan etis.
- Digital Creativity. Kemampuan untuk menjadi bagian dari ekosistem digital untuk menciptakan pengetahuan, teknologi, dan konten baru untuk mengubah ide menjadi kenyataan.
- Digital Competitiveness. Kemampuan untuk memecahkan tantangan global.
Program Dayamaya melakukan sinergi untuk mengembangkan potensi ekonomi digital di daerah 3T. Dengan merangkul pelaku Startup eCommerce, komunitas, kelompok masyarakat serta UMKM digital diharapkan bisa mempercepat kemajuan di daerah 3T tersebut.
Dari program Dayamaya inilah sudah terpilih 5 dari 18 inisiatif yang sudah mulai berproses di masyarakat.
Berikut ini tiga startup yang sudah diberi kesempatan untuk meningkatkan kemajuan daerah 3T yaitu:
Atourin Kembangkan Sektor Wisata
PT Atourin Teknologi Nusantara merupakan startup di bidang teknologi pariwisata yang memberikan layanan One Stop Solution untuk wisata di Indonesia.
Dengan visi Atourin untuk memajukan industri pariwisata di Indonesia dan membantu meningkatkan perekonomian melalui pengaturan perjalanan wisata yang lebih mudah dan menyenangkan bagi pelancong.
Melalui Atourin kita mendapatkan rekomendasi serta informasi wisata sesuai dengan keinginan dan kebutuhan termasuk kustomisasi perjalanan wisata.
Program Dayamaya yang dijalankan oleh Atourin di tahun 2019 adalah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi untuk pemandu wisata di Natuna.
Di masa pandemi pelatihan pemandu pun dilakukan secara daring. Dengan memanfaatkan teknologi maka peserta pelatihan diajarkan membuat tur virtual agar sektor pariwisata bisa tetap eksis dan bersaing.
Jahitin Tingkatkan Skill Penjahit
Jahitin adalah perusahan di bidang tailor mengikuti program Dayamaya melalui pemberdayaan SDM para penjahit di Provinsi NTT terutama di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.
Para penjahit tidak hanya diajarkan meningkatkan skill menjahitnya saja tapi juga diberikan workshop mengelola lombah kain tenun agar bernilai jual contohnya dengan dibuat cushion pillow.
Melalui program ini juga para penjahit dibantu supaya bisa mengakses pasar lebih mudah. Sedangkan di masa pandemi ini para penjahit diajarkan membuat masker sesuai standar kesehatan dengan fasilitas oleh BAKTI dan Kementerian Desa, dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal.
Cakap Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris
Cakap sebagai platform online pembelajaran bahasa Asing juga ikut mendukung pengembangan daerah wisata dengan meningkatkan kemampuan bahasa terutama bahasa Inggris masyarakat.
Program Dayamaya yang sudah dilakukan adalah digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Program peningkatan bahas ini menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages). Mereka yang diberikan pelatihan adalah pelajar SMA sebanyak 250 orang melalui ruang belajar digital secara daring oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher)
Pelaku pariwisata bisa mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Cakap secara gratis untuk mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya. Materi disampaikan dalam kelas webinar dan bahan pembelajaran dalam bentuk ebook, video dan lainnya dengan pendampingan hingga mendapatkan sertifikat.
Jika Program Dayamaya yang dilakukan oleh para starup dan komunitas terus berjalan dan lebih banyak lagi diharapkan bisa mempercepat pembangunan di daerah 3T. Dengan demikian ekonomi kreatif sudah siap memasuki ekonomi digital di era revolusi industri 4.0
Kamu pegiat startup, komunitas, dan UMKM Digital? Bisa lho ikut mendorog daerah 3T supaya mereka bisa merdeka dalam berkarya dengan ikut bergerak maju untuk meningkatkan ekonomi digital melalui program Dayamaya. Daftarkan aja inisiatif kamu dan ubah ide menjadi kenyataan.
https://dayamaya.id | https://atourin.com | https://jahitin.com | https://cakap.com
22 Comments
Memang belajar bahasa asing penting banget ya kak, apalagi kalo warganya memiliki tempat wisata yang bisa mendatangkan turis, ini tentunya sangat membantu dalam hal berkomunikasi, Keterampilan yang dimiliki masyarakat juga perlu dikembangkan agar bisa menjadi penghasilan juga untuk mereka.
ReplyDeleteBetul sekali, kalau mau memajukan dan mensejahterakan suatu wilayah, maka SDMnya lebih dulu yang diberdayakan, bisa melalui kerajinan, kursus, info, pengetahuan digital dan lain sebagainya.
ReplyDeleteSemoga aja program Dayamaya juga bisa ditiru oleh instansi lainnya juga, aaamiiin
Cakap tingkatkan kemampuan bahasa inggris juga jadi salah satu start upnya untuk mengembangkan daerah 3T. Semua sukses.
ReplyDeleteCakap tingkatkan kemampuan bahasa inggris juga jadi salah satu start upnya untuk mengembangkan daerah 3T. Semua sukses.
ReplyDeleteDayamaya ini semoga selalu ada tiap tahunnya, program keren dari Kominfo semoga bisa membantu UMKM untuk melek teknologi secara kita sudah masuk di era 4.0
ReplyDeleteKereeeen programnya. Aku dukung banget! Semoga masalah "klasik" tentang produk bagus, eksotis, unik di pelosok yang susah menemukan pasar, jadi terpecahkan.
ReplyDeletekalo aku punya kesempatan buat ikutan, kayaknya bakal milih yang jahitin aja bukan jahatin ya haha.. Soalnya dari dulu udah interest pengen bisa jahit, udah beli mesin juga cuma akhirnya gak jalan jalan juga, balik lagi nulis wes hahaha
ReplyDeleteKeren banget program-programnya... Dari pelatihan menjahit sampai wisata... Meski pandemi, jalan terus ya secara daring...
ReplyDeleteEkonomi digital ini penting banget buat masa saat ini, karena segalanya sudah serba online, dan sangat menguntungkan karena toko online bisa buka selama 24 jam. era ondustri 4.0, udah di depan mata.
ReplyDeleteKeren banget ini. Dengan dukungan pemerintah, terutama untuk daerah-daerah yang jauh dari kota akan bisa lebih berkembang dan terarah.
ReplyDeletewuah ini dayamaya memberdayakan ukm-ukm kecil ya
ReplyDeletedinaikkan levelnya seperti start up
keren banget
memberdayakan dengan memanfaatkan teknologi digital
Peran pemerintah untuk daerah 3T itu wajib, berkaca pada pasa 33 ayat 1. Karena daerah 3T adalah daerah yang perlu kehadiran negara demi keutuhan NKRI
ReplyDeletewah dayamaya membuat para wisatawan menjadi lebih dapat ilmu yang beredukasi dan bermnafaat seeperti program dari Cakap
ReplyDeletekeren bgt program satu ini, aku juga baru cari tahu, moga makin byk start up yang bisa ikut program ini ya mbak fit
ReplyDeletewah keren keren banget start upnya nih mbak lid, bersama-sama meningktakan ekonomi via digital yaaaa.. Supaya terus berkembang dan membesar ketiga start up ini yaaa
ReplyDeleteLihat fotonya yang dari Cakap itu, saya jadi ingat sama alat musik yang dimainkan. Itu namanya Sasambo kalau gak salah, alat musik khas NTT. Dulu pernah punya, besar, tapi kayaknya ditinggal di Makassar deh. Gak dibawa pulang ke Lombok.
ReplyDeleteKeren banget nih Kominfo bikin program. Tahu aja kalau para manusia sekarang lagi suka banget main gadget dan berseluncur di dunia maya. Bisa jadi cuan kalo promosinya pinter
ReplyDeleteJangan sampai daerah 3T makin jauh tertinggal ya di era ekonomi digital seperti ini. It's so nice of Dayamaya memikirkan hal seperti ini.
ReplyDeleteBagus banget ya ada program Dayamaya ini utk upgrade potensi ekonomi daerah 3T. Semoga makin banyak inisiatif seperti ini dan dapat menjangkau berbagai daerah di Indonesia dengan lebih merata.
ReplyDeleteProgram dayamaya ini bisa menngkatkan skill dan pastinya tingkat ekonomi masyarakat ya, apalagi saat ini segalanya sudah serbadigital
ReplyDeleteProgram ini harus didukung, apalagi bisnis umkm harus go digital sekarang, sudah waktunya menerima materi yang bisa bikin kreatif industri di daerah 3T
ReplyDeleteMantap kak, setuju banhet
ReplyDeleteTerima kasih sudah berkunjung dan berkomentar. Mohon maaf semua komentar di moderasi ya